Memakai Gamis Sunnah Rasulullah?
Majalahnabawi.com – Hadis yang diriwayatkan dalam Sunan Ibnu Majah (Nomor 3575)
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو تُمَيْلَةَ عَنْ عَبْدِ الْمُؤْمِنِ بْنِ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أُمِّهِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ لَمْ يَكُنْ ثَوْبٌ أَحَبَّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْقَمِيصِ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim Ad Dauraqi, telah menceritakan kepada kami Abu Tumailah dari Abdul Mukmin bin Khalid dari Ibnu Buraidah dari Ibunya dari Ummu Salamah dia berkata, “Tidak ada pakaian yang lebih dicintai oleh Rasulullah Saw. selain gamis.”
Hadis ini memberikan informasi penting tentang pilihan pakaian Rasulullah Saw. dan memberikan pelajaran mengenai nilai kesederhanaan, fungsi, dan keutamaan dalam berpakaian. Artikel ini akan mengeksplorasi lebih dalam tentang makna dan hikmah di balik pemilihan gamis oleh Rasulullah Saw. sebagai pakaian yang paling beliau cintai.
Makna dan Fungsi Gamis dalam Kehidupan Rasulullah Saw.
Gamis adalah sejenis pakaian panjang yang menutupi seluruh tubuh hingga mata kaki. Pakaian ini umumnya memiliki potongan sederhana tanpa ornamen yang mencolok, yang mencerminkan sifat Rasulullah Saw. yang senantiasa mengedepankan kesederhanaan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam berpakaian.
Pakaian dalam Islam tidak hanya dilihat sebagai penutup tubuh, tetapi juga sebagai cerminan karakter seseorang. Rasulullah ﷺ memilih gamis bukan hanya karena kenyamanannya, tetapi juga karena gamis memenuhi syarat-syarat kesopanan dalam Islam. Gamis menutupi aurat dengan baik dan memberikan kesan ketenangan dan kehormatan bagi yang memakainya. Imam An-Nawawi dalam Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. lebih menyukai gamis karena sifatnya yang menutupi tubuh secara lebih sempurna dibandingkan dengan pakaian lain, seperti kain sarung atau selendang.
Kesederhanaan dan Keutamaan Pakaian dalam Islam
Islam menganjurkan umatnya untuk berpakaian sederhana dan menjaga aurat. Rasulullah Saw., sebagai contoh terbaik bagi umat Islam, menunjukkan bahwa berpakaian sederhana bukanlah tanda kekurangan, tetapi tanda kebijaksanaan dan ketawadhuan. Dalam konteks ini, gamis menjadi pilihan ideal bagi Rasulullah Saw. karena mencerminkan nilai-nilai yang diutamakan dalam berpakaian: kesederhanaan, kesopanan, dan kenyamanan.
Selain itu, gamis adalah pakaian yang sering digunakan oleh masyarakat Arab pada masa Rasulullah Saw. Ini menunjukkan bahwa beliau Saw. tidak pernah berlebihan dalam hal berpakaian atau mencoba untuk membedakan diri dari masyarakat sekitarnya dengan mengenakan pakaian yang lebih mewah. Bahkan sebagai seorang pemimpin umat, beliau selalu mengutamakan kesederhanaan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam hal busana. Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa pakaian yang dipakai Rasulullah Saw. sering kali sederhana dan sesuai dengan kebiasaan masyarakat pada masanya. Namun, yang membedakan adalah sikap beliau dalam memaknai pakaian tersebut sebagai sarana untuk menjaga kehormatan dan kesederhanaan.
Kenyamanan dalam Berpakaian
Hadis ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya memilih pakaian yang nyaman. Rasulullah Saw. mencintai gamis karena sifatnya yang praktis dan nyaman untuk digunakan dalam berbagai kegiatan. Gamis tidak menghalangi gerakan, mudah dipakai, dan memberikan ruang untuk beraktivitas, baik itu dalam aktivitas sehari-hari maupun saat beribadah.
