Menelaah Kitab Ma’alim Irsyadiyah Karya Syekh ‘Awwamah
Majalahnabawi.com – Setidaknya ada tiga alasan, mengapa kitab ini penting kita baca. Pertama, kitab anggitan Syekh Muhammad Awwamah ini menjadi kelanjutan dari kitab dasar sebelumnya. Khususnya dalam genre adab dan etika pelajar. Semisal kitab Ta’lim al-Muta’allim karya Syekh al-Zarnuji (591 H). Kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim karya Hadharatussyaikh Hasyim Asy’ari (1871-1947). Serta kitab Tanbih al-Muta’allim karya Syekh Maisur Sindi (1925-1997).
Ketiga judul ini memiliki kekhasan masing-masing. Secara berjenjang, hampir semua diajarkan di pesantren. Namun demikian, kitab Ma’alim Irsyadiyah memiliki ketebalan yang lebih. Hampir 500 halaman. Empat sampai lima kali lipat dari yang lainnya. Tidak salah jika kitab ini diklaim sebagai kelanjutan dari ketiga kitab di atas. Dibaca untuk perluasan dan pendalaman.
Kedua, dari ketebalan tersebut, paparan Ma’alim Irsyadiyah lebih luas. Di setiap babnya, tercantum ayat al-Quran, hadis, dan pendapat ulama. Klasik maupun kontemporer. Selain itu, di catatan kaki juga tercantum takhrij hadis. Karenanya, pembaca lebih termanjakan. Mendapatkan paparan adab dan etika pelajar, sekaligus menikmati sajian tafsir, takhrij hadis, hingga syarah hadis. Kekhasan ini, terasa relevan dengan konteks mahasiswa ibukota. Di mana dalam kajian, sering kritis menanyakan dalil ayat al-Quran dan hadis.
Sistematika Kitab
Ketiga, dari sisi sistematika, kitab karya murid Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah (1917-1997) ini terbagi menjadi 4 bagian. Pertama, bab tentang hakikat ilmu dan keutamaannya. Kedua, bab tentang adab dan etika penuntut ilmu. Ketiga, bab tentang adab dan etika bagi pengajar. Keempat, panduan bagi pengajar untuk mentarbiyah para pelajar. Semisal, bertahap mengajarkan adab dan ilmu. Memberikan contoh bagi pelajar dalam mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.
Dari sistematika ini, terlihat bahwa kitab ini secara seimbang memberikan paparan adab dan etika, baik bagi murid ataupun guru.
Lantas tertarikah anda?