Berusaha Sabar Menghadapi Ujian Hidup
Majalahnabawi.com – Siapapun yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami yang namanya ujian kehidupan. Entah itu perihal ekonomi, keluarga, karir, pasangan, anak, mertua, teman dan lain sebagainya. Namun perlu kita pahami bahwa semua itu tidak lain adalah datang dari Allah Swt ujian sebetulnya tidak hanya berupa ketidaksenangan semata, yang menjadikan kita senang pun sebetulnya merupakan ujian bagi kita. Allah menjadikan kesenangan dan rasa sakit sebagai ujian bagi manusia. Apakah dia sabar ketika diuji penderitaan dan apakah dia bersyukur ketika diberikan kenikmatan.
Menghitung kenikmatan pasti tiada habisnya hanya saja terkadang manusia lupa untuk menyukurinya seakan-akan sedikit yang diberikan. Kenikmatan akan terasa sangat banyak ketika salah satu bagian dari diri kita sedang dilanda sakit atau hidup kita sedang tidak baik-baik saja. Di situ kita mengingat tentang betapa seharusnya kita bersyukur diberikan nikmat sehat.
Seperti contohnya ketika seseorang sedang berkendara akan menuju tempat wisata bersama temannya namun ternyata sesuatu yang tidak diinginkan tejadi. Di tengah perjalanan tiba-tiba mata seorang pengendara kelilipan, ia lalu mengucek terus mata yang hampir memerah. Setelah dilihat di kaca spion setelah dikucek hampir setengah jam ternyata matanya membengkak, merah dan terus keluar air mata. Serasa di kelopak mata terdapat benda kecil atau serangga yang masuk yang menyebabkan matanya tidak bisa berkedip lagi, terasa sakit dan perih. Berlangsung lama tidak bisa berkedip karena sakit mata akhirnya ke apotik terdekat untuk membeli obat tetes mata. Ternyata ia kena iritasi. Dari situ ia mulai tersadar betapa nikmatnya bisa berkedip dengan normal tanpa rasa sakit.
Dari kisah tersebut menerangkan bahwa sesungguhnya setiap manusia pasti diuji, baik dengan kenikmatan maupun rasa sakit. Jangan sampai kenikmatan yang diberikan membuat kita lalai dan kufur. Begitu juga dengan rasa sakit jangan sampai membuat kita putus asa dan tidak sabar menghadapinya.
Penjelasan Al-Quran
Dalam Q.S. al-Baqarah (2) : 214 Allah menerangkan bahwa:
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”
Sumber: https://litequran.net/
Wallahu’alam
*Penulisan merupakan Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarya.