Mengkriktik, menasehati seraya menuntut Pemimpin Negara, Emang boleh?
Rasionalika.darussunnah x Majalahnabawi.com – Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini media Indonesia diwarnai dan dipenuh oleh video-video rekaman berisi kritikan pada kinerja presiden Indonesia beserta jajaran kabinetnya yang dilayangkan oleh para civitas akademisi baik mahasiswa, dosen maupun rektor dari berbagai kampus di Indonesia. Dengan tagar #IndonesiaGelap
Di antara tuntunan mereka ialah agar presiden segera mengganti menteri-menteri yang tidak kompeten di bidangnya, mencabut undang-undang Minerba, dan menggagalkan kebijakan efisiensi khususnya untuk anggaran pendidikan yang dinilai dapat mendegradasi kualitas pendidikan serta mempersempit cakupan pendidikan bagi anak-anak bangsa Indonesia.
Lantas bagaimana islam memandang fenomena ini dalam kajian hadis?
Apakah boleh mengkritik, menasehati seraya menuntut pemimpin?
Rasulullah Saw. bersabda:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ: حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ، عَنْ القَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الدِّينُ النَّصِيحَةُ» ثَلَاثَ مِرَارٍ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَنْ؟ قَالَ: «لِلَّهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ» (رواه الترمذي)
.الترمذي : أبو عيسى محمد بن عيسى بن سورة بن موسى بن الضحاك السلمي الترمذي
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. (w. 57 H) berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Agama itu adalah nasihat.” Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Kemudian para sahabat bertanya, “Bagi siapakah wahai Rasulullah?” beliau menjawab, “Bagi Allah, kitab-Nya, bagi para pemimpin dan kaum muslimin seluruhnya.”
HR. Tirmidzi (209 H – 279 H : 70 tahun).
Istifadah:
- Menurut Imam Nawawi, kata ُالنَصِيحَة (nasehat) secara bahasa berarti الخلوص (ikhlas/Pemurnian), sehingga makna yang sebenarnya dari النصيحة adalah memurnikan sesuatu dari segala sesuatu lainnya
- Imam al-Khothobi, النصيحة juga berarti إرادة الخير للمنصو (Keinginan memunculkan kebaikan bagi yang dinasehati) sehingga manakala seseorang hendak menasehati orang lain, hendaknya ia meluruskan niatnya untuk merubah orang itu menjadi lebih baik, bukan untuk mempermalukannya atau menjadikannya terlihat pintar di depan orang lain.
- Abdurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi memaknai kata النصيحة dalam konteks hadis ini sebagai berikut:
a) الدين النصيحة berarti nasihat adalah tiang dan kunci kekokohan agama
b ) Nasihah untuk Allah bermakna memurnikan kepercayaan kepada Allah atas keesaan-Nya
c) Nasihah untuk kitab Allah bermakna memurnikan kebenaran atas keberadaan kitab Allah, serta mengamalkan isinya
d) Nasihah untuk para pemimpin bermakna menaati pemimpin dalam kebenaran
e) Nasihah untuk kaum muslimin seluruhnya bermakna membimbing kaum muslimin kepada kebenaran dan kebaikan.
Kesimpulan:
Sebagai sesaama kaum muslim, diperbolehkan bahkan diharuskan mengkritik dan menasehati seorang pemimpin manakala melenceng dari kebenaran. Namun perlu dicatat, kita harus memurnikan niat. Tidak dilontarkan nasehat tersebut kecuali semata-mata agar dia menyadari kesalahannya dan kembali kepada kebenaran, tidak boleh didasari perasaan benci dan dengki kepadanya. Ataupun dengan niat ingin dilihat sebagai orang yang lebih baik citranya ketimbang yang dinasehati dan niat lain sebagainya.
Wallahu ‘Alam