Keyakinan Bahwa Allah Pasti Membayar
Majalahnabawi.com – Dalam kehidupan, setiap usaha yang dilakukan oleh seseorang tidak akan pernah sia-sia. Keyakinan bahwa Allah akan membayar setiap usaha yang dikerahkan adalah salah satu landasan yang penting dalam ajaran Islam. Kata membayar di sini bisa juga diartikan sebagai membalas/balasan. Di dalam Al-Quran, Allah berfirman:
وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰى
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (QS. An-Najm: 39).
Ayat ini menegaskan bahwa setiap amal dan usaha yang telah seseorang lakukan akan diperhitungkan. Allah melihat setiap usaha, baik yang besar maupun kecil. Dalam pandangan-Nya, tidak ada yang terlewatkan, bahkan perbuatan yang tampak sepeleh sekalipun. Hal ini memberikan pengharapan bagi setiap orang untuk selalu berusaha dengan sungguh-sungguh, karena pada akhirnya, segala kerja keras akan memperoleh bayaran yang setimpal.
Misalnya, seseorang yang telah lulus sekolah ataupun kuliah. Mencari pekerjaan begitu sulitnya, walaupun dengan segala cara dan usaha yang telah seseorang tersebut lakukan. Sehingga mengharuskannya menjadi seorang pengangguran, setahun, dua tahun, bahkan lebih. Itu adalah rencana Allah yang secara tidak langsung menyuruhnya untuk bersabar dan bisa dikatakan diberi untuk waktu istirahat. Karena bisa jadi di tahun berikutnya akan terkarunai kesibukan yang luar biasa, pekerjaan yang terimpikan datang menghampirinya. Terbalaslah semua usaha dan kesabaran tempo hari.
Atau seseorang yang sedang teruji dengan kesendirian yang belangsung lama. Padahal, jika orang lain melihat dari kondisinya telah mampu, baik secara finansial maupun mentalnya. Jangan bersedih, ragu, ataupun putus asa. Karena ternyata itu rencana Allah untuk membentuk pribadinya dan pribadi calon pasangannya agar bertemu dalam kondisi yang paling baik.
Bentuk Bayaran dari Allah
Namun, bayaran dari Allah tidak selalu dalam bentuk yang terharapkan atau dalam waktu yang segera. Ada kalanya balasan itu datang dalam bentuk yang berbeda dari ekspektasi seorang hamba. Bisa jadi dalam bentuk kesuksesan karena Allah sering memberikan balasan berupa kelapangan rezeki kepada hamba-Nya yang bekerja keras dan berbuat kebaikan. Allah juga bisa memberikan balasan dalam bentuk kesehatan, keselamatan dari mara bahaya, atau kehidupan yang serasa mudah atau ketenangan batin. Usaha yang terlandasi niat ikhlas karena Allah dapat mendatangkan ketenangan hati dan kedamaian batin, jauh dari kegelisahan.
Bahkan, dalam beberapa kasus, balasan tersebut mungkin datang setelah seorang hamba berpulang ke rahmatullah, sebagai bagian dari pahala di akhirat kelak. Adapun bayaran tertinggi bagi usaha yang ikhlas dan kebaikan yang telah seorang hamba perbuat di dunia adalah masuknya ke dalam surga, di mana kenikmatan tidak akan pernah habis.
Dalam sebuah hadis yang berbunyi, berikut:
إِنَّ اللهَ لَا يَظْلِمُ مُؤْمِنًا حَسَنَةً، يُعْطَى بِهَا فِي الدُّنْيَا وَيُجْزَى بِهَا فِي الْآخِرَةِ، وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُطْعَمُ بِحَسَنَاتِ مَا عَمِلَ بِهَا لِلَّهِ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الْآخِرَةِ، لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَةٌ يُجْزَى بِهَا
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan menzalimi seorang mukmin walau satu kebaikan; dia akan diberi balasannya di dunia dan balasannya di akhirat. Adapun orang kafir, maka dia akan diberikan rezeki sebagai balasan kebaikan-kebaikan yang dia kerjakan karena Allah Ta’ala di dunia, hingga ketika dia telah berpulang ke akhirat, dia tidak lagi memiliki satu kebaikan pun yang akan diberikan balasan.”
Oleh karena itu, jangan pernah sedikit pun ragu akan rencana-Nya dan senantiasa memiliki keyakinan kepada-Nya dengan selalu melibatkan-Nya dalam setiap urusan.
Besarkan Sabar dalam Hati
Maka bertahan dan teruslah memiliki keyakinan. Ingat, Allah sedang membentuk, menguji, dan mengajarkan akan suatu hal. Salah satu cara Allah berkomunikasi dengan hamba-Nya adalah melalui fase dan kondisi yang sedang hambanya alami. Bahkan, jika jalannya begitu gelap dan pekat. Tetap akan selalu ada makna yang tersirat. Besarkan sabar dalam hati, karena Allah akan terus membersamai orang-orang yang sabar. Sebagaimana firman-Nya yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah:153).
Oleh karena itu, Seseorang yang berusaha dengan tulus dan penuh keikhlasan serta kesabaran tanpa mengharapkan balasan duniawi, akan selalu Allah hargai. Sehingga tidak cepat berputus asa jika hasil usaha tidak langsung terlihat. Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya dan akan memberikan balasan di waktu yang paling tepat.
Pada akhirnya, keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan usaha seseorang, dapat memberikan motivasi kuat bagi setiap seseorang untuk terus berbuat baik dan berjuang, dengan kesabaran dan positive thinking bahwa segala kebaikan dan usaha tidak akan pernah sia-sia di mata-Nya.