Historis Praktisi Salat
Majalahnabawi.com – Masuk pagi merupakan salah satu aktivitas rutinitas santri. Bagi seorang santri hal tersebut sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Salah satu ciri khas santri ketika telah mengakses ilmu dari gurunya, mereka akan mendokumentasikannya pada kertas-kertas putih milik mereka.
Mengingat pelajaran pagi dari Syekh Ridho Al-Adzab (guru besar Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir), saya berinisiatif untuk selalu mengabadikan riyadhoh yang beliau berikan dengan tulisan. Pagi itu pelajaran kitab Fathu al-Mujib al-Qarib karangannya KH. Afifuddin Muhajir (Wakil Mudir Mahad Aly Salafiyah Syafi’iya sukorejo). Kitab tersebut merupakan bahan ajar yang pada waktu khusus menjadi bagian jadwal yang akan di isi oleh syekh kami tersebut.
Ketika memulai pelajaran yang waktu itu akan menginjak pembahasan tentang bab salat, beliau mengawali pembelajaran dengan pembukaan doa dan lanjut dengan bercerita. Tujuan cerita yang di sampaikan beliau ialah agar sebelum membahas rinci tentang pembahasan salat, para santri harus mengetahui terlebih dahulu historis pelaksanaan salat.
Cerita Asal Mula Tata Cara Salat
Pada asalnya salat yang menjadi pedoman umat Islam, berpatokan kepada salat yang di lakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Menurut sejarah yang di abadikan dari salah satu hadis, bahwa salat yang di jadikan pedoman oleh umat muslim adalah salatnya Nabi Muhammad Saw. Konon suatu ketika nabi akan menjadi imam salat zuhur, sedangkan nabi masih belum mengetahui tata caranya, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril kepada nabi. Yang pasti, kedatangan Malaikat Jibril kepada nabi waktu itu tak lain adalah untuk menyampaikan seputar wahyu dari Allah Swt.
Seketika itu juga Malaikat Jibril berkata kepada nabi bahwa ia akan menjadi imam dan memberi contoh bagaimana tata cara melaksanakan salat. Dan seketika itu nabi mengikuti pergerakan Malaikat Jibril dan juga para sahabat di belakang nabi.
Kemudian setelah pelaksanaan salat zuhur, nabi menyampaikan pesan kepada para sahabat, beliau bersabda, “Salatlah kalian sebagaimana salat yang aku lakukan”. Mengapa ketika usai salat nabi bisa langsung bersabda demikian, karena salat yang di lakukan beliau ialah bimbingan langsung oleh Allah Swt. dengan perantara Jibril. Dan yang pasti ketika segala sesuatu sudah Malaikat Jibril yang menyampaikan, maka hal tersebut sudah pasti datangnya dari Allah Swt.
Seketika itu juga salat-salat yang lainnya, semuanya dilaksanakan sama seperti yang di lakukan nabi. Ketika melaksanakan salat zuhur bersama para sahabat, Yaitu bimbingan langsung oleh Allah Swt. dengan perantara Malaikat Jibril.
Hikmah yang Dapat Diambil
Beliau menyampaikan bahwa sejarah asal salat yang di lakukan umat Islam merupakan bersumber dari Nabi Muhammad Saw. Serta, pasti akan tersambung kepada Allah Swt. Sesaat setelah beliau bercerita, lalu menyampaikan nasehat tersebut kepada kami agar memotivasi. Bahwa salatnya setiap muslim yang berpedoman kepada orang alim, terlebih kepada orang-orang yang masih mempunyai ikatan keluarga dengan nabi, maka salatnya orang tersebut pasti akan tersambung kepada Nabi Muhammad Saw. dan pasti akan sampai kepada Allah Swt. Begitulah mau’izah yang di sampaikan syekh Ridho ketika mengajar.