Menjaga Akidah dengan Beristikamah dalam Ibadah
Majalahnabawi.com & rasionalika.darussunnah.sch.id – Istikamah itu hendaknya kamu beristikamah dalam perintah dan larangan-Nya.
Akidah merupakan hal prinsip yang harus kita pegang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Dalam kata lain akidah merupakan pokok kehidupan kita sebagai umat Islam, untuk menjalankan tatanan ibadah kepada Allah Swt yang diiringi dengan mu’amalah (bersosial) yang baik pula kepada sesama manusia.
Dalam hal ini, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub memaparkan “Ada orang yang ketika di kampungnya rajin salat, tetapi begitu merantau malah tidak salat. Ada yang di kampungnya tidak mau maksiat, tetapi ketika keluar kampung, apalagi keluar negeri, jadi berani maksiat. Orang yang istikamah, baik merantau ke Hongkong atau Makkah, sikap dan perilakunya sama saja tetap dan selalu taat kepada Allah. Karena baik di Makkah, New York, Hongkong, London di manapun, kita selalu dalam pengawasan Allah.”
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut sabda Nabi Saw tentang istikamah:
عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِيِّ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ – وَفِي حَدِيثِ أَبِي أُسَامَةَ: غَيْرَكَ – قَالَ: قُلْ: آمَنْتُ بِاللهِ، فَاسْتَقِمْ. (رواه مسلم)
Dari Sufyan bin Abdullah r.a. mengatakan bahwa aku bertanya, “Wahai Rasulullah ﷺ, apa yang engkau pesan kepadaku tentang Islam, sehingga aku tidak bertanya kepada orang selainmu?” Nabi ﷺ menjawab, “katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian istikamahlah“. {HR. Muslim (204 H – 261 H: 57 tahun)}
Istifadah
Dari hadis tersebut, kita mempelajari bahwasannya pesan baginda Nabi ﷺ tidak panjang, akan tapi sangat mencakup seluruh aspek kehidupan baik akidah maupun muamalah.
Berikut jalan menempuh istikamah:
a. Melakukan ketaatan kepada Allah dengan bersungguh-sungguh.
b. Ikhlas dalam beribadah.
c. Mengikuti dan mencontoh perilaku Nabi ﷺ sesuai ajaran guru dan para ulama.
d. Selalu ada ikatan dengan al-Quran; membaca, menghafal, dan meresapi kandungan maknanya.
Oleh karena itu, Sayyidina Umar ibn Khattab r.a. berpesan:
قَالَ عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: الْإِسْتِقَامَةُ أَنْ تَسْتَقِيْمَ عَلَى الْأَمْرِ وَالنَّهْيِ
Artinya: “Istikamah itu hendaknya kamu beristikamah dalam perintah dan larangan-Nya.”
Dari pembahasan ini, kita belajar bahwa istikamah ialah menempuh jalan agama yang lurus dan benar, dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan.
Istikamah itu memiliki ciri khas yaitu kehidupan yang disiplin, berkepribadian teguh, dan berkomitmen dalam segala hal.
Terakhir, istikamah akan memberi dampak yaitu memperoleh tauhid yang murni dan kokoh di atas kebenaran.