Peran Pesantren dalam Mengimplementasikan Sustainable Development Goals untuk Mencapai Generasi Indonesia Emas 2045
Majalahnabawi.com – Indonesia memiliki beragam lembaga pendidikan baik itu formal atau non formal, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Salah satu lembaga pendidikan yang banyak tersebar di Indonesia adalah pesantren. Hal ini didukung oleh jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, terdapat 244, 41 juta penduduk Indonesia memeluk agama Islam hingga akhir tahun 2023.
Pesantren merupakan salah satu institusi pendidikan Islam yang telah lama menjadi bagian dari budaya pendidikan Indonesia. Dilihat dari sejarahnya, pesantren telah ada sejak awal kedatangan Islam di Indonesia. Selain itu, dalam catatan sejarah pondok pesantren dikenal di Indonesia sejak zaman Wali Songo. Kontribusinya terhadap pertumbuhan bangsa serta lembaga pendidikan lainnya sangatlah penting.
Umumnya, pesantren terdiri dari lima komponen utama yang menjadi ciri khasnya, yakni kiai, santri, masjid, pondok, dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik. Sistem pembelajaran pesantren masih menganut sistem pembelajaran kerangka sorogan, bandongan, dan watonan sebagai pendidikan formal atau madrasah dan profesional lainnya untuk kebutuhan daerah setempat. Beberapa kelemahan lain dari sistem pendidikan pesantren, yakni melemahnya bidang manajerial yang cenderung tertutup dan kurang terbuka,rendahnya sumber daya manusia yang berkualitas sebagai tenaga kependidikan dan rendahnya prestasi pendidikan yang diperoleh.
Lemahnya sistem pendidikan tidak hanya dirasakan oleh pesantren saja, sebab menurut UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report pada tahun 2016, Indonesia menempati peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang yang ada di dunia dalam hal mutu atau kualitas pendidikan. Akibatnya, saat ini terdapat ketertinggalan dalam kualitas pendidikan, baik dalam ranah formal maupun informal.
Menuju ke arah generasi Indonesia Emas 2045, Indonesia menetapkan target pembangunan (Sustainable Development Goals) meliputi ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mengubah target pembangunan melalui 17 pilar yang sudah ditetapkan. Salah satu kunci mencapai SDGs adalah pendidikan berkualitas, sesuai dengan pilar ke-4 untuk menjamin kualitas pendidikan yang baik dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peran pesantren dalam memberikan pendidikan berkualitas dengan mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mencapai generasi Indonesia Emas 2045. Dengan demikian, diharapkan pesantren dapat memberikan santrinya pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini tanpa terhambat oleh perubahan zaman.
Pendidikan Berkualitas Sebagai Fondasi SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan adalah usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang memberi dukungan keberlangsungan hidup. SDGs merupakan sistem yang telah disusun dan dijalankan dengan komitmen oleh para pemimpin bangsa, terutama pemimpin Indonesia. Adapun tujuan SDGs untuk menghapuskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan menjaga lingkungan.
SDGs memiliki 17 pilar utama yakni; (1) tidak ada kemiskinan, (2) tidak ada kelaparan, (3) kesehatan dan kesejahteraan yang baik, (4) pendidikan berkualitas, (5) kesetaraan jenis kelamin, (6) air bersih dan sanitasi, (7) energi yang terjangkau dan bersih, (8) pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, (9) industri, inovasi dan infrastruktur, (10) penurunan ketimpangan, (11) kota dan komunitas yang berkelanjutan, (12) kemitraan untuk tujuan, (13) aksi perubahan iklim, (14) biota laut dan pesisir, (15) kehidupan di darat, (16) keadilan, perdamaian, dan kelembagaan yang kuat, (17) aksi iklim.
Pembangunan berkualitas bukan hanya pada bidang ekonomi, tetapi juga mendukung pembangunan pengetahuan, emosional, moral dan spiritual yang sesuai dengan SDGs poin ke-4. Pendidikan memiliki peran dalam membina generasi muda untuk pertumbuhan ekonomi, stabilitas keluarga, dan perkembangan pribadi mereka. Hak ini mencakup upaya untuk memajukan kesetaraan dalam pendidikan guna pemerataan, memperluas peluang belajar, serta memastikan setiap individu memiliki akses dan kesempatan belajar sepanjang hidup.
