Kala Senja Menanti Kasih dari Seorang Anak
Majalahnabawi.com – “Sebagaimana orang tuamu menjadikanmu raja kala kamu masih kecil, maka jadikanlah mereka berdua juga raja kala mereka sudah renta.” (Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjary, dikenal sebagai Guru Sekumpul).
Tak terbantahkan lagi, berbakti kepada kedua orang tua memiliki tempat yang sangat tinggi dalam ajaran Islam. Menghormati dan merawat mereka adalah bentuk kasih sayang yang sangat dijunjung tinggi dalam nilai-nilai Islam. Relasi anak dan orang tua bukan semata tanggung jawab duniawi, melainkan laku ibadah yang mempertautkan jiwa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pengorbanan mereka (orang tua) sejak kita masih dalam kandungan hingga dewasa menunjukkan betapa besar kasih sayang mereka yang tak mungkin terbalas sepenuhnya.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai anak untuk berbuat amal birrul walidain, sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas segala pengorbanan yang telah mereka berikan. Hal ini juga diperkuat oleh firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an yang menggandengkan hak-Nya dengan hak orang tua, menunjukkan betapa pentingnya kedudukan mereka dalam kehidupan seorang anak.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Birrul Walidain
Sebagai bukti, Allah berfirman dalam Surah Al-Isra’,
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ٢٣
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 24)
Allah juga berfirman dalam Surah Luqman,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ ١٤
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Ayat pertama mengingatkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua, terutama kala mereka sudah mencapai usia lanjut. Pada saat itulah, kelembutan, kesabaran, dan rasa hormat sangat diperlukan dalam memperlakukan mereka. Allah juga mengingatkan agar kita tidak sekadar menghormati dengan tindakan, tetapi juga menjaga tutur kata dan perasaan mereka.
Dalam ayat kedua ini, Allah menggambarkan betapa besarnya pengorbanan kedua orang tua. Ibu, mengandung dalam kelemahan yang kian menyelimuti, sementara ayah memberikan dukungan dan perlindungan selama masa itu. Keduanya berperan penting dalam proses menyusui dan mendidik kita selama dua tahun pertama kehidupan. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur. Tidak hanya kepada Allah, tetapi juga kepada kedua orang tua. Merekalah yang telah merawat dan mendidik kita dengan kasih sayang yang tak terbatas.
Wujud Nyata Birrul Walidain di Masa Tua Orang Tua
Terlebih lagi, kala kedua orang tua kita memasuki masa senja, mereka sering kali menunjukkan tanda-tanda kelemahan yang tak terhindarkan. Cara berpikir mereka tak lagi secepat saat muda. Langkah mereka tak sekuat dan setegap dulu. Tatapan mereka tak secerah ketika menatap dunia. Seandainya seorang anak menyadari betapa besar ganjaran dan keutamaan dari berbakti kepada kedua orang tua, niscaya ia akan mengerahkan seluruh tenaga dan upayanya untuk melayani dan menghormati mereka hingga akhir hayat.
Di antara bentuk bakti terbaik seorang anak kepada orang tuanya di usia lanjut adalah membantu menyibukkan mereka dengan ibadah dan beramal shalih, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah mereka. Kebutuhan spiritual orangtua sangat penting untuk kita perhatikan. Orang yang sudah berusia senja sesungguhnya lebih dekat dengan kematian lantaran telah menghabiskan jatah usianya.
Ajaklah mereka untuk lebih memprioritaskan ibadah yang wajib, sebab tanggung jawab dalam melaksanakan amalan fardhu ‘ain tak boleh teranggap remeh. Ajarkan mereka untuk menerapkan sunnah-sunnah yang ringan namun memiliki value yang besar. Contohnya seperti berzikir dan membaca salawat, agar menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Selain itu, ajak mereka untuk aktif berhadir di majelis ilmu. Ajak mereka ke mana pun selama itu membawa kebaikan dan manfaat, dan begitulah seterusnya.
Kemudian, di antara bentuk bakti lainnya adalah merawat kondisi kesehatan kedua orang tua dengan cara selalu rutin melakukan medical check-up dan memperhatikan pola makannya. Karena umumnya memerlukan perhatian lebih sebab kondisi mereka sudah tidak sesehat di masa muda. Selain membantu mereka menghabiskan masa-masa kehidupannya dengan kebaikan, kita sendiri pun insyaAllah akan menuai berbagai kebaikan dan keutamaan sebab amalan birrul walidain tersebut. Betapa celaka seorang anak yang masih menjumpai orang tuanya tetapi dia luput dengan pintu surga yang satu ini.
Menjadikan Birrul Walidain sebagai Prioritas
Dari Abu Hurairah. dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadisnya,
رَغِمَ أنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أنْفُ، ثُمَّ رَغِمَ أنْفُ، قيلَ: مَنْ؟ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: مَن أدْرَكَ أبَوَيْهِ عِنْدَ الكِبَرِ -أحَدَهُما أوْ كِلَيْهِما- فَلَمْ يَدْخُلِ الجَنَّةَ
“Celakalah, kemudian celakalah, kemudian celakalah.” Ditanya, “Siapa (yang celaka), ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Barang siapa yang mendapati orang tuanya di kala tuanya, baik salah satu atau keduanya, lalu ia tidak dapat masuk surga (karena sebab kedurhakaannya).” (H.R. Muslim No. 2551)
Setiap upaya yang kita berikan untuk menyenangkan dan merawat mereka adalah wujud kasih sayang yang tak terukur. Meskipun begitu kita sadar bahwa apa pun yang kita lakukan tidak akan pernah sebanding dengan semua yang telah mereka berikan. Tapi tetaplah, setiap detik yang kita habiskan untuk menemani dan mendengarkan mereka, setiap perhatian kecil yang kita tunjukkan. Tentunya akan menjadi pengingat betapa berharganya kasih sayang yang mereka tanamkan dalam diri kita.