Berjalan ala Rasulullah: Teladan dalam Setiap Langkah

Majalahnabawi.com – Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang penuh kesibukan dan ketergesaan. Namun, dalam setiap aspek kehidupan, termasuk cara kita berjalan, ada nilai-nilai yang bisa kita ambil dari teladan Nabi Muhammad Saw. Berjalan ala Rasulullah bukan sekadar tentang bagaimana kita melangkah secara fisik, tetapi juga tentang bagaimana kita membawa diri dengan penuh kesadaran, ketenangan, dan kebijaksanaan.

Nilai-nilai di Balik Setiap Langkah Rasulullah

Nabi Muhammad Saw dikenal dengan cara berjalan yang khas, yang mencerminkan sikap dan kepribadian beliau. Beberapa hadis dan riwayat menjelaskan bagaimana beliau berjalan, memberikan kita panduan tentang cara berperilaku dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu ciri utama dari cara berjalan Nabi Muhammad Saw adalah langkah yang tegas dan tenang. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, beliau menyatakan:

“كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِي هُونًا، كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَاحٍ “

“Rasulullah Saw berjalan dengan langkah yang tegap, seolah-olah tanah bergerak di bawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim. Dan Abu Daud)

Hadis ini menunjukkan bahwa langkah Rasulullah tidak terburu-buru, melainkan penuh kepastian dan kontrol. Ini mengajarkan kita untuk menghadapi kehidupan dengan ketenangan dan kepercayaan diri. Beliau juga dikenal sering berjalan dengan tubuh sedikit miring ke depan, seolah-olah siap menghadapi segala sesuatu yang ada di depan. Hal ini tercermin dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:

“كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَشَى كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبِيبٍ “

“Rasulullah Saw berjalan dengan tubuh sedikit membungkuk ke depan.” (HR. Bukhari).

Gerakan ini melambangkan kesiapsiagaan dan fokus, serta kesiapan untuk menghadapi tantangan yang ada di depan kita. Langkah Nabi Muhammad Saw juga dikenal seimbang dan teratur. Beliau tidak berjalan dengan langkah yang terlalu cepat atau lambat. Dalam hadis lainnya, Abu Hurairah meriwayatkan:

“كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِي كَأَنَّمَا يَمْشِي عَلَى الصَّفَاءِ”

“Rasulullah berjalan seakan-akan di atas tanah yang rata,”. (HR. Abu Daud, nomor 5252). Cara ini menunjukkan keseimbangan dan keharmonisan. Hal ini juga mengingatkan kita untuk menjaga keseimbangan dalam hidup kita, tidak terlalu terburu-buru, dan tidak pula terlalu lambat.

Rasulullah Saw sering menundukkan kepala sedikit saat berjalan, menjaga pandangan tetap rendah namun tidak melihat ke bawah secara langsung. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Barra’ bin Azib, disebutkan bahwa:

لم يكن ﷺ ينكس رأسه عند المشي

“Rasulullah Saw tidak pernah menundukkan kepalanya secara berlebihan saat berjalan.” (Imam al-Tirmidzi, no. 2728).

Sikap ini mencerminkan kerendahan hati dan kehati-hatian, serta mengajarkan kita untuk tetap rendah hati dan berhati-hati dalam setiap tindakan. Tidak hanya itu, saat berjalan, Nabi Muhammad Saw biasanya tidak banyak berbicara kecuali ada hal yang penting. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah, beliau mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَكَلَّمُ إِلَّا فِيمَا يَعْنِيهِ

“Rasulullah Saw tidak berbicara kecuali dengan sesuatu yang penting.” (Sahih Muslim, no. 2723).

Kerendahan Hati yang Tercermin dalam Langkah

Ini menunjukkan bahwa Nabi Saw serius dan fokus pada tujuan perjalanan, serta mengajarkan kita untuk berbicara hanya ketika diperlukan, menghindari pembicaraan yang tidak perlu. Nabi Muhammad Saw berjalan dengan memanfaatkan kedua kakinya secara merata. Ini mencerminkan keseimbangan dan kesetaraan dalam segala hal. Hadis mengenai cara berjalan ini mengajarkan kita untuk menghindari dominasi satu sisi dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan.

Berjalan ala Rasulullah Saw adalah lebih dari sekadar cara melangkah; ia adalah refleksi dari nilai-nilai kebijaksanaan, kesabaran, dan kehati-hatian yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengikuti teladan ini, kita tidak hanya memperbaiki cara kita bergerak, tetapi juga memperbaiki cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Semoga dengan memahami dan mengamalkan cara berjalan Nabi Muhammad Saw, kita dapat membawa nilai-nilai positif ini ke dalam setiap aspek kehidupan kita.

Similar Posts