Ketika Rasulullah Ditanya, Amalan Apa Yang Paling Mulia?
Sudah tentu sebagai makhluk hidup pasti mempunyai amalan dan setiap amal itu mempunyai nilai moralnya tersendiri, ada amal baik dan juga amal buruk. Baik buruknya amal seseorang pun terpengaruhi oleh dua faktor, faktor internal dan eksternal.
Hati merupakan sabab musabab bagaimana amalan kita jadinya. Jika hati kita dalam keadaan kotor, maka bisa jadi bukan amalan terpuji yang kita lakukan. Begitupun sebaliknya, jika keadaan hati seseorang sedang tenang, bahagia dan damai, maka perbuatan yang dilakukannya pun cenderung baik dan terpuji. Adapun yang dapat mempengaruhi kita semangat beramal adalah keadaan lingkungan. Kadang keadaan lingkungan yang tak nyaman, kita pun sulit untuk berbaur.
Terkadang amal yang menurut kita baik justru malah salah dimata orang lain, begitupun sebaliknya, tetap semua amalan baik tidak akan salah dimata Allah Swt, begitupun amal buruk tidak akan pernah benar dimata Allah Swt, lalu apa amal yang paling baik dimata Allah Swt Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari jalur ‘Abdullah bin Mas’ud yang berbunyi :
عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ الصَّلَاةُ لِمِيقَاتِهَا قُلْتُ
ثُمَّ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتُ
ثُمَّ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
ثُمَّ سَكَتَ عَنِّي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَوْ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي.
“Abu Mas’ud berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah. Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: Shalat tepat pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apakah lagi wahai
Rasulullah? Beliau menjawab: Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Apa lagi wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Kemudian berjihad di jalan Allah. Lalu Rasulullah diam, sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya.”
Pada hadis di atas Nabi Muhammad Saw menyebutkan bahwa amal yang paling mulia disisi Allah Swt ialah sholat di awal waktu, kemudian berbakti kepada orang tua, dan yang terakhir adalah jihad di jalan Allah Swt.
Imam al-Hafidz Muhammad bin abd ar-Rahman bin Abd ar-Rahim al-Mubarokfury menanfsirkan hadis ini. Jawaban nabi berbeda-bedanya, dikarenakan nabi Saw ketika ditanya tentang hal ini beliau melihat kondisi orang yang bertanya, dalam hadis itu nabi Saw menyebutkan sholat pada waktunya adalah amal yang paling mulia, itu karena nabi tau kalau orang yang bertanya sering melalaikan sholat.
Alasan yang kedua mengapa nabi SAW berbeda jawaban ketika ditanya tentang hal ini adalah kondisi waktu? Jadi ketika ada sahabat yang bertanya tentang itu pada waktu sholat, maka nabi akan menjawab amal yang paling mulia adalah sholat pada waktunya, jika waktu itu sedang dalam keadaan perang, maka nabi akan
menjawab jihad di jalan allah SWT adalah amal yang paling mulia.
Penjelasan yang dilontarkan oleh Ibnu Abd ar-Rahim di atas benar adanya, dengan bukti penguat bahwa nabi Muhammad Saw berbeda jawaban ketika ditanya oleh sahabatnya, sebagaimana dalam hadis nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i melalu jalur ‘Abdulloh bin Khubsyi yang berbunyi:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُبْشِيٍّ الْخَثْعَمِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ لَا شَكَّ فِيهِ وَجِهَادٌ لَا غُلُولَ فِيهِ وَحَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ
قِيلَ فَأَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ قَالَ طُولُ الْقُنُوتِ قِيلَ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ جُهْدُ الْمُقِلِّ
قِيلَ فَأَيُّ الْهِجْرَةِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ هَجَرَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
قِيلَ فَأَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ جَاهَدَ الْمُشْرِكِينَ بِمَالِهِ وَنَفْسِهِ
قِيلَ فَأَيُّ الْقَتْلِ أَشْرَفُ قَالَ مَنْ أُهَرِيقَ دَمُهُ وَعُقِرَ جَوَادُهُ
“Nabi ditanya amal apa yang paling utama? Beliau bersabda: Keimanan tanpa ada keraguan padanya, jihad tanpa ada kedengkian dan haji mabrur. Beliau ditanya lagi: Shalat apa yang paling Utama? Beliau menjawab: Lama dalam berdoa ketika shalat, sebelum ruku dan setelahnya. Dikatakan: Sedekah apa yang paling utama? Beliau menjawab: Sedekah yang diupayakan dengan kerja keras saat rejekinya terbatas. Dikatakan: Apa yang paling Utama? Beliau menjawab: Orang yang berhijrah (meninggalkan) apayang Allah haramkan. Dikatakan: Jihad apa yang paling Utama? Beliau menjawab: Orang yang berjihad melawan kaum musyrikin dengan harta dan jiwanya. Dikatakan: Mati apa yang paling mulia? Beliau menjawab: Orang yang darahnya dialirkan dan kudanya disembelih.
Dalam hadis di atas nabi Saw menyebutkan bahwa amal yang paling mulia disisi Allah adalah keimanan tanpa ada keraguan, karena nabi SAW tau kondisi orang yang bertanya dan tau amal apa yang dibutuhkan oleh sahabat tersebut. Wallahu a’lam bishowab.