Keistimewaan Sayyidah Khadijah Al-Kubra

Dalam setiap biografi ketokohan seorang laki-laki, peran istri nyaris tertutup oleh nama besarnya, dan oleh kiprahnya. Jika harus ada nama perempuan dalam daftar nama sebagai pendukung, paling banter yang dimunculkan adalah sosok ibunya, bukan istrinya, itupun biasanya tidak banyak mengungkapkan sisi keperanannya. Datanya nyaris hanya tempelan dalam narasi-narasi, semacam penyedap rasa dalam masakan. Seperti Imam Ghazali, apakah kita tau profil istrinya? Atau bahkan namanya saja kita tidak tahu.

Namun, tidak dengan Sayyidah Khadijah, namanya selalu disebut kedua jika Nabi Muhammad Saw diurutan pertama. Hal ini karena istimewanya Sayyidah Khadijah yang selalu menemani Nabi Saw hingga kerasulannya. Dan beliaulah wanita yang pertama kali Nabi nikahi.

Khadijah, Wanita Mulia di sisi Nabi

Sayyid Muhammad bin Alawi menulis kitab khusus tentang profil dan keistimewaan Sayyidah Khadijah yang berjudul “al-Busyra”. Secara singkat kitab ini membahas awal perjumpaan Sayyidah Khadijah dengan Nabi Saw sampai akhir hayatnya. Dalam kitab tersebut terkumpul pujian dan rasa perhatian Nabi Saw pada Sayyidah Khadijah. Tulisan ini akan membahas satu atau dua dari keistimewaannya.

Diantara keistimewaan Sayyidah Khadijah yang ditulis oleh Sayyid Muhammad adalah: Nabi tidak pernah melupakan kasih sayang dan rasa cinta darinya. Beliau selalu berbuat baik dan menjaga keluarga serta sahabat-sahabat mendiang Khadijah. Ini terbukti bahwa beliau selalu mengirim hadiah untuk mereka, dan tidak pernah melupakan mereka ketika beliau membagi-bagikan sesuatu untuk sahabatnya.

Diriwayatkan bahwa pada suatu waktu Nabi Saw menyembelih seekor kambing lalu membagi-bagikan daging itu untuk teman-teman Sayyidah Khadijah. Ternyata, hal itu membuat Sayyidah Aisyah cemburu (ini terjadi setelah wafatnya sayyidah Khadijah, karena Nabi tidak pernah poligami saat bersama beliau) yang mungkin dianggap berlebihan dibanding istrinya. Ketika Sayyidah Aisyah tidak dapat menahan rasa cemburunya karena hal itu, Nabi Saw bersabda: Sesungguhnya aku dikarunia cintanya. Oleh karenanya, aku turut mencintai orang-orang yang mencintai Khadijah.

Sosok yang Sangat Dicemburui Sayyidah Aisyah

Sayyid Muhammad memberikan penjelasan tentang kecemburuan Sayyidah Aisyah sebagai berikut: “Dari riwayat ini dapat diketahui bahwa kecemburuan dari Sayyidah Aisyah bukan bentuk tindak marah atau kebencian, melainkan bawaan atau naluriah bagi seorang perempuan”.

Kisah ini mestinya memberi pelajaran bagi kita bahwa kecemburuan itu bukan aib, tetapi sifat sebagai kemanusiawian. Benihnya ada pada setiap pribadi, dimiliki setiap orang, tak peduli meskipun ia istri dari seorang Nabi.

Mungkin tulisan ini hanya membahas sekelumit keistemewaan Sayyidah Khadijah, untuk lebih lengkapnya tentang keistimewaan beliau bisa merujuk langsung dalam kitab “al-Busyra” karya Sayyid Muhammad yang secara khusus membahasnya.

سعدنا في الدنيا # فوزنا في الأخرى

بخديجة الكبرى # وفاطمة الزهراء

Kebahagian kami di dunia, keberuntungan kami di akhirat

Adalah berkah Sayyidah Khadijah al-Kubra dan Fatimah az-Zahra

Similar Posts