Nahdlatul Ulama dan Labuan Bajo

Majalahnabawi.com-Berbicara mengenai Nahdlatul Ulama (NU), tentu yang akan terbesit dalam benak kita adalah sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar yang memiliki basis di Pulau Jawa. Namun sejatinya NU sudah tersebar ke seluruh Provinsi di Indonesia, serta memiliki 500 lebih cabang yang ada di Indonesia dan mancanegara.

Salah satu Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang ada di luar Pulau Jawa adalah PCNU Kab. ManggaraI Barat, atau yang lebih dikenal dengan PCNU Labuan Bajo, karena salah letak kantor PCNU berada di sekitar wilayah destinasi parawisata super premium, Labuan Bajo.   

Kabupaten Manggarai Barat sendiri secara statistik mayoritas penduduknya memeluk agama Katolik sebanyak 60%, kemudian disusul Islam 36%, dan 4% lainnya beragama Kristen Protestan, Hindu, Budha hingga Konghuchu. Di tengah masyoritas Katolik, umat Islam di Kab. Manggarai tetap bisa melaksanakan berbagai aktivitas keagamaan dan dakwah, karena tingginya toleransi yang menjamin kehidupan keberagamaan di Manggarai Barat.

Salah satu bentuk kegiatan keagamaan Islam adalah dengan hadirnya ormas-ormas Islam di Manggarai Barat, seperti NU, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Wathan. NU di Manggarai Barat sendiri salah satu yang paling aktif dan memiliki basis anggota yang cukup banyak, baik yang struktural atau pun non-struktural di wilayah pesisir pantai dan di sekitar kepulauan Komodo dan Rinca.

Kegiatan PCNU Manggarai

Kegiatan PCNU Manggarai Barat terhitung lebih aktif dibandingkan dengan cabang-cabang NU lain di Nusa Tenggara Timur lainnya. Kegiatan NU Manggarai Barat meliputi kegiatan dakwah seperti adanya istighosah rutin setiap malam jum’at, kegiatan pengajian ibu-ibu muslimat setiap minggu sore, serta aktif menghadiri kegiatan keagamaan di masyarakat seperti pembacaan Maulid Barzanji, dan lain-lain.

Adapun kegiatan sosial NU Manggarai Barat antara lain aktif dalam kegiatan-kegiatan di Pemerintahan Kabupaten, menyelenggarakan bakti sosial, kegiatan Harlah NU, Hari Santri, dan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial di Masyarakat sekitar Labuan Bajo.

NU Manggarai Barat sendiri terpilih menjadi salah satu cabang yang mendapatkan Desa Binaan Nelayan dari PBNU, yaitu Desa Warloka, sehingga di wilayah Desa Warloka yang dulunya tidak ada listrik dan jalan, kini masyarakat disana bisa menikmati akses listrik dan jalan untuk meningkatkan produktivitas para nelayan.

Salah satu badan otonom NU paling aktif di PCNU Manggarai Barat adalah ibu-ibu Muslimat, dimana ibu-ibu Muslimat ini sangat aktif dalam mengikuti pengajian-pengajian yang ada di masjid atau mushola di Labuan Bajo. Ibu-ibu Muslimat sangat istiqomah serta menjadi generator pengajian Ibu-ibu.

Secara struktral, PCNU Manggarai Barat memiliki 30 orang pengurus cabang serta memiliki 7 MWC yang menjadi sayap gerakan NU di masyarakat. Adapun Sekretariat PCNU Manggarai Barat ini berada di Jalan Sakura, Wae Mata, Desa Gorontalo, Kabupaten Manggarai Barat. Letak Sekretariat PCNU Manggarai Barat sangat strategis, hanya 1 KM dari Kantor Bupati, 2 KM dari Bandara Komodo, serta berada sekitar 3 KM dari pusat wisata Labuan Bajo.

Harapan Keberadaan Nahdlatul Ulama

    Walaupun belum seperti NU di Jawa yang sangat aktif di berbagai bidang, NU di Kab. Manggarai Barat setidaknya telah menunjukan aktifitas yang signifikan, khususnya sebagai benteng ahlu sunnah wal jama’ah di Labuan Bajo ini. Sebagai destinasi wisata super premium, Labuan Bajo menjadi sangat rentan dengan masuknya berbagai paham radikalisme dan intoleranisme. Namun dengan hadirnya NU di Manggarai Barat, semoga menjadi benteng masyarakat dalam mencegah rusaknya ideologi masyarakat di Manggarai Barat.

Kami sangat berharap semakin banyak lulusan pesantren NU dari Jawa yang mau mengabdi di Labuan Bajo untuk meningkatkan kualitas NU Manggarai Barat serta memperkokoh benteng Islam disini. Semoga NU di Manggarai Barat bisa semakin berkembang serta menjadi sarana majunya peradaban Islam di Manggarai Barat.

Similar Posts