Menanamkan Sifat Ikhlas untuk Kemaslahatan Umat

Majalahnabawi.com – Sekarang ini Islam memang tampak semakin asing di masyarakat. Namun tidak sedikit yang menghiraukan hal tersebut, masih banyak diantara kita yang sibuk mendedikasikan dirinya untuk menjadi seorang da’i dan da’iyah. Tidak hanya di kalangan orang dewasa, tetapi juga di kalangan anak muda. Di ranah kampus orang-orang ini disebut dengan aktivis dakwah kampus. Tetapi sayangnya orang-orang yang mengaku sebagai da’i dan da’iyah ini belum memiliki tujuan akhirat dan mereka bekerja hanya untuk mencapai target dunia semata.

Ada yang berharap dengan menjadi da’i dan da’iyah ia akan mendapat pujian dan sanjungan dan dianggap sebagai orang yang alim. Ada yang bertujuan agar orang menunjuknya sebagai pemimpin di kelompok tertentu. Ada yang berharap dengan menjadi da’i dan da’iyah, Allah akan memberinya nikmat dunia dengan sempurna dan masih banyak lagi niat yang menyimpang dari seorang da’i dan da’iyah ini. Mereka lupa untuk meniatkan pekerjaan mulia itu hanya untuk Allah dan menyertakan niat ikhlas di hati mereka. Atau mereka mengira bahwa mereka sudah ikhlas dalam melaksanakan kebajikan? Sebenarnya apa pengertian ikhlas itu?

Pengertian Ikhlas

Para ulama memiliki beragam cara dalam mendefinisikan ikhlas. Sebagian berpendapat bahwa ikhlas adalah memurnikan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pendapat lain menyatakan bahwa ikhlas berarti mengesakan Allah dalam setiap ibadah. Sementara itu, ada pula yang mendefinisikan ikhlas sebagai pembersihan hati dari harapan terhadap makhluk. Sebuah hadis menjelaskan tentang defenisi ikhlas:


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ  قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi Saw. telah bersabda,Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”. [Shahih Muslim, No. 2564, Ibnu Majah, No. 4143 dan Ahmad]

Dari pengertian dan hadis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa ikhlas adalah sebuah usaha untuk memurnikan niat semata-mata karena Allah dan tidak mengharapkan balasan dari manusia. Dengan hati yang ikhlas, insyaallah kita akan mendapatkan ketenangan hati yang diberikan langsung oleh Allah. Dengan keikhlasan hati ini, kita akan lebih mudah untuk mewujudkan kemaslahatan umat, karena kita bekerja, mengharapkan kebaikan, berjuang karena dan mengharapkan ridho Allah. Rasa ikhlas ini akan mendorong kita untuk berbuat tanpa mengharapkan imbalan, dengan ridho Allah Swt. sebagai tujuan utama.

Ketika seseorang bertindak dengan ikhlas, ia lebih memprioritaskan manfaat bagi sesama dibandingkan keuntungan pribadi. Sikap ini membantu mengatasi rasa lelah dan kekecewaan jika hasilnya tidak sesuai harapan, karena perhatian utamanya terletak pada proses yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai kebaikan. Dengan keikhlasan, kebaikan yang dihasilkan menjadi lebih murni, penuh berkah, dan menjadi amal yang diterima oleh Allah. Semoga setiap langkah yang diambil dalam mewujudkan kemaslahatan senantiasa membawa manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat secara luas.

Similar Posts