Gamis sebagai pakaian utama Rasulullah Saw. juga mencerminkan preferensi beliau terhadap hal-hal yang memberikan kenyamanan fisik dan spiritual. Kenyamanan ini penting agar seseorang dapat fokus dalam ibadah dan aktivitas tanpa terganggu oleh hal-hal yang bersifat duniawi. Menurut Imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar, kenyamanan dalam berpakaian sangat penting dalam Islam. Ia menjelaskan bahwa pakaian yang nyaman akan mendukung seseorang dalam menjalani aktivitas ibadahnya dengan lebih khusyuk dan tenang. Gamis, sebagai pakaian yang dipilih Rasulullah ﷺ, memenuhi kriteria ini (Asy-Syaukani, Nailul Authar).
Pakaian Sebagai Cerminan Karakter
Pakaian yang kita kenakan dapat mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai yang kita anut. Rasulullah ﷺ memilih gamis sebagai pakaian favoritnya karena mencerminkan sifat kesederhanaan, kerendahan hati, dan kedekatan dengan masyarakat. Gamis adalah pakaian yang tidak mencolok, tidak mewah, dan mudah didapatkan oleh masyarakat luas pada saat itu.
Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam berpakaian, yang lebih penting adalah nilai spiritual di balik pakaian tersebut. Pakaian tidak seharusnya menjadi alat untuk menunjukkan status sosial atau kebanggaan, tetapi lebih kepada fungsi utamanya sebagai penutup aurat dan sebagai sarana untuk mengekspresikan ketaatan kepada Allah SWT. Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan bahwa pakaian yang dikenakan Rasulullah ﷺ mencerminkan sikap beliau yang selalu mengutamakan kejujuran, kesederhanaan, dan keikhlasan dalam segala hal. Gamis, sebagai pakaian yang sederhana namun menutupi dengan sempurna. (Al-Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi).
Relevansi Hadis
Meskipun konteks sosial dan budaya sudah banyak berubah sejak masa Rasulullah ﷺ, prinsip-prinsip yang diajarkan melalui hadis ini tetap relevan bagi kita hari ini. Islam mengajarkan kita untuk berpakaian dengan kesederhanaan, menjaga aurat, dan memilih pakaian yang nyaman. Gamis, sebagai salah satu bentuk pakaian yang disukai Rasulullah ﷺ, dapat dijadikan contoh dalam berpakaian sehari-hari.
Di era modern ini, banyak pilihan model pakaian yang mungkin lebih menarik perhatian. Namun, hadis ini mengingatkan kita untuk selalu kembali kepada prinsip-prinsip dasar dalam berpakaian, yaitu kesederhanaan, kesopanan, dan kenyamanan. Meskipun tidak diwajibkan bagi setiap Muslim untuk mengenakan gamis, esensi dari ajaran Rasulullah ﷺ mengenai pakaian adalah menjaga nilai-nilai spiritual di atas segala hal. Dr. Yusuf Al-Qaradawi dalam bukunya Halal dan Haram dalam Islam menekankan pentingnya menjaga adab berpakaian sesuai dengan syariat. Menurutnya, prinsip kesederhanaan dan kepatutan dalam berpakaian harus selalu menjadi pedoman bagi seorang Muslim, apapun bentuk pakaian yang ia pilih (Al-Qaradawi, Halal dan Haram dalam Islam).
Kesimpulan
Hadis Ummu Salamah dalam Sunan Ibnu Majah yang menyatakan bahwa gamis adalah pakaian yang paling dicintai oleh Rasulullah ﷺ mengandung banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Gamis mencerminkan kesederhanaan, kenyamanan, dan kesopanan, tiga prinsip utama dalam berpakaian menurut ajaran Islam. Rasulullah ﷺ memberikan contoh kepada umatnya tentang bagaimana berpakaian dengan cara yang tidak hanya menutupi tubuh secara fisik, tetapi juga menjaga kehormatan dan nilai-nilai spiritual.
Melalui hadis ini, kita diingatkan bahwa pakaian bukanlah sekadar penutup tubuh, tetapi juga cerminan karakter dan kepribadian. Dengan meneladani kesederhanaan Rasulullah ﷺ dalam berpakaian, kita dapat belajar untuk lebih fokus pada nilai-nilai yang lebih tinggi, yaitu ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT.