Berprasangka Baik Kepada Allah

Hadis Beprasangka Baik

Berikut ini adalah hadis tentang berprasangka baik kepada Allah SWT

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَبْلَ مَوْتِهِ بِثَلَاثٍ قَالَ لَا يَمُوتُ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Musaddad, Telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus, Telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tiga hari sebelum meninggal bersabda: “Janganlah salah seorang diantara kalian meninggal kecuali ia berprasangka baik kepada Allah.”

Sebagai umat muslim, kita harus selalu mengendepankan prinsip husnudzhon atau berprasangka baik, khususnya husnudzhon kepada Allah Swt. Bahkan ketika maut atau kematian datang menjemput, kita haruslah selalu berhusnudzhon kepada Allah. Sebagaimana hadits yang tercantum diawal pembuka tersebut.
Hadits tersebut mengajarkan kita agar tidak berputus asa dari rahmat Allah dengan melarang kita berputus asa dan menyuruh kita agar selalu berharap kepada Allah. Ketika kita berhusnudzhon kepada Allah di akhir hayat, berarti kita tidak berputus asa dari pertolongan, ampunan dan rahmat Allah Swt. Sebesar apapun dosa kita, janganlah berputus asa. Karena rahmat Allah jauh lebih besar. Sebagaimana firman Allah:

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّه هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Az-Zumar (39) : 35)

Karena sebab itu, hendaknya kita selalu berhusnudzhon kepada Allah. Seperti disaat kita ditimpa sakit, maka bersabarlah dan jadikan penyakit tersebut sebagai salah satu jalan untuk mendapat ampunan dan rahmat Allah dengan selalu berhusnudzhon kepadanya. Karena Allah tergantung prasangka hambanya. Sebagaimana firman Allah Swt di dalam hadits qudshi yang berbunyi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a , ia berkata bahwa Nabi Saw bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku.

Dari hadits tersebut, hendaknya kita selalu berhusnudzhon kepada Allah dan selalu mengingatnya setiap saat, dan lebih khusus ketika maut atau kematian datang menjemput. Selain kita harus berhusnudzhon kepada Allah, kita juga harus selalu menghindari su’udzhon. Baik itu su’udzhon kepada Allah ataupun kepada sesama makhluk. Sebagaimana firman Allah Swt:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْم

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.

Husnudzhon kepada Allah bisa diperoleh dengan berusaha taat kepada Allah dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang Allah dan Rasulnya. Karena setiap kali kita taat kepada Allah, maka itu akan mendekatkan kita kepada husnudzhon. Sebaliknya, jika kita melalukan perbuatan buruk, maka itu juga akan mendekatkan kita kepada su’udzhon. Inilah cara atau sebab paling besar untuk husnudzhon kepada Allah dan menghindari su’udzhon kepadanya.

Semua manusia pasti pernah berbuat salah atau dosa. Karena itu, jika kita berbuat kesalahan atau dosa, maka segeralah untuk bertaubat dan berhusnudzhon bahwa Allah akan menerima taubat kita. Sebaliknya, janganlah kita berburuk sangka dengan berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah. Karena terkadang prasangka buruk tersebut bisa membinasakan kita. Sebagaimana firman Allah Swt:

وَذٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِيْ ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ اَرْدٰىكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya: Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu (dugaan itu) telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi.

Oleh karena itu semua, perbaguslah amal atau perbuatan kita sehingga bagus prasangka kita kepada Allah. Karena bagusnya amal merupakan bagusnya prasangka kepadanya. Sebaliknya, jauhilah perbuatan atau amal buruk. Karena buruknya amal kita merupakan buruknya prasangka kita kepada Allah. Maka janganlah hanya berhusnudzhon mengharap bagusnya amal. Tetapi perbaguslah amal, karena bagusnya amal merupakan tanda dari husnudzhon.

Wallahu a’lam bisshowab.

Baca juga Tujuan Penciptaan Manusia

Similar Posts