Mengapa Perang Khandaq disebut Perang Ahzab?
majalahnabawi.com – Surat al-Ahzab merupakan surat yang mengabadikan peristiwa bersejarah bagi umat Islam–Perang Khandaq, peristiwa ini terjadi di Madinah pada bulan Syawal tahun 5 H atau 627 M. Selain perang yang sangat masyhur, perang ini juga unik karena menggunakan taktik perang yang tidak biasanya, yakni dengan siasat pembangunan parit.
Muasal Perang Khadaq
Siasat yang berasal dari Persia ini disampaikan oleh seorang pemuda bernama Salman al-Farisi. Kata “Khandaq” sendiri berasal dari bahasa Arab “Khandaq” yang artinya parit.
Muasal Nama “ahzab”
Mengapa al-Qur’an justru mengabadikannya dengan nama ahzab, bukan khandaq? Kata ahzab sendiri berasal dari Bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata hizbun yang berarti kelompok.
Penyebutan perang Ahzab merujuk pada musuh kaum muslimin yang kala itu ketika itu merupakan koalisi dari kabilah-kabilah Yahudi Madinah dan kafir Quraisy Makkah.
Mengapa Perang Khandaq?
Perang ini muncul karena ada rasa ketidaksenangan yang berasal dari kaum Yahudi Madinah sendiri ketika melihat Rasulullah saw. berhasil membawa kejayaan Islam di sana.
Beberapa romobongan Yahudi seperti, Salam bin Abi al-Haqiq an-Nadhari, Hayy bin Akhthab an-Nadhari, Kinanah bin Abi al-Haqiq an-Nadhari, Haudzah bin Qais al-Wailiy, Abu ‘Ammar al-Wailiy, dan beberapa orang dari Bani Nadhir dan Bani Wail.
Lalu mereka pergi ke Makkah untuk mengajak kaum Quraisy supaya menjadi sekutu bagi mereka dalam peperangan ini. Di sana Pihak Quraisy pun setuju dan salah seorang dari mereka berkata, “Wahai kalian kaum Yahudi, bukankah kalian adalah orang-orang dari kalangan ahli kitab yang berbeda dengan kami juga Muhammad.
Menurut kalian apakah agama kami lebih baik daripada agama Muhammad?” Mereka (Yahudi) menjawab, “Agama kalian lebih baik dari agamanya”
Kejadian Perang Khandaq
Ketika kabar tentang koalisi tersebut terdengar oleh Rasulullah saw., beliau dan para sahabat langsung bermusyawarah menentukan strategi untuk menghadapi musuh yang tidak hanya dari luar, namun juga dari dalam Madinah.
Akhirnya perang tidak bisa terhindarkan antara kaum muslimin yang berjumlah 3000 orang menghadapi pasukan sekutu yang berjumlah 10.000 orang yang mengepung Madinah.
Strategi dalam Perang Khandaq
Rasullah saw dan kaum muslimin melakukan Strategi pembangunan parit membuat pasukan sekutu kesulitan menembus Kota Madinah.
Selain itu, Rasulullah saw. juga mengatur posisi tenda dan barisan kaum muslimin serta menempatkan orang yang berjaga apabila ada musuh yang berhasil menyebrangi parit.
Sosok penting dalam Perang Khandaq
Rasulullah juga memerintahkan Nu’am bin Mas’ud yang baru masuk Islam untuk masuk kedalam barisan musuh dan membuat propaganda sehingga pasukan sekutu hilang kepercayaan antara satu dengan yang lain.
Janji Allah Pasti Memenangkan Islam
Pada masa itu kaum muslimin benar-benar terjebak di dalam kota Madinah, terkepung oleh musuh selama kurang lebih satu bulan. Kemudian Allah SWT mengirimkan kepada pasukan bersekutu angin yang kencang, kuat, lagi dingin.
Maka tidak ada kemah dan peralatan mereka yang tersisa sehingga mereka tidak dapat menyalakan api dan tidak punya tempat tinggal. Pada akhirnya mereka pulang dalam keadaan kecewa dan merugi.
Firman Allah dalam Hal Ini
QS. Al-Ahzab ayat 9, menyebut : “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu lihat.”