Huruf أين, ما , dan متى dalam Hadis
majalahnabawi.com – Salah satu macam dari kalimat yang mempunyai makna yang umum menurut arbab al umum terumuskan dalam 5 bentuk kata. Salah satunya adalah huruf أين, ما , dan متى. Ketiga lafadz ini menunjukkan keumuman. Contohnya bisa kita amati dalam beragam hadis.
Huruf ما dalam Hadis Riwayat Abu Dawud
Imam Abu Dawud (202-275 H) dalam kitab sunannya meriwayatkan hadis yang bisa menjadi contoh eksistensi lafadz ما yang memiliki substansi makna umum. Tepatnya pada hadis nomor 4980 yang berbunyi:
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، عَنْ مَنْصُورٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَسَارٍ ، عَنْ حُذَيْفَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا تَقُولُوا : مَا شَاءَ اللَّهُ وماشاء فلانٌ، وَلَكِنْ قُولُوا : مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ
“Dari Hudzaifah dari Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi wasallam ia mengatakan: janganlah kalian mengatakan maa syaa a Allahu wa syaa a fulaanun. Tapi katakanlah ma syaa a Allahu tsuma syaa a fulaanun”
Imam al-Khatabi menjelaskan bahwa dalam hadis ini baginda Nabi mengajarkan adab. Yaitu dengan mendahulukan Kehendak Allah dan mengakhirkan kehendak manusia. Lafadz ما pada hadis ini memiliki makna yang bersifat umum. Yaitu perkara apapun tanpa terkecuali.
أينما dalam Hadis Riwayat al-Nasa’i
Dalam kitabnya Sunan al-Mujtaba imam al-Nasa’i (215-303) juga meriwayatkan hadis yang mempunyai lafadz أينما. Tepatnya pada hadis nomor 736:
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ سُلَيْمَانَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سَيَّارٌ ، عَنْ يَزِيدَ الْفَقِيرِ ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : جُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا، أَيْنَمَا أَدْرَكَ رَجُلٌ مِنْ أُمَّتِي الصَّلَاةَ صَلَّى
“Dari Jabir bin Abdillah ia mengaktakan bahwa Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam berkata: Bumi telah dijadikan tempat sujud dan suci untukku, maka dimanapun seseorang menjumpai waktu salat, salatlah!”
Lafadz متى dalam Shohih al Bukhari
Sementara itu, lafadz. متى bisa kita jumpai dalam kitab Shohih al-Bukhari pada hadis nomor 7380:
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَفَاتِيحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ : لَا يَعْلَمُ مَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ إِلَّا اللَّهُ. وَلَا يَعْلَمُ مَتَى يَأْتِي الْمَطَرُ أَحَدٌ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا يَعْلَمُ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا اللَّهُ
Pada hadis ini terdapat lafadz متى yang bermakna “kapanpun” Secara umum.