Pendidikan yang berkualitas memegang peran penting sebagai fondasi utama dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) karena memiliki dampak penting dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan yang berkualitas dapat dianggap sebagai akar dari berbagai solusi terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi secara menyeluruh. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, pendidikan berkualitas memungkinkan individu untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan berkelanjutan.
Peran Pesantren dalam Memberikan Pendidikan Berkualitas untuk Mencapai Generasi Indonesia Emas 2045
Pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan berkualitas yang tidak hanya mencakup agama. Di pesantren implementasi pendidikan yang berkualitas dapat melibatkan pengembangan kemampuan personal, seperti:
- Keterampilan Public Speaking
Pesantren tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga penyebaran agama Islam. Biasanya, pesantren mengirimkan santri untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat guna menyebarkan pengetahuan agama. Dengan memasukan keterampilan public speaking dalam kurikulum, pesantren membentuk individu untuk menyampaikan pesan moral dan agama dengan jelas serta meyakinkan, yang berkontribusi pada tujuan SDGs, terutama dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan etika dalam masyarakat. - Keterampilan Kewirausahaan (Entrepreneur)
Pesantren perlu memberi kesempatan kepada santri untuk mengembangkan bakat dan minat bisnis mereka. Ini tidak hanya mempersiapkan mereka untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan dalam menangani masalah ekonomi sosial. Dengan memasukan kewirausahaan dalam kurikulum, pesantren mendorong santri untuk menerapkan prinsip-prinsip bisnis islam yang bertanggung jawab, transparan, dan adil serta berkontribusi aktif dalam pembangunan berkelanjutan. - Keterampilan Teknologi
Pesantren perlu memberikan akses dan pelatihan teknologi kepada santri agar dapat mengembangkan kemampuan dalam mengakses informasi, berkomunikasi, dan berinovasi melalui platform digital. Sehingga, hal ini dapat membantu persiapan santri dalam menghadapi perubahan teknologi dan menjadi bagian dari masyarakat yang terdigitalisasi.
Dengan demikian, melalui pendidikan yang berkualitas yang menitikberatkan pada public speaking, kewirausahaan, dan teknologi, pesantren memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Pesantren dapat membentuk keterampilan dasar dan nilai-nilai yang kuat pada generasi mendatang, sehingga mampu menghadapi tantangan masa depan, beradaptasi dengan perubahan zaman, serta berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
Sumber:
- Al Asyari, A. H. (2022). Tantangan Sistem Pendidikan Pesantren di Era Modern. Risalatuna: Journal of Pesantren Studies, 2(1), 127–143.
- Herman, DM. (2013). Sejarah Pesantren Di Indonesia: Jurnal Al-Ta’dib, 6(2), 145–158.
- Fahraini, S., & Almaliki, M. F. (2023). Peran Strategis Pesantren Dalam Mengimplementasikan Sustainable Development Goals Melalui Pendidikan Berkualitas Untuk Mencapai Indonesia Emas 2045. Pesantren Studies Annual Symposium on Pesantren Studies (Pusat Ma’had Al-Jami’ah Darul Hikmah IAIN Kediri), 2(1), 63–74.
- Ishartono, R & Raharjo, S. (2023). Sustainable Development Goals (SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan. Social Work Jurnal, 6(2), 254–272. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/share.v6i2.13198
- Khaidir Fadil et al. (2023). Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di Indonesia Dalam Mewujudkan Program Sustainable Development Goals (Sdgs). Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan Dan Pedagogi Islam, 7(2), 127–142. https://doi.org/10.35316/edupedia.v7i2.2513
- Puja Pangestu, F et al. (2021). Ekonomi Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs (Sustainable Development Goals) 2030. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Pembangunan, 1(3), 210–219.
- Qomar, M. (2013). Strategi Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.
- Rahadian, A. (2016). Strategi Pembangunan Berkelanjutan. Prosiding Seminar STIAMI, 3(1), 46–56.
- Rizaty, M. A. (2024). Data Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Agama pada 2023. Dataindonesia.Id. Diambil pada 06 April 2024 dari: https://dataindonesia.id/varia/detail/data-jumlah-penduduk-indonesia-menurut-agama-pada-2023
- Setiawan, E. (2013). Moderasi Pola Sistem Pendidikan Pesantren (Studi Kasus Pondok Pesantren Modern Daarul Fikri Mulyoagung Dau Malang). Jurnal Ulul Albab, 14(2), 176.
- Utami. (2019). Meningkatkan Mutu Pendidikan Indonesia Melalui Peningkatan Kualitas Personal, Profesional, Dan Strategi Rekrutmen Guru. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 518–527.