Peran Atlet Muslim Meredupkan Islamphobia di Eropa

Majalahnabawi.com – Banyak masyarakat di belahan bumi yang masih bersikap skeptis terhadap ajaran agama Islam, terutama di bagian Eropa. Banyak yang beranggapan Islam telah memotivasi pemeluknya untuk membenci semua agama selain Islam bahkan membunuh pemeluk-pemeluknya. Terlebih lagi setelah terjadinya pengeboman oleh sekelompok teroris muslim yang menyebabkan hancurnya dua gedung WTC pada tahun 2001 silam yang menewaskan 2.996 orang. Kejadian ini semakin memperkeruh stigma masyarakat Eropa terhadap agama Islam. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada keberlangsungan hidup masyarakat muslim dunia, karena keberadaan mereka sebagai “ancaman” banyak pihak.

Peran Ulama

Ulama sebagai tokoh penting dalam Islam tentu tidak akan diam melihat fenomena ini. Dalam berbagai kesempatan mereka sangat gencar mengkampanyekan kepada khalayak umum tentang ajaran Islam yang sebenarnya, ajaran Islam yang berlandaskan rahmat bagi seluruh alam. Hal ini mereka lakukan dengan tujuan merubah stigma negatif seseorang terhadap ajaran agama Islam sekaligus memberikan pemahaman bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan terhadap pemeluk agama lain. Para ulama biasanya menceritakan kisah muamalah Nabi dengan non muslim di Madinah untuk memperkuat argumentasinya.

Namun sepertinya apa yang mereka lakukan belum bisa merubah secara signifikan pandangan Barat terhadap Islam, karena belum sepenuhnya orang-orang Barat percaya dengan apa yang mereka sampaikan, terlebih bagi mereka yang memiliki trauma masa lalu dengan ulah sebagian umat Islam.

Atlet Muslim

Dunia olahraga menjadi salah satu hal yang dapat dijadikan sarana dalam mengkampanyekan sesuatu, termasuk mengkampanyekan Islam. Banyak kita temukan atlet-atlet profesional yang berkarir di benua Eropa, sebut saja Muhammad Ali seorang petinju profesional asal Amerika, Habib Nurmagedof dari cabang olahraga MMA, dan dalam cabang olahraga sepak bola dapat kita jumpai nama besar seperti Muhammad Salah, Mesut Ozil, Ngolo Kante, dan Karim Benzema.

Mereka semua telah berhasil ikut andil dalam upaya meredupkan Islamphobia di benua Eropa. Banyak orang yang awalnya benci terhadap Islam akhirnya tergugah hatinya saat melihat perilaku mereka di dalam maupun luar arena pertandingan. Mereka menampakkan akhlak yang terpuji yang menyebabkan semua mata menaruh perhatian terhadapnya. Ketika orang-orang eropa mengetahui latar belakang agama atlet-atlet tersebut maka sedikit demi sedikit penyakit Islamphobia yang meracuni diri mereka mulai terobati dengan adanya fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa umat Islam tidak seperti apa yang mereka asumsikan selama ini.

Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa masyarakat dunia akan menilai Islam bukan dari ajaran-ajaran yang termaktub dalam al-Quran dan Hadis. Cukup bagi mereka menilai Islam dari perilaku para pemeluknya, sehingga kepribadian kita begitu sangat penting demi mengembalikan citra baik agama Islam di mata dunia.

Wallahu A’lam.

Similar Posts