Mengenal Kitab Sunan Said bin Manshur
Majalahnabawi.com – Sunan Said bin Manshur ini merupakan karya Said bin Manshur. Nama lengkap beliau adalah al-Imam al-Hafidh Abu ‘Utsman Said bin Manshur bin Syu’bah al-Khurasani. Beliau tinggal di daerah dekat Makkah dan sering dijuluki sebagai ‘Syaikhul Haram’.
Biografi Lengkap Said bin Manshur
Beliau lahir sebelum tahun 137 H atau setelahnya. Secara spesifik belum ada penjelasan mengenai tempat dan tahun lahir beliau. Beliau lahir di masa kekosongan sebelum munculnya Bani Abbasiyah, yakni setelah masa kemunduran Bani Umayyah. Pada awal hidupnya, beliau berada di Khurasan, yang mana pada saat itu terdapat agen propaganda yang dipimpin oleh Abu Muslim Al-Khurasani dalam upaya untuk meruntuhkan Bani Umayyah.
Said bin Manshur hidup dalam masa yang panjang, yakni sekitar lebih dari 90 tahun. Dalam masa hidupnya, banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni peristiwa mengenai politik, pemikiran-pemikiran, dan juga keilmuan. Beliau hidup pada masa awal berdirinya Bani Abbasiyah, dan wafat pada masa Khalifah Al-Mu’tashim, khalifah ke-8 Bani Abbasiyah. Said bin Manshur wafat di Makkah pada bulan Ramadhan tahun 227 H.
Said bin Manshur menghabiskan masa hidupnya dengan melakukan perjalanan intelektual ke berbagai negeri. Pengembaraannya terhadap ilmu pengetahuan tidak cukup di satu daerah saja. Beliau pernah belajar dan menimba ilmu di Khurasan, Hijaz, Irak, Mesir, Syam, dan banyak negeri lainnya. Hal ini menandakan bahwa beliau selalu haus akan ilmu dan memiliki kemauan kuat untuk memperdalam ilmu agama.
Selain itu, beliau juga pernah berguru kepada al-Laits bin Sa’d (w. 175 H), Malik bin Anas (w. 179 H), Fulaih bin Sulaiman (w. 168 H), Abu ‘Awanah al-Wadhdhah bin Abdillah (w. 175 H), Sufyan bin Uyainah (w. 198 H), dan lainnya. Adapun ulama yang meriwayatkan hadis dari beliau adalah Ahmad bin Hanbal (w. 241 H), Abu Tsaur al-Kalbi (w. 240 H), Salamah bin Syabib (w. 247 H), Abu Daud Sulaiman bin al-Asy’ats al-Sijistani, Shahib al-Sunan (w. 275 H), Abu al-Husayn Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi, Shahib al-Shahih (w. 261 H), dan lainnya.
Pandangan Ulama Lain Terhadap Said bin Manshur
Said bin Manshur banyak mendapat komentar positif dari ulama-ulama lain. Said bin Manshur merupakan salah satu ulama ahli hadis yang tsiqah, hafidh, termasuk orang yang memiliki keutamaan dan kejujuran. Beliau juga banyak meriwayatkan hadis, bahkan menyusun kitab sunan, yang dinamakan dengan Sunan Said bin Manshur. Beliau juga dijuluki sebagai ‘bejananya ilmu’ karena luasnya ilmu beliau. Selain itu, beliau juga banyak mendapat pujian dari murid-murid beliau.
Sunan Said bin Manshur sendiri adalah salah satu kitab hadis yang menjadi pegangan bagi kalangan ahlussunnah waljamaah. Kitab ini mencakup sebagian besar pembahasan keagamaan yang penting dan perlu kita perhatikan, seperti pembahasan mengenai fikih, hukum-hukum dalam Islam, dan juga adanya perbedaan-perbedaan pendapat yang muncul di masa sahabat, tabi’in, dan fatwa-fatwa yang telah ditetapkan di masa sahabat dan tabi’in. Dalam kitab ini terdapat hadis yang marfu’ (disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.) dan yang mauquf (disandarkan kepada para sahabat Nabi Saw.).
Hadis-hadis yang disusun oleh Said bin Manshur diterbitkan sesuai dengan bab-bab fikih, dan dalam setiap bab tersebut terdapat hadis-hadis yang berkaitan dengan tema besar dalam judul bab. Akan tetapi, ada sebagian kecil hadis yang tidak berkaitan dengan judul bab.
Sunan Said bin Manshur ini merupakan kitab Sunan abad ke-2 H, sebelum kitab Shahih Bukhari yang merupakan kitab hadis abad ke-3 H. Dalam menyusun kitab ini, Said bin Manshur tidak memiliki metode tertentu sebagaimana rumus-rumus yang telah ditentukan oleh Imam Bukhari.
Ulama yang Men-tahqiq Kitab Sunan Said bin Manshur Serta Nama Kitabnya
Untuk saat ini, kitab Sunan Said bin Manshur ini dapat kita temukan dalam 3 kitab yang di-tahqiq oleh beberapa ulama, yaitu sebagai berikut.
- Sunan Said bin Manshur – Al-Faraidh ila al-Jihad yang di-tahqiq oleh Habib ar-Rahman al-A’dhami, dengan jumlah 2 jilid. Kitab ini berisi sekitar 2978 hadis dan juga atsar, mengenai bab Faraidl, bab Nikah, bab Jihad, bab Wasiat, bab Talak, bab Dhihar, dan semacamnya.
- Sunan Said bin Manshur – Bidayah al-Tafsir yang di-tahqiq oleh Dr. Sa’d bin Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz Ali Humaid, dengan jumlah 5 jilid. Kitab ini berisi pembahasan seputar Keutamaan Al-Quran dan Tafsir Al-Quran.
- Sunan Said bin Manshur – Takmilah al-Tafsir yang di-tahqiq oleh Dr. Sa’ad bin Abdullah al-Humaid dan Dr. Khalid bin Abdur Rahman, dengan jumlah 3 jilid, yakni jilid ke 6-8. Kitab ini merupakan lanjutan dari kitab sebelumnya dan pembahasannya masih seputar Tafsir Al-Quran.
Bab dan pembahasan dalam kitab-kitab tersebut memang tidak sempurna sebagaimana bab-bab yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari atau Shahih Muslim, dan lainnya. Hal ini karena ada beberapa manuskrip yang sudah hilang dan belum sempat di-tahqiq.
Keutamaan dan Kelebihan dari Kitab Sunan Said bin Manshur
- merupakan salah satu dari sedikit kitab yang membahas mengenai atsar dari para sahabat Nabi, tabi’in, dan orang-orang setelahnya
- kitab ini istimewa karena sanadnya ‘ali, atau terpaut beberapa tingkat saja dari Rasulullah Saw.
- banyak ulama ahli fikih, ulama ahli hadis, dan juga ulama ahli tafsir Al-Quran yang mengambil hadis dari kitab ini
- karya ini memiliki keunikan tersendiri yang mungkin tidak dimiliki oleh kitab lain
- para ulama juga sudah mengakui bahwa ada beberapa manuskrip yang hilang dari kitab ini
- sanad-sanad yang terdapat dalam kitab ini dapat memperkuat sanad yang lainnya
Demikianlah perkenalan kita dengan salah satu gurunya Imam Muslim. Semoga tulisan ini dapat menambah himmah dan semangat kita dalam thalabul ‘ilmi dan memperdalam ilmu agama. Wallahu A’lam.