Doa Mahkota Ibadah
Doa merupakan jembatan yang menghubungkan hati manusia dengan Sang Pencipta Allah Swt. Dimana seseorang menyampaikan segala harapan, kebutuhan, serta rasa syukurnya.
Melalui hadis-hadis, Umat Islam diberikan panduan yang komprehensif mengenai bagaimana memperkuat ikatan spiritual dengan Allah Swt., salah satunya melalui doa.
Ibadah merupakan bentuk penghambaan sesungguhnya, ketika seseorang memanjatkan doa, hal itu menunjukan bahwa dirinya bergantung dan menyadari kelemahannya. Maka dari itu doa adalah mahkota dari ibadah, sebagai hal terpenting dalam menyertai kedekatan seorang hamba dengan tuhannya.
Keutamaan Doa
Sebagaimna keutamaan doa yang terkandung dalam hadis Rasullah saw.:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ ابْنِ لَهِيعَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ عَنْ أَبَانَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ (رواه الترمذي)
الترمذي : أبو عيسى محمد بن عيسى بن سورة بن موسى بن الضحاك السلمي الترمذي
Artinya:
“Dari Anas bin Malik r.a. (w.93 H), dari Nabi saw. bersabda, “Doa adalah inti ibadah.”
Istifadah:
Hadis tersebut menunjukan bahwa doa memiliki peran sentral dalam praktik keagamaan umat Islam. Kita dianjurkan untuk senantiasa mencurahkan doa dalam setiap aktivitas kita, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Dalam Islam, doa bukanlah sekadar rangkaian kata-kata yang diucapkan secara mekanis, tetapi merupakan ekspresi dari hati yang tulus dan penuh harap kepada Allah Swt.
Dengan memahami keutamaan doa dan meresapi pesan-pesan yang terkandung dalam hadis-hadis Rasulullah saw., diharapkan kita dapat memperdalam makna ibadah doa dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari demi mendapatkan keberkahan dan keridhaan dari-Nya.
Walalhu a’lam