Halaqah Fikih dan Bahtsul Masa’il Kehalalan Vaksin HPV

Majalahnabawi.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan acara Halaqah Fikih Peradaban dan Bahtsul Masa’il dengan tema “Vaksin untuk Pencegahan Kanker Serviks”. Acara tersebut diadakan di Gedung PBNU lantai 8. Dihadiri oleh banyak tokoh internal dari PBNU dan para peserta dari berbagai pesantren dan instansi, acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (27/12) pukul 09.00 WIB.

Acara dibuka oleh Katib Syuriah PBNU, Kyai Faiz Syukron Ma’mun, MA. Sekaligus pengantar acara yang disampaikan beliau secara guyon dan santai sehingga membuat suasana terkesan sedap dan ringan untuk dinikmati dan tak lupa pula sambutan dari ketua Lembaga Bahtsul Masa’il, Al Hafidz Kurniawan.

Vaksin Untuk Pencegahan kanker Serviks

Acara sesi pertama berupa Halaqah Fikih Peradaban, yaitu pemaparan kehalalan dari vaksin HPV. Vaksinasi HPV adalah program imunisasi untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin ini bermanfaat untuk mencegah kanker di area kelamin dan organ reproduksi, seperti kanker serviks dan kanker penis.

LBM PBNU mendatangkan narasumber dari BIO Farma, dr. Sri Harsi Teteki, M.Kes bersama Tim Bio Farma lainnya. Pada sesi pertama, diawali dengan pemberian materi dari Tim Halal Bio Farma. Penyampaian materi berupa:

  1. Mengenal kanker serviks
  2. Program imunisasi nasional HPV melalui program BIAS (Bulan Imunisasi Anak sekolah)
  3. Profil Vaksin HPV (NusaGard)
  4. Proses produksi dan material dalam proses produksi
  5. Komposisi dalam produk akhir
  6. Sertifikat halal dari negara kemitraan

Penyampaian informasi dan materi yang terjadi dalam durasi sekitar dua jam tersebut sangatlah serius. Sehingga terkesan mendalami materi dan sangat preventif dalam penyampaian. Tak lupa pula ada sesi dialog interaktif yang dilakukan. Sekitar 7 peserta aktif bertanya dari materi yang disampaikan. Salah satu yang penulis ingat adalah pertanyaan dari ketua LBM itu sendiri.

KH. Mahbub Ma’afi bertanya “sisi kehalalan sebuah produk dilihat dari material/komposisi yang digunakan, proses produksi dan hasil jadi dari produk tersebut dan ada satu hal lagi, apakah fasilitas yang dipakai tergolong halal digunakan apalagi negara kerjasama biofarma adalah negara Amerika? Di mana para pemateri tidak ada menyampaikan hal tersebut”. Begitu lugas beliau dalam bertanya.

Bahtsul Masa’il tentang Hukum Vaksinasi serta Kehalalan Vaksin HPV

Pada sesi bahtsul masa’il, yang dimoderatori oleh Nyai Hj. Iffah Umniyati Ismail, lc., MA. Beliau merupakan salah satu dosen di UIN Syarif hidayatullah Jakarta. Beliau membuka acara sesi kedua dengan penuh semangat yang menggebu-gebu, agar para peserta bisa aktif saat mengemukakan ‘ibarah-‘ibarah mereka.

Salah satu pernyataan beliau saat acara “Saya sangat senang dengan peserta yang ada, tak menyangka ada yang mengirimkan i’barah sampai 14 halaman walau tidak semua yang ditulis bisa dipakai sebagai dalil penguat.”

Sesi bahtsul masa’il adalah sesi yang ditunggu-tunggu para peserta. Antusias dari peserta sangat tak terbendung. Lantas pada awal pembahasan saja, yaitu permasalahan “apa hukum vaksin”. Permasalahan itu saja sudah disuguhi oleh pertanyaaan yang sangat kritis  berupa “ini yang dibahas tentang vaksin atau tentang vaksinasinya?”. Langsung saja para peserta mengangkat tangan memberikan ‘ibarah dan pendapatnya. Tak lama setelah terjadi perdebatan dan berbagai pendapat yang begitu menguras pikiran, Nyai Hj. Iffah Umniyati selaku moderator memutuskan untuk membahas tentang vaksinasi dikarenakan hukum vaksin sudah pernah dibahas sebelumnya oleh LBM PBNU di lain kesempatan. Pada permalasahan kedua yaitu permasalahan sudah mengkerucut pada hal spesifik yaitu vaksin HPV itu sendiri. Pada kesempatan tersebut tidak menuai banyak pertentangan dikarenakan pada penyampaian materi HPV di Halaqah Fikih Peradaban masih ada kekurangan informasi dari Tim Bio Farma sendiri tentang fasilitas yang digunakan, apakah sudah memenuhi standar halal atau belum, meraka juga belum bisa memastikannya. Akan tetapi mereka sudah mengkonfirmasi bahwasannya di awal tahun 2024 mereka akan ke tempat produsen vaksin HPV untuk memeriksa dan menguji vaksin dan fasilitas di sana.

Similar Posts