Malaikat Tidak Masuk Rumah?
Majalahnabawi.com – Hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib dari Nabi Muhammad Saw., yang tercantum dalam kitab Sunan al-Nasa’i memberikan kita pemahaman yang mendalam tentang kondisi rumah yang tidak akan dimasuki malaikat. Dalam hadis tersebut, Rasulullah Saw., bersabda bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang terdapat gambar, anjing, atau seseorang dalam keadaan junub. Hadis ini memberikan kita pelajaran penting tentang kebersihan spiritual dan material dalam Islam, serta tata cara menjaga rumah agar senantiasa diberkahi malaikat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam makna dari hadis tersebut, bagaimana para ulama memahami hadis ini, serta hikmah yang bisa kita petik dari anjuran Nabi Saw., dalam menjaga kebersihan dan kehormatan rumah tangga.
Isi dan Makna Hadis
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَليِّ بْنِ مُدْرِكٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُجَيٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَلَائِكَةُ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَلَا كَلْبٌ وَلَا جُنُبٌ
Hadis ini diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw., bersabda: “Malaikat tidak masuk rumah yang padanya terdapat gambar, anjing, dan orang yang junub.” (HR. al-Nasa’i, No. 4281).
Terdapat tiga hal utama yang disebutkan dalam hadis ini yang menjadi penghalang masuknya malaikat ke dalam rumah, yaitu:
- Gambar
- Anjing, dan
- Orang yang dalam keadaan junub.
Ketiga hal ini secara simbolik mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menjaga kebersihan rumah, baik dari segi fisik maupun spiritual. Malaikat adalah makhluk suci yang membawa rahmat dan keberkahan dari Allah Swt., dan mereka hanya masuk ke tempat yang suci dan bersih. Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa gambar yang dimaksud dalam hadis ini adalah gambar makhluk bernyawa, baik yang dilukis atau dipahat. Sebab, gambar makhluk bernyawa dapat menyerupai penciptaan Allah, dan hal ini sangat tidak disukai dalam Islam.
Penjelasan tentang Gambar dan Larangannya
Gambar makhluk bernyawa telah menjadi isu yang sering dibahas oleh para ulama. Dalam hadis-hadis lain, Rasulullah Saw., juga menyebutkan bahwa orang yang membuat gambar makhluk bernyawa akan dihadapkan pada hukuman berat di hari kiamat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjauhkan diri dari gambar-gambar makhluk hidup di dalam rumah. Namun, para ulama juga membedakan antara gambar yang digunakan untuk tujuan ibadah dan yang sekadar untuk dekorasi atau hiburan.
Gambar-gambar yang memiliki unsur keagamaan, seperti patung yang disembah, sangat dilarang dalam Islam. Sementara gambar-gambar yang tidak terkait dengan ibadah, seperti foto keluarga atau pemandangan, masih diperdebatkan oleh para ulama dalam konteks penggunaannya. Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari, gambar makhluk bernyawa yang dimaksud dalam hadis ini adalah gambar yang meniru ciptaan Allah Swt. Oleh karena itu, gambar pemandangan atau benda mati diperbolehkan karena tidak meniru penciptaan Allah.
Larangan Memelihara Anjing
Selain gambar, Nabi Saw., juga melarang memelihara anjing di dalam rumah, kecuali untuk tujuan tertentu seperti berburu atau menjaga ternak. Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw., bersabda bahwa barangsiapa memelihara anjing yang tidak digunakan untuk berburu atau menjaga hewan ternak, maka pahalanya akan berkurang setiap hari. Alasan di balik larangan ini adalah karena anjing sering kali dianggap sebagai hewan yang tidak bersih menurut pandangan Islam.
Meski demikian, anjing tetap diperbolehkan dalam konteks tertentu, seperti untuk berburu, menjaga ternak, atau kebutuhan lain yang mendesak. Menurut Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’, memelihara anjing untuk kebutuhan yang dibenarkan syariat, seperti berburu dan menjaga ternak, diperbolehkan. Namun jika tanpa alasan syar’i, maka tidak diperbolehkan, dan malaikat tidak akan masuk rumah tersebut.
Kebersihan Spiritual: Larangan Junub
Junub adalah kondisi di mana seseorang tidak suci karena keluarnya mani, baik karena hubungan suami istri atau sebab lainnya. Dalam keadaan junub, seseorang diwajibkan untuk mandi besar atau ghusl sebelum melakukan aktivitas ibadah seperti sholat, membaca al-Quran, atau masuk ke dalam masjid. Dalam hadis ini, Rasulullah Saw., mengingatkan bahwa malaikat juga tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat orang yang dalam keadaan junub.
Hal ini menekankan pentingnya menjaga kesucian diri, terutama dalam urusan ibadah dan kehadiran malaikat di dalam rumah. Imam Syafi’i dalam al-Umm menegaskan bahwa mandi besar adalah syarat untuk membersihkan diri dari hadas besar, termasuk dalam keadaan junub. Oleh karena itu, seseorang harus segera bersuci agar rumahnya tetap dalam kondisi yang suci dan penuh berkah.
Hikmah dan Pelajaran dari Hadis Ini
Hadis ini mengajarkan kepada kita beberapa hikmah penting yang berkaitan dengan kebersihan fisik dan spiritual dalam Islam. Pertama, rumah yang diberkahi oleh malaikat adalah rumah yang dijaga kebersihannya, baik dari gambar yang dilarang, anjing, maupun junub. Keberadaan malaikat dalam rumah membawa ketenangan, rahmat, dan keberkahan.
Kedua, hadis ini juga mengingatkan kita untuk menjaga rumah kita dari hal-hal yang dapat mengundang keburukan, baik secara fisik maupun spiritual. Gambar-gambar yang dilarang dapat mengundang sifat-sifat yang tidak baik, dan anjing meskipun bermanfaat dalam konteks tertentu, tetap harus dijaga dengan ketentuan syariat.
Ketiga, kebersihan spiritual menjadi salah satu syarat utama untuk mendapatkan berkah dari Allah Swt. Dalam keadaan junub, seseorang tidak diperkenankan untuk melaksanakan ibadah tertentu, termasuk berdiam di masjid atau membaca al-Quran. Maka dari itu, menjaga kesucian diri adalah bagian dari adab yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Syaikh al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah menjelaskan bahwa menjaga kebersihan fisik dan spiritual adalah salah satu bentuk ketakwaan kepada Allah Swt. Dengan menjaga diri dan rumah dari hal-hal yang dilarang, kita berupaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengundang rahmat-Nya.
Kesimpulan
Hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib dalam Sunan al-Nasa’i mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kebersihan rumah dari gambar makhluk hidup, anjing, dan orang yang dalam keadaan junub. Rumah yang suci dan bersih akan senantiasa dimasuki malaikat yang membawa rahmat dan keberkahan. Dengan memahami dan mengamalkan hadis ini, kita bisa menjaga rumah kita agar senantiasa menjadi tempat yang diberkahi oleh Allah Swt. Penting bagi kita untuk selalu menjaga kesucian fisik dan spiritual, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan keluarga, agar malaikat selalu hadir di rumah kita.