Membaca Sejarah Berarti Membaca Masa Depan
Majalahnabawi.com – Banyak orang yang bertanya, “mengapa kita mesti belajar sejarah? Bukankah kita hidup hari ini untuk menyambut masa depan?” Ucap mereka.
Lalu, Bukankah Allah telah meletakkan isi dari sepertiga al-Quran berupa sejarah?
Al-Quran telah banyak mengisahkan orang yang saleh, juga pembangkang, bercerita tentang kisah para Nabi dan umatnya, dan kaum besar yang diazab karena mendusta.
لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (QS. Yusuf: 111)
Sejatinya, bila kita menadaburi sejarah, akan banyak pendidikan rabbani di dalamnya. Ketika kita mempelajari sejarah dari al-Quran, cerita keislaman, kisah umum, lalu mengambil teladan darinya itu merupakan suatu tujuan penting. Membaca kisah kekalahan bukan sekedar menangisinya, tapi mempelajari sebab kekalahannya. Menadaburi kisah kemenangan bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk dicontoh jalan juangnya.
Pentingnya Merenungi Sejarah
Allah berfirman dalam QS. al-Hasyr: 18
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.
Karena sejatinya, membaca masa lalu berarti membaca masa depan, karena masa depan itu terletak pada masa lalu. Karena masa lalu menjadi petunjuk untuk masa depan.
Allah telah menetapkan sesuatu untuk selalu ada dari dulu hingga sekarang. Misalnya air, jika terlalu dingin maka ia membeku. Dan api, jika ia memanas pasti mendidih. Begitupula kehidupan ini, berpola dan beraturan, ada sebab musababnya. Untuk mengetahui pola masa depan bagaimana caranya? Tengoklah masa lalu.
Ibarat sebuah tanaman, maka sejarah adalah akarnya. Akar adalah penyokong terbesar bagi tumbuhan. Tanpa akar, maka tumbuhan akan mudah tercerabut, mudah tumbang. Begitupula umat yang tak memahami sejarah, ia akan mudah terombang-ambing karena tidak memiliki pijakan serta standar hidupnya.
Akan tetapi, apabila sebuah umat sudah memahami sejarahnya, maka ia akan berdiri kokoh, dan memproyeksikan masa depan, dari masa lalu yang dipelajarinya.
Maka pelajari sejarah, agar engkau aman menghadapi hari esok.