Nafsu dan Jiwa
Majalahnabawi.com – Pada suatu pengajian seorang ustaz menanyakan santrinya makna dari jiwa atau yang tertulis dalam bahasa Arabnya adalah نفس ia memanggil nama santrinya satu persatu yang ia lihat dari absen. Ada seorang santri yang ketika disodorkan pertanyaan “ماهو النفس” kemudian dia menjawab “ظاهرة الإنسان” kemudian giliran santri yang lain yang menjawab dengan “مايتركب من جسم وأعراض” dan juga beberapa santri yang lain yang jawabannya belumlah tepat. Kini tiba giliran seorang santri yang dipanggil, ia berfikir bahwa jawaban yang ia berikan pasti benar. “ماهو النفس” begitu bunyi soal dari ustaz itu
“مايقوم به الروح”
Begitu jawab santri itu dengan yakin, dan jawabannya ternyata salah. Tidak ada yang benar ketika beliau bertanya. Lalu apa sebenarnya نفس itu sendiri? Mari kita kupas sedikit
Manusia terdiri dari 2 bagian; ada Zahir ada juga batin. Zahir terbagi menjadi 2 aspek yaitu akal dan nafsu. Sedangkan batin terdiri dari hati dan ruh. Nafsu terbagi lagi menjadi 2 jenis ada nafsu bahimiyyah, ada juga nafsu siba’iyyah.
Arti Nafsu Selain Jiwa
Nafsu yang juga memiliki arti sebagai dorongan terdapat dorongan bahimiyyah yang artinya hewan ternak dan siba’iyyah yang artinya binatang buas maka manusia yang bersandar terhadap dorongan jiwanya berada pada tingkatan yang paling rendah. Di sinilah titik poinnya bahwa kita sebagai manusia belum mengenal diri kita sendiri maka janganlah mengaku kenal dengan Tuhannya kalau belum mengenal dirinya sendiri begitulah kata pepatah Arab.
Pada akhirnya dalam penyesuaian nafsu kemana kita akan menggerakkannya tergambar pada kisah pendek ini ‘Dahulu pernah ada yang datang ke rumah wali, tapi beliau tidak segera menemuinya bahkan sampai kurun waktu satu minggu, karena apa? Ya, dia datang dengan membawa sifat kebinatangannya sehingga wali itu enggan menemuinya. Dan di lain waktu, ada pula yang datang ke rumah wali tersebut, hanya 5 menit langsung wali itu langsung menerimanya karena yang datang adalah cahaya
Dengan ini, semoga kita bisa membawa jiwa kita pada jiwa yang bersih melalui proses tazkiyatun nafs, aamiin Yaa Rabbal Aalamiin