Mengintip Pola Hidup Sehat Imam Syafi’i
majalahnabawi.com – Sudah menjadi hal yang maklum bahwa Mazhab Syafi’i merupakan mazhab yang paling banyak diikuti oleh mayoritas muslim di Indonesia. Namun yang sering kita dengar dari mazhab Imam Syafi’i adalah seputar tata cara pengamalan fikihnya saja. Ternyata di balik keagungannya dalam bidang fikih, sang Imam ternyata juga menjalankan pola hidup sehat. Nah berikut penjelasan pola hidup sehat yang dijalani Imam Syafi’i.
Pola Hidup Sehat Dalam Al-Qur’an
Di dalam literatur Islam dijumpai beberapa keterangan bahwa menjaga pola hidup sehat sangat ditekankan dan sering kali menjadi kajian pembahasan. Seperti contoh firman Allah Swt., dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 168 berikut:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah ayat 168)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt., secara tegas memerintahkan kepada hambanya agar setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi harus halal secara zat, pembuatan serta baik cara memperolehnya.
Pola Hidup Sehat Imam Syafi’i
Perihal pola hidup sehat yang dijalankan oleh Imam Syafi’i, telah terekam jelas dalam kitab Ihya Ulumiddin karya Hujjatul Islam Imam Ghazali juz 1 halaman 59 berikut:
قال الشافعي رحمه الله: ما شبعت منذ ست عشرة سنة، لأن الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف صاحبه عن العبادة فانظر إلى حكمته في ذكر آفات الشبع ثم في جدِّه في العبادة، إذ طرح الشبع لأجلها، ورأس التعبد تقليل الطعام.
Artinya: “Imam Syafi’i rahimahullah berkata: Aku belum pernah kenyang selama enam belas tahun. karena rasa kenyang membebani badan, mengeraskan hati, menghilangkan akal, mendatangkan tidur, dan melemahkan seseorang dari ibadah. Maka renungkanlah hikmah beliau (Imam Syafi’i) dalam menyebutkan dampak negatif dari kekenyangan, kemudian kesungguhan dalam beribadah, karena kenyanglah yang membuat ibadah menjadi berat, dan pokok dari ibadah adalah mengurangi porsi makan.”
Dari penjelasan di atas dijelaskan bahwa pola hidup sehat yang dijalankan Imam Syafi’i adalah dengan cara menata pola makan. Imam Syafi’i dalam 16 tahun terakhir hidupnya tidak pernah lagi makan sampai kekenyangan. Menurut beliau, perut yang kenyang itu membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, akal jadi tumpul, sering tidur dan akhirnya malas beribadah. Bahkan Imam Ghazali juga menuturkan bahwa menata porsi makanan sesuai kebutuhan adalah bagian tertinggi dalam beribadah.
Syekh Zainudin al-Malibari dalam kitabnya Fathul Muin juz 3, halaman 367 juga menjelaskan bahwa makan terlalu kenyang merupakan tindakan yang tidak baik, bahkan ada yang berpendapat makan terlalu kenyang hukumnya haram. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut:
وصرح الشيخان بكراهة الأكل فوق الشبع وآخرون بحرمته
Artinya: “As-Syaikhan (Imam An-Nawawi dan Ar-Rafi’i) menegaskan kemakruhan makan terlalu kenyang. Sedangkan ulama lain berpandangan tentang keharaman hal tersebut.”
Demikian penjelasan perihal mengintip pola hidup sehat Imam Syafi’i semoga bermanfaat Wallahu a’lam bissawab.