Filsafat Islam dan Ragam Alirannya

Majalahnabawi.com – Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Philo berarti cinta dan Sophia berarti kebijaksanaan atau kebenaran sehingga philosophia berarti orang yang mencintai kebenaran serta dia berusaha keras untuk memperoleh dan memilikinya. Jadi filsafat adalah sebuah ilmu yang menjadi dasar dari seluruh ilmu yang mencari kebenaran yang ada di dalamnya.

Filsafat Islam adalah hasil dari para filsuf muslim yang telah mempelajari filsafat Yunani tetapi disesuaikan dengan ajaran agama Islam. Kegiatan filsafat islam memiliki 2 kekuatan.

  1. Sistem yang disusun oleh para pemikir islam yang berusaha disesuaikan dengan ajaran islam.
  2. Untuk menyelesaikan permasalahan ketauhidan para ulama menggunakan metode rasional ini.
Aliran Filsafat Islam

Ada banyak aliran filsafat islam. Namun hanya 3 aliran yang paling mendasar, yaitu:

  • Paripatetik atau Masysyaiyah

Adalah aliran filsafat Islam yang mendasarkan pemikirannya kepada pemikiran-pemikiran Aristoteles yang kemudian terdapat penyesuain dengan ajaran Islam. Di antara tokoh dalam aliran ini adalah Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-kindi, dan Al-Farabi. Teori emanasi merupakan salah satu hasil dan menjadi ciri dari aliran ini.

  • Iluminasi atau Isyroqi

Surahwardi Al-Maqtul adalah pelopor aliran ini. Inti dari aliran ini adalah sidat san penyebaran cahaya. Menurut aliran ini, cahaya tidak dapat terdefinisi sebab dia merupakan realitas yang nyata. Cahaya digunakan untuk menentukan wujud, bentuk, materi, hal-hal yang masuk akal, intelek, zat individual dan tingkatan-tingkatan intensitas pengalaman mistik. Salah satu ciri dari aliran ini adalah memberikan tempat yang penting dan istimewa bagi metode intuisi atau irfani.

  • Hikmah Muta’aliyah

Tokoh aliran ini adalah Mulla Sadra. Aliran ini berhasil membuat sintesis dari kedua aliran sebelumnya yaitu Paripatetik dan Iluminasi. Karakteristik dari aliran filsafat ini bersifat sintesis kepada aliran sebelumnya yang mana lebih banyak mengambil dalih dari filsuf Yunani seperti Plato dan Aristoteles. Aliran ini merupakan hasil kombinasi dari ajaran-ajaran wahyu, ucapan para tokoh Islam, kebenaran-kebenaran yang lahir melalui penghayatan spiritual dan illuminasi intelektual, serta tuntutan logika yang rasional. Salah satu ciri aliran ini adalah tidak hanya percaya pada akal diskursif, akan tetapi juga percaya pada pengalaman mistik para ulama Islam.

Similar Posts