Mendalami Makna Sekuler, Sekularisme, dan Sekularisasi
Majalahnabawi.com – Sekuler adalah segala peristiwa yang terjadi di dunia, pada masa kini, yang lebih tertuju pada suatu sifat dari sebuah pemikiran.
Tak bisa kita elakkan, bahwasanya hari ini umat Islam sedang berada pada fase kemunduran (meskipun tidak benar-benar mundur), yang mana salah satu penyebabnya adalah adanya gelombang pemikiran menyimpang yang mengatasnamakan perubahan, yang datangnya dari Barat. Orang-orang Barat (baca: musuh Islam) hari ini sedang gencar-gencarnya melakukan berbagai macam cara, supaya umat Islam benar-benar hancur sampai ke akar-akarnya. Satu cara yang mungkin dianggap efektif adalah dengan cara menyusupkan berbagai macam paham menyimpang kepada individu-individu muslim di seluruh dunia. Salah satu dari berbagai macam paham menyimpang itu adalah paham sekularisme.
Sekularisme merupakan sebuah gerakan pemikiran, yang masuk dalam kategori trilogi pemikiran Islam liberal, yaitu sekularisme, liberalisme dan pluralisme. Paham ini merupakan gerakan pemikiran menyimpang, yang lahir dari pertentangan hebat di Eropa pada masa Renaissance, antara agama dan ilmu, yang mengakibatkan pada pemisahan antara negara-negara dan agama yang berwujud pada revolusi industri di Prancis dan mengakibatkan munculnya larangan bagi para pemuka agama untuk ikut campur dalam dunia politik.
Gerakan ini awalnya bertujuan untuk mencari jalan baru, guna mewujudkan apa yang mereka sebut dengan kemajuan ilmiah. Terdapat sebuah pemikiran bahwasanya, makin maju/modern suatu masyarakat, maka semakin menurun komitmen mereka terhadap agama. Mereka percaya bahwa, proses menuju masyarakat yang modern tidak akan terwujud tanpa adanya sekularisasi di dalamnya.
Sayangnya, pemahaman yang jelas-jelas menyimpang ini, telah ada, sampai dan tertanam dalam diri seorang muslim hari ini yang tentunya telah merusak jati dirinya sebagai seorang muslim yang sejati. Begitu mudahnya orang-orang Islam hari ini menerima paham-paham menyimpang tersebut, tanpa memfilter dengan baik dan jeli. Hal ini terbukti dengan banyaknya lahir para cendekiawan-cendekiawan muslim yang sekuler-liberal, mencoba mengusung dan menyebarkan paham menyimpang ini kepada masyarakat luas. Tentunya hal ini perlu kita waspadai dan kita hadang sebisa mungkin agar virus pemikiran ini tidak memapar luas ke seluruh lapisan masyarakat muslim di seluruh dunia.
Definisi Sekuler
Istilah sekuler berasal dari bahasa latin Saeculum yang memiliki arti ruang dan waktu. Dalam pengertian ruang/ tempat istilah sekuler berarti menunjuk pada dunia. Sedangkan dalam pengertian waktu menunjukkan pada makna sekarang atau saat ini. Maka pengertian sekuler ini merujuk pada segala peristiwa yang terjadi di dunia, pada masa kini.
Menurut seorang penulis Inggris George Holyoake, orang pertama yang pertama kali menggunakan istilah sekularisme pada tahun 1846, sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama-wahyu atau supranaturalisme.
Dalam kamus The New English Language, secularism diartikan terkait dengan dunia dan menolak nilai-nilai spiritual. Sedangkan Secularize: proses penduniaan, proses untuk menuju sekuler( perpindahan dari kesakralan menuju pada kesekuleran).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekuler berarti bersifat duniawi atau kebendaan, bukan bersifat agama atau kerohanian. Sedangkan sekularisme adalah paham atau kepercayaan yang berpendirian bahwa paham agama tidak dimasukkan dalam urusan politik, negara atau institusi publik. Adapun sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama.
Perbedaan Sekuler, Sekularisme, dan Sekularisasi
Terdapat sedikit perbedaan makna pada kata sekuler, sekularisme, dan sekularisasi. Adapun sekuler lebih tertuju pada suatu sifat dari sebuah pemikiran. Sedangkan sekularisme lebih tertuju pada penyebutan suatu ideologi atau paham yang dihasilkan dari sekularisasi. Adapun sekularisasi adalah sebuah proses menuju sekuler dan sekularisme yang hendak menjauhkan dari kehidupan dari nilai-nilai agama.
Terdapat pula tambahan istilah dari Syekh Yusuf al-Qardhawi, yang mencoba mengkritik penggunaan kata al-Ilmaniyah sebagai terjemahan dalam bahasa Arab dari kata secularism. Menurut Syekh Yusuf al-Qardhawi penggunaan kata al-Ilmaniyah kurang tepat, mendalam dan tidak ada hubungannya dengan kata asalnya, yakni al-Ilmu. Menurut beliau kata yang tepat untuk terjemahan secularism dalam bahasa Arab adalah al-Ladiniyah atau al-Dunyawiyah.
Dari berbagai pengertian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwasanya sekularisme itu merupakan sebuah paham atau kepercayaan yang menitikberatkan pada pemisahan unsur agama/ akhirat dari unsur negara/ dunia dalam kehidupan manusia. Bukan itu saja, sekularisme juga berperan dalam proses pemisahan agama dan dunia dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial, dll. Dengan kata lain paham sekularisme ini menggabungkan agar umat manusia terbebas dari kungkungan agama dalam Setiap pekerjaannya, karena agama dianggap tidak relevan apabila dikaitkan dengan pekerjaan yang sifatnya keduniawian.