Muslimat NU Labuan Bajo; Kekuatan Perempuan dalam Dakwah

Majalahnabawi.com – Dalam menjalani tugas biksah di Labuan Bajo, saya tidak pernah lepas dari peran ibu-ibu Muslimat NU Labuan Bajo. Mereka lah yang lebih banyak membersamai saya dalam kajian di PCNU maupun beberapa Masjid di sekitar Labuan Bajo. Di tengah banyaknya banyaknya agenda emak-emak Labuan Bajo seperti arisan, menghadiri pesta-pesta, maupun agenda sosial lainnya, ibu-ibu Muslimat tetap istikamah menghadiri pengajian-pengajian, baik yang dilaksanakan oleh NU maupun majelis taklim lainnya.

Muslimat NU Labuan Bajo menjadi pionir ibu-ibu majelis taklim lainnya untuk hadir dalam berbagai majelis ilmu. Tanpa memandang ormas maupun identitas lainnya, semua golongan diajak untuk berlomba-lomba menyelami lautan ilmu di daerah super premium ini.

Muslimat NU Labuan Bajo; Banom yang Paling Aktif

Secara keorganisasian, Muslimat ini terbilang menjadi salah satu Badan Otonom (Banom) PCNU Labuan Bajo yang paling aktif dan terstruktur di antara banom-banom lainnya yang ada di PCNU Labuan Bajo. Saat ini Muslimat PCNU Labuan Bajo diketuai oleh Umi Hj. Norma, salah satu tokoh perempuan Labuan Bajo yang berasal dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dari segi anggota, Muslimat PCNU Labuan Bajo memiliki +/- 30 anggota aktif. Selama saya di Labuan Bajo, setidaknya ada empat pengajian rutin setiap minggunya yang dihadiri oleh ibu-ibu Muslimat, yaitu:

  1. Pengajian malam Jum’at di Sekretariat PCNU, yang diisi pembacaan istigasah, maulid Nabi, dan pengajian Tematik. 
  2. Pengajian Jum’at sore di Masjid Darussalam, BTN Labuan Bajo. Diisi dengan pengajian tahsin al-Quran.
  3. Pengajian Minggu sore di Sekretariat PCNU. Diisi pengajian Akhlak dan Adab (Kitab Ta’lim al-Mutallim).
  4. Pengajian Senin sore di Masjid At-Taghyir Kampung Air Kemiri. Diisi pengajian Hadis (Kitab Hadis Arba’in).

Selain empat pengajian rutin, sering juga diselenggarakan pengajian pada hari besar Islam, acara pernikahan, khitan dan akikah yang diselenggarakan oleh sahibul hajat.

Kehadirian saya yang membuka beberapa pengajian di Labuan Bajo membuat ibu-ibu Muslimat dan majelis taklim lainnya sangat senang. Mereka menyukai gaya pengajian dengan membaca kitab, seperti Hadis Arba’in dan Ta’lim al-Mutallim. Bagi mereka yang sebelumnya terbiasa mendengarkan ceramah tematik, melogat atau memaknai kitab adalah hal baru yang seru. Mereka merasa senang karena merasakan belajar seperti santri di tengah usia mereka yang tidak lagi muda.

Grup Selawat Muslimat NU Labuan Bajo

Selain memaknai kitab, Ibu-Ibu Muslimat senang dengan pembacaan istigfar, selawat dan qasidah burdah sebelum pengajian dimulai. Pengajian yang dimulai dengan istigfar dan selawat akan menghadirkan ketenangan jiwa dan kefokusan dalam mengaji. Sebab sering kali Ibu-ibu menghadiri pengajian setelah mereka selesai menghadiri pesta, yang mengakibatkan kelelahan pikiran dan fisik, sehingga perlu penyegaran sebelum ngaji. Maka pembacaan istigfar, selawat dan burdah adalah solusinya.

Di samping punya semangat dalam mengaji, ibu-ibu Musimat PCNU Labuan Bajo juga punya punya keahlian dalam selawatan dan qasidah. Mereka sering kali diundang dalam berbagai pesta masyarakat maupun berbagai kegiatan pemerintahan. Walaupun mereka bukanlah tim selawat profesional, tapi kualitas penampilan tidak kalah dengan grup selawat Nasyidah Ria, al-Manar atau grup selawat lainnya. 

Militansi Muslimat NU Perlu Dijaga

Tampilnya grup selawat Muslimat NU menjadi dakwah berkembangnya NU di Labuan Bajo, karena seringnya mereka tampil di depan masyarakat dan pemerintah, sehingga masyarakat lebih cepat mengenal NU lewat selawat-selawat Muslimat.

Selain dengan selawat, Muslimat juga selalu terdepan dalam kegiatan pesta dan sosial lainnya, seperti menjadi tim konsumsi, tim acara dsb.

“Militansi” Muslimat NU perlu dijaga sebagai salah satu media dakwah NU yang menjadi ormas Islam moderat dan penjaga ekosistem sosial yang sudah tercipta di wilayah Labuan Bajo dan Manggarai Barat secara umum. Militansi ini perlu didukung dengan kaderisasi yang terstruktur dan memiliki nilai yang mampu bersaing secara sehat dengan ormas lainnya. Semoga Muslimat PCNU Labuan Bajo semakin solid dan mampu menjadi garda terdepan NU menjaga moderasi beragama dan toleransi di Labuan Bajo.

Similar Posts