Memperbaiki Niat dalam Menuntut Ilmu
Majalahnabawi.com – Saat seseorang menuntut ilmu, hendaklah dia memiliki niat hanya karena Allah semata, bukan untuk meremehkan para ulama, atau untuk menarik perhatian banyak orang. Karena jika seseorang menuntut ilmu, maka akan dinaikkan derajatnya, bukan hanya satu atau dua derajat, bahkan diberi beberapa derajat. Kalau hanya niat dipandang manusia, maka, hanya mendapat derajat yang rendah di mata manusia. Sebagaimana firman Allah Swt,
….يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ…
“….Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat…” (QS. al-Mujadalah: 11)
Setiap ilmu, bahkan semua ilmu, seperti ilmu syariah, ilmu teknologi, kedokteran, ushuluddin dan lainnya wajib memiliki niat untuk mendapatkan ridha Allah Swt. Contohnya seperti ilmu kedokteran, yang mana para dokter membantu kesehatan orang-orang, mereka juga harus niat mendapatkan ridha Allah Swt. Ilmu ekonomi, ilmu teknologi, ilmu saintek, semua ilmu, tidak hanya ilmu syariah, tafsir, dan agama yang harus memiliki niat karena Allah Swt. Karena menjaga kesehatan, mejaga keturunan, menjaga lingkungan adalah amanah dari Allah Swt.
Niat Menuntut Ilmu Karena Allah
Jadi, ilmu tidak hanya terbatas dengan ilmu agama, tetapi semua ilmu dan harus diniatkan karena Allah Swt. Sebagaimana yang dikatakan dalam hadis Sunan Ibnu Majah no. 248.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun dia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.”
Setelah membaca hadis di atas, jika seseorang menuntut ilmu hanya untuk mencari dunia saja maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga. Naudzubillah min dzalik.
Maka, hendaklah setiap individu saat menuntut ilmu untuk memperbaiki niatnya setiap hari, untuk mencari keridhaan Allah Swt.
Dalam belajar, niat kita jangan hanya terbatas untuk menjadi profesi yang kita inginkan, contohnya, saat ditanya, “kenapa kamu ingin belajar tarbiyah?” “karena saya ingin menjadi guru.” “kenapa kamu ingin belajar kesehatan? “Karena saya ingin menjadi dokter“. Itu hanya niat dunia, bukan niat yang tinggi. Bercita-citalah menjadi orang yang bermanfaat, contohnya “kenapa kamu mau kuliah di tarbiyah?” “saya ingin memanfaatkan ilmu dengan menjadi orang yang berjasa dan bermanfaat di bidang pendidikan.” “kenapa kamu ingin belajar kesehatan?” “karena saya ingin berjasa, berperan dan berkhidmah di dunia kesehatan” baik itu namanya dokter atau tidak, yang terpenting adalah bermanfaat ilmunya. Kalau memanfaatkan ilmunya, sama saja seperti berkhidmah dalam ilmu. Apapun profesi seseorang, jangan dipersempit cita-citanya, carilah ridha Allah Swt dalam menuntut ilmu.