Meraih Kategori Sangat Tinggi; Majalah Nabawi dalam Kontra terhadap Narasi Ekstrimisme

www.majalahnabawi.com – Pada Rabu, 20 Maret 2024 lalu, Majalah Nabawi diundang untuk menghadiri salah satu Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Sindikasi Media Islam bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Acara ini mengangkat tema “Peran Media Massa dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme”, bertempat di Artotel Suites Mangkuluhur, Semanggi, Jakarta Selatan. Acara ini baru digelar kembali setelah sebelumnya vacum selama kurang lebih 3 tahun, salah satunya akibat pengaruh COVID-19 yang terjadi di akhir tahun 2019 menuju tahun 2020 lalu.

Acara dibuka pada pukul 13.30 WIB dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi yang dikemas dalam tiga sesi. Sesi pertama dibuka dengan penyampaian materi tentang “Kebijakan dan Strategi BNPT dalam Penanggulangan Radikal dan Terorisme. Kol. Hendro Wicaksono, S.H., M.Krim., sebagai pemateri menyampaikan sekilas mengenai kebijakan yang dilakukan BNPT dalam rangka mencegah penyebaran paham radikal terorisme di Indonesia berikut dengan strategi pencegahannya. Tidak lupa, beliau juga menyampaikan asal mula munculnya paham radikal terorisme di Indonesia berikut dengan pemetaannya dari tahun ke tahun.

Sesi kedua pun dilanjutkan dengan dimoderatori oleh Abdul Malik. Terdapat dua materi penting dan menarik yang disampaikan pada sesi ini. Materi pertama disampaikan oleh Irjen Pol (Purn) Ir. Hamli, M.E., dengan mengangkat tema “Peta Jaringan Gerakan Teror” dari hulu sampai ke hilir. Panjang lebar beliau menyampaikan tentang peta penyebaran paham radikal terorisme di Indonesia, mulai dari motifnya, tipologi Muslim di Indonesia, perbandingan Gerakan Islam Transnasional, keanggotaan dan afiliasi Ormas Islam di Indonesia dan masih banyak lagi.

Materi kedua tentang “Peran Media Massa di tengah Fenomena Radikalisme dan Terorisme” disampaikan oleh Abdul Jamil Wahab, S.Ag., M.Si. pada kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa media massa memiliki peran aktif dalam penyebaran paham, propaganda/agitasi, jejaring, rekrutmen, dan cyber terrorism di media sosial terutama media online. Informasi yang cepat dan mudah diakses, ledakan citizen journalisme dan tanpa kontrol editing, audiens yang terbuka dan interaktif, serta penyempitan (demassification) dengan menarget individu merupakan beberapa faktornya. Pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang atau setara dengan 78,18% dari total penduduk Indonesia dengan 50% lebih pengguna berusia 25 tahun ke atas.

Dari 46 media massa Islam online yang dianalisis, Majalah Nabawi menempati peringkat keempat dengan kategori “Sangat Tinggi” dalam menyajikan konten berupa kontra narasi ekstrimisme dengan indikator analisis berupa koherensi struktural, koherensi material, koherensi karakterologis, dan kesejajaran naratif (kebenaran). Hal tersebut merupakan sebuah prestasi dan kebanggaan yang patut disyukuri, harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Setelah sesi kedua, acara pun ditunda beberapa menit untuk melaksanakan shalat Ashar.

Acara pun dilanjutkan dengan sesi ketiga, yaitu pemaparan “Analisis Peta Narasi dan Propaganda Radikalisme dan Terorisme di Media Online” oleh Tim Analisis Pusat Media Damai. Buku yang disusun oleh Tim Analisis PMD ini berisi peta sebaran narasi propaganda pertahun 2023 berikut dengan pola narasi dan propagandanya. Acara pun berakhir bertepatan dengan kumandang adzan Maghrib dan dilanjutkan dengan buka bersama.

Similar Posts