Mengajar dan Memanfaatkan Waktu

Majalahnabawi.com – “Hari Rabu kemarin merupakan hari yang sangat menguras energi saya mengajar, karena waktu ngajar antara di sini dan di sana bentrok “. ujar ustaz dalam kelas sembari membuka mata pelajaran di pagi hari.

Mengajar adalah suatu pekerjaan yang mulia, karena  dengannya itu memberikan nilai positif dalam kehidupan. Kita bisa flashback yang berguna, beda dengan flashback merenung menyendiri dalam kamar atau depan halaman terbuka katakan, tetapi mengajar adalah suatu yang bernilai amat besar manfaatnya dan besar pula kenangannya.

Para ustaz sebelum berkiprah dalam dunia mengajar, mereka semua adalah santri yang saat itu pekerjaannya adalah belajar. Tanpa belajar kita tak akan bisa menjadi terpelajar. Itu sebab kenapa saya mengatakan momen mengajar adalah momen untuk flashback yang berguna karena di dalamnya akan mendapatkan dua perkara yaitu ilmu baru dan mengulang ilmu yang sudah lampau.

Tentu saja hal ini berkaitan dengan yang namanya waktu, dalam sebuah qaul hikmah dikatakan oleh Imam al-Haddad, “setiap nafas yang engkau hembuskan itu bagaikan permata yang harganya tiada batasnya”. Dalam qaul hikmah ini, kita bisa belajar bahwasanya begitu penting waktu sehingga diinterpretasikan sebagai barang yang harganya tiada batasnya. Itu semua untuk memberitahukan bahwasanya waktu itu sangat berharga.

Pentingnya Waktu

Diriwayatkan imam al-Syafii pernah berkata, “waktu itu adalah pedang, jika engkau membunuhnya, maka beruntunglah. Jika tidak, maka dia akan membunuhmu”. Imam al-Syafii pun mendidik kita bahwasanya waktu itu seperti pedang, jika pedang digunakan dengan baik, maka akan menyelamatkan si pemiliknya. Sebaliknya, jika tidak digunakan dengan baik, maka sangat bisa membunuh pemiliknya.

Maka dari itu, mengajar adalah pekerjaan yang mulia berupa pemanfaatan waktu. Dalam sebuah riwayat yang dikenal orang-orang dengan “ingat lima perkara sebelum lima perkara”, yang diriwayatkan oleh  sayyidina Ibnu Abbas,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara:
[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

Semoga para asatiz kita diberikan kesehatan badan, semangat mengajar, dan keberkahan yang luas. Karena guru adalah pekerjaan yang mulia, dengan mata pencahariannya adalah waktu.

Similar Posts