Menyingkap Hikmah Disyariatkannya Puasa
Majalahnabawi.com– Puasa merupakan rukun Islam yang ke lima, yang konon katanya ibadah tersebut turun kewajibannya pada bulan sya’ban, bertepatan pada tahun ke 2 hijriyah. Sebagai hamba Allah Swt, sudah tentu kita wajib untuk melaksanakan ibadah puasa di setiap tahunnya, yakni di bulan ramadhan.
Penulis tidak membahas terlalu jauh mengenai spesifikasi dari puasa itu sendiri, melainkan lebih fokus mengenai hikmah di balik puasa tersebut. Tak lain dengan bertujuan menghilangkan paradigma negatif akan kewajiban puasa tersebut, juga sebagai bahan motifasi terhadap seluruh umat manusia agar lebih semangat dan yakin akan banyaknya manfaat berpuasa.
7 Manfaat berpuasa
Syekh Ali ibnu Ahmad al-Jurjawi dalam kitabnya Hikmah at-tasyri’ wa falsafatuhu memaparkan kurang lebih 7 faidah puasa;
1. Bentuk Syukur kepada Allah Swt
Dengan menunaikan puasa berarti kita telah melaksanakan kewajiban bersyukur terhadap Allah Swt.
2. Melatih Diri Menjaga Amanah
Dengan puasa, Allah memberikan suatu amanah kepada kita yaitu menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Menahan dari lapar, haus dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa.
3. Bentuk Pendekatan Diri kepada Pencipta
4. Sesuai dengan Anjuran Dokter
Dalam menjaga kesehatan, kita tentu dianjurkan untuk tidak banyak makan. Karena dengan banyak makan akan menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit, sebagaimana dalam kalam para hukama;
اَلْمَعِدَّةٌ بَيْتُ الدَّاءِ
“Pencernaan merupakan tempat suatu penyakit“.
Berdasarkan perkataan di atas, jelas bahwa pencernaan atau bisa disebut dengan perut, merupakan tempat dari berbagai macam penyakit. Penyakit tersebut muncul disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi. Oleh karenanya kita harus bijak dalam memilih makanan, khususnya porsi yang kita makan tidak berlebihan.
5. Tidak Menyia-nyiakan Umur
Dengan banyak makan (tidak berpuasa) kita akan mudah mengantuk, lalu memutuskan untuk tidur dan tidak melaksanakan suatu aktivitas.
6. Melemahkan Hawa Nafsu
Ibadah puasa adalah alternatif bagi orang-orang yang tidak mampu melemahkan syahwatnya.
7. Terwujudnya Rasa Belas Kasih
Dengan berpuasa kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kita yang tertimpa kemiskinan dan kekurangan ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan hikmah-hikmah di atas perlu bagi kita untuk senantiasa berfikir positif akan mengenai apa yang telah Allah syariatkan. Tentunya pasti ada nilai positif yang terdapat di balik hal yang bersifat ibadah tersebut. Dengan cara kembali terhadap konsep dan prinsip pensyariatan Allah terhadap hambanya, maka kita akan memperoleh tiga hal, yaitu; sedikitnya pembebanan, tidak adanya paksaan dan bertahap (step by step).
Tiga konsep di atas, jika kita melakukan dan merenungi dengan baik juga benar, maka dapat mengantarkan kita untuk menemukan berbagai hikmah dari segala sesuatu yang Allah bebankan kepada kita.