Memahami Kata ‘Baghyu’ dan Derivasinya dalam Al-Quran
Majalahnabawi.com – Al-Quran al-Karim adalah kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw. Kitab ini berfungsi untuk mengajarkan dan mengingatkan manusia agar menjadi lebih baik di dunia dan akhirat. Al-Quran al-Karim merupakan firman Allah yang diturunkan dalam bahasa Arab dengan makna yang mendalam. Untuk memahami makna yang terkandung dalam Al-Quran, diperlukan berbagai referensi yang membantu dalam menganalisis isinya. Makna memiliki kaitan erat dengan kajian bahasa atau yang lebih dikenal dengan ilmu linguistik, yaitu ilmu tentang penelaahan makna suatu kata. Cabang dari ilmu bahasa yang fokus membahas makna kata adalah semantik. Lebih lanjut, semantik adalah bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna, ungkapan, dan juga struktur makna suatu wicara, serta sistem, penyelidikan makna, dan arti dalam suatu bahasa pada umumnya. Dalam bahasa lain semantik ialah salah satu cabang dari ilmu linguistik teoretis yang bersangkutan dengan sebuah arti dari kata, ujaran, ataupun ungkapan dengan meliputi pengkajian makna dan arti dalam suatu bahasa dan bagaimana arti itu terbentuk. (Kridalaksana, Kamus Linguistik hal.216)
Makna Dasar
Lafadz yang terbentuk dari huruf ba,ghoin,dan ya’ punya dua makna asal; pertama, mencari sesuatu dan kedua; sebuah jenis dari kerusakan. Maka, dari pemaknaan pertama ada lafadz baghaitu as-Syai’a idza abghiihi; idza thalabtuhu. (digunakan untuk makna mencari). Dikatakan pula baghaituka as-Syai’a idza thalabtuhu laka (ketika saya mencarinya untukmu), dan abghaituka as-syai’a idza a’antuka ‘ala thalabihi. (digunakan ketika saya membantumu untuk mencarinya.) Adapun lafal bughyah dan bighyah bermakna sebuah kebutuhan. Bisa dikatakan “ma yanbaghi laka an taf’ala kadza” (apa kamu butuhkan hingga kamu melakukannya?) dan kata yanbaghi ini termasuk fi’il muthawa’ah (bermakna akibat suatu pekerjaan). Dikatakan baghaituhu fa inbagha, seperti halnya kasartuhu fa inkasara (kupecahkan itu maka ia menjadi pecah). (Maqayis al lughah, halaman 271 juz 1)
Ragam Makna
Kata baghyu dalam Al-Quran memiliki ragam makna sebagai berikut:
- Baghyu dimaknai sebagai zalim. Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al-A’raf ayat 33:
قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْاِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَاَنْ تُشْرِكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا وَّاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang tampak dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, dan perbuatan melampaui batas tanpa alasan yang benar. (Dia juga mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan bukti pembenaran untuk itu dan (mengharamkan) kamu mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.”
2. Baghyu dimaknai sebagai maksiat, Seperti yang telah dijelaskan dalam surat yunus 23
فَلَمَّآ اَنْجٰىهُمْ اِذَا هُمْ يَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗيٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ مَّتَاعَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ ثُمَّ اِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
“Namun, ketika Allah menyelamatkan mereka, seketika itu mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia, sesungguhnya (bahaya) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri. (Itu hanya) kenikmatan hidup duniawi. Kemudian, kepada Kamilah kembalimu, lalu akan Kami kabarkan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”
3. Baghyu dimaknai sebagai hasut, Seperti yang telah dijelaskan dalam surat al baqarah ayat 90
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ اَنْ يَّكْفُرُوْا بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بَغْيًا اَنْ يُّنَزِّلَ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۚ فَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ عَلٰى غَضَبٍۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ
“Buruk sekali (perbuatan) mereka menjual dirinya dengan mengingkari apa yang diturunkan Allah karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Kepada orang-orang kafir (ditimpakan) azab yang menghinakan.”
4. Baghyu dimaknai sebagai zina, Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Maryam 28
اَبُوْكِ امْرَاَ سَوْءٍ وَّمَا كَانَتْ اُمُّكِ بَغِيًّ
“Wahai saudara perempuan Harun (Maryam), ayahmu bukan seorang yang berperangai buruk dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”
Pesan Al-Quran tentang Baghyu
Dalam Surat At-Taubah ayat 48 Allah Swt menjelaskan tentang perilaku orang prang yang melakukan al baghyu (kezaliman), Quraisy Shihab menjelaskan ayat ini membuktikan kebejatan mereka dengan mengingatkan Nabi Saw. dan kaum muslimin tentang niat dan upaya busuk mereka jauh sebelum peristiwa Tabuk. (Al-Misbah jilid 5 hal 613)
Dari tafsiran tersebut mengisyaratkan untuk berhati-hati dengan orang zalim. Begitu pun dengan maksiat, iri dengki dan zina.