Bulan Mulia, Ajang Menunjukkan Kecintaan Kepada Nabi
Majalahnabawi.com-Kamis, 19 September 2024. Pesantren Darus-sunnah mengadakan pengajian dalam rangka memperinganti Maulid Nabi Muhammad Saw. Maulid nabi merupakan acara penting agama Islam untuk memperingati kelahiran nabi Muhammad Saw. Diadakannya acara ini diharapkan semakin tumbuh rasa cinta kepada Nabi, serta selalu menjadikan beliau sebagai pedoman dalam kehidupan ini. Pada kesempatan kali ini pesantren Darus-Sunnah mengadakan beberapa kegiatan dan penampilan, di antaranya: pembacaan ayat suci al-qur’an, khotmil qur’an, sambutan dari khadim ma’had, penampilan dai cilik, dan acara inti tausiyah maulid nabi Muhammad Saw.
Sambutan Khadim Ma’had
KH. Zia Ul Haramein LC., M.Si, selaku khadim ma’had memberikan kata sambutan terkait acara maulid nabi ini. Dalam penyampaiannya, beliau mengatakan bahwa bulan Rabiul Awal adalah bulan yang mulia. Kemuliaannya terjadi karena nabi Muhammad Saw lahir pada bulan ini.
“Malam ini kita berada pada kesempatan yang sangat mulia, yang bertepatan dengan bulan yang mulia. Bulan yang mulia sebab Allah Swt., pilih bulan ini sebagai bulan kelahiran baginda nabi Muhammad Saw. Pada awalnya bulan ini hanyalah bulan yang biasa saja, tidak seperti bulan-bulan lainnya yang secara syariat nabi-nabi terdahulu sudah ada yang memuliakan”.
Kemudian beliau menambahkan agar kita semua berkhidmah kepada baginda nabi sebagai pelayannya. Karena pelayan nabi adalah cita-cita dari pendiri pesantren Darus-Sunnah Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, M.A. Menjadi pelayan nabi dengan cara menjalankan sunnahnya, menjaga tradisinya, dan menjaga apapun yang nabi pesan dalam hadisnya. Dengan demikian ini adalah bulan mulia, bulan untuk kita semakin menunjukkan kecintaan kita kepada nabi.
Tausiyah Ustaz Fikri
Sesuatu lainnya yang terasa sangat spesial pada acara maulid malam ini adalah tausyiah yang disampaikan oleh ustaz Fikri Habibullah Muharram. Beliau adalah dai nasional dan juga alumni pesantren Darus-Sunnah. Keberadaan beliau di Darus-Sunnah malam ini kembali menghubungkan memori-memori ketika mondok di Darus-Sunnah. Penyampaian dari beliau ibarat murid yang kembali ke rumahnya sendiri dan dari senior kepada junior. Beliau sangat sepakat dengan KH. Zia Ul Haramein tentang kemulian bulan Rabiul Awal disebabkan oleh kelahiran baginda nabi. Serta beliau juga menambahkan bahwa segala sesuatu jika disandarkan kepada Nabi akan menjadi mulia. Nama nabi Muhammad Saw., adalah nama yang mulia, oleh karena itu berilah nama anak-anak kita dengan nama yang mulia.