Mencintai dalam Diam
Hakikat Cinta
Berbicara tentang cinta, cinta itu datangnya dari Allah. Cinta adalah sesuatu yang mulia, namun karena banyak disalah artikan, nama cinta menjadi tidak mulia. Karena cinta, Allah menciptakan kekasih sejati yaitu Baginda Rasulullah Saw. Sebab cinta, Allah menciptakan alam semesta. Dengan demikian, cinta itu agung.
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tentram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. ar-Rum [20]: 21).
Ayat ini menerangkan secara jelas bahwa Allah menciptakan hamba-Nya berpasang-pasangan, namun kerap kali kita sering gundah gulana dan tanpa kita sadari kita sedang meragukan janji Allah tentang jodoh yang Allah takdirkan untuk diri kita.
Jika kita mengaku telah beriman dengan menyatakan “Laa ilaha illa Allah, Muhammad Rasul Allah” (Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah) dalam lisan dan memantapkannya di dalam hati, maka kita harus yakin kepada Allah termasuk dengan semua janji-Nya, juga kaitannya dalam hal ini ialah urusan jodoh.
Tidak Perlu Sibuk dalam Urusan Percintaan
Dalam firman-Nya yang lain, Allah menegaskan bahwa :
وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ
“…dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula…” (QS. An-Nur [24]: 26).
Dengan ayat ini kita bisa memahami bahwa daripada kita terlalu sibuk memikirkan jodoh: kapan jodoh datang, siapa yang akan menjadi pasangan saya, dan lain sebagainya. Akan lebih baik jika kita memperbaiki diri terlebih dahulu karena jodoh adalah cerminan dari diri kita sendiri. Sebab Insya Allah pasti Dia akan mengatur dan memilihkan jodoh yang terbaik untuk diri kita.
Jika kita benar-benar memahami makna cinta, kita tidak akan sembarangan mengungkapkan kata cinta kepada orang yang salah. Cinta itu karunia dari Allah, maka kita berdoa memohon kepada Allah, semoga Dia menjaga cinta untuk orang-orang yang berhak menerimanya.
Yang menjadi permasalahan, banyak dari kita menaruh rasa cinta kita kepada seseorang namun dianya tak kunjung peka atau tidak menyukai balik. Karenanya, Habib Abdullah Alwi al-Haddad mengatakan “Apapun yang tercipta bukan untukmu tak akan sampai kepadamu, dan apapun yang tercipta untukmu akan datang kepadamu.” Juga perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, “Apapun yang menjadi takdirmu, akan mencari jalan untuk menemukanmu.”
Meskipun kita memiliki kedekatan, ataupun ada dua orang yang sama-sama saling suka, tetapi jika seseorang itu bukan takdir untuk dirinya, maka tidak akan mungkin akan dapat bersama. Namun kalau orang yang jauh sekalipun, Allah takdirkan menjadi jodoh kita ia akan mendatangi kita.
Maka, jangan sampai karena terlalu khawatirnya kita dalam urusan mendapatkan jodoh atau menginginkan pernikahan, sampai memilih jalan yang salah dengan kemaksiatan. Orang saleh mengatakan, “Segala sesuatu itu tergantung dengan permulaannya.” Sebab kebanyakan yang memulainya dengan pacaran, ujungnya malah banyak mafsadatnya.
Mintalah Cinta yang Terbaik kepada Allah Swt.
Nasehat dari Habib Ali al-Jufri, “Tiada yang halal sebelum pernikahan, kecuali doa.” Maka doakan siapapun yang engkau cintai, doakan siapa yang kita inginkan kebaikannya, dan doakan siapa yang kita inginkan untuk menjadi jodoh kita.
Karenanya tidak salah jika menyebutkan nama seseorang dalam doa-doa kita, ataupun dengan menyebutkan ciri-cirinya se-detail mungkin, serta mendoakannya pada siang dan malam. Tetapi yang terpenting kita harus memahami betul, kepada siapa kita berharap. Bukan kita berharap kepada orang yang kita sebutkan dalam doa, Namun tentunya berharap hanya kepada Allah, sebab Dia yang Maha Mengetahui.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, Allah memiliki satu dari tiga jawaban. Yang pertama baik akan Ku-beri, yang kedua tunggu aku ingin melihat usahamu, dan yang terakhir Aku punya yang terbaik untukmu. Maka jika jawaban-Nya tidak sesuai dengan yang kita mohonkan kita harus siap menerimanya dengan lapang dada, sebab kembali lagi Allah tahu yang terbaik untuk diri kita.
Carilah Ridha Allah, maka Allah akan Meletakkan Rasa Cinta
Betapa banyak orang yang mengalami perjodohan oleh orang tuanya, meskipun ia sebelumnya tidak cinta. Namun setelah menikah dan setelah memiliki anak, keluarganya menjadi harmonis. Tidak hanya harmonis, tetapi sakinah, mawaddah, wa rahmah juga. Allah karuniai putra-putri yang shaleh dan beradab kepada mereka. Sebab mereka awali dengan cara yang baik yang Allah ridhai. Maka Allah akan meletakkan rasa cinta kepada setiap orang yang melakukan ijab qobul, meskipun sebelumnya tidak suka dari salah satu ataupun keduanya.
Wallahu a’lam bis-shawwab.