Masihkah Anda Marah?
Majalahnabawi.com- Amarah adalah salah satu emosi manusia yang sering kali sulit dikendalikan. Dalam situasi tertentu, seseorang bisa merasa sangat marah hingga kehilangan kendali atas ucapan maupun tindakannya. Dalam pandangan Islam, emosi ini harus dikendalikan, bukan hanya untuk menjaga hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga untuk menjaga diri dari godaan setan. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud memberikan pelajaran penting tentang cara meredam amarah melalui doa kepada Allah.
Makna Hadis tentang Mengendalikan Amarah
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ قَالَ اسْتَبَّ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ أَحَدُهُمَا تَحْمَرُّ عَيْنَاهُ وَتَنْتَفِخُ أَوْدَاجُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا هَذَا لَذَهَبَ عَنْهُ الَّذِي يَجِدُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ فَقَالَ الرَّجُلُ هَلْ تَرَى بِي مِنْ جُنُونٍ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Adi bin Tsabit dari Sulaiman bin Shurd ia berkata, “Ada dua orang saling mencela di sisi Nabi ﷺ, salah seorang dari mereka matanya tampak memerah dan urat lehernya tampak menegang. Rasulullah ﷺ lalu bersabda, “Sungguh, aku tahu sebuah kalimat yang jika dibaca oleh seseorang maka akan hilang apa yang dirasakannya (rasa marah). Yaitu, A’UUDZU BILLAAHI MINAS SYAITHAANIR RAJIIMI (aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk).” Laki-laki yang marah itu lalu berkata, “Apakah engkau melihatku seperti orang gila?” (HR. Sunan Abu Dawud: 4781)
Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud menjelaskan tentang dua orang laki-laki yang saling mencela di hadapan Rasulullah ﷺ. Salah satu dari mereka menjadi sangat marah hingga matanya memerah dan urat lehernya menegang. Melihat kondisi tersebut, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa beliau memberi tahu sebuah kalimat yang jika diucapkan oleh orang tersebut, maka amarahnya akan hilang. Kalimat tersebut adalah, “A‘uudzu billahi minasysyaithaanir rajiim,” yang berarti “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”.
Marah Adalah Bentuk Godaan Setan
Marah dalam Islam tidak hanya dipandang sebagai reaksi emosional biasa, tetapi juga sebagai salah satu bentuk godaan setan. Setan menggoda manusia agar kehilangan kendali diri dan melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk berlindung kepada Allah dari setan, ketika mereka merasa dikuasai oleh amarah. Hal ini menunjukkan bahwa sumber utama dari amarah yang berlebihan adalah godaan setan, dan doa adalah cara paling efektif untuk meredamnya .
Hikmah dari Hadis Meredam Amarah
Hadis ini mengandung banyak hikmah yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, hadis ini mengajarkan bahwa amarah bukan hanya masalah emosional, tetapi juga spiritual. Setiap kali kita merasa marah, penting untuk menyadari bahwa ini adalah kesempatan bagi setan untuk memanfaatkan kelemahan kita. Rasulullah ﷺ memberikan solusi praktis berupa kalimat istiadzah (berlindung kepada Allah) untuk mengingatkan kita agar tetap tenang dan menjaga hubungan dengan Allah . Kedua, hadis ini mengajarkan pentingnya pengendalian