Perpustakaan Sebagai Fasilitator Terhadap Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq Ayat 1-5

www.majalahnabawi.com – Apa yang terlintas di benak kita tatkala mendengar kata “Perpustakaan”? mungkin sebuah ruangan yang berisikan buku-buku yang tersusun di beberapa lemari, tempat orang-orang membaca, penjaga yang seram, tinggi, kekar, dan galak. Atau sebuah ruangan yang mana di dalam ruangan tersebut berisikan orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata sedang membaca buku. Sehingga dari beberapa stigma yang tersebut akan menimbulkan sugesti negatif sehingga dapat membuat beberapa orang enggan untuk pergi dan membaca-baca buku di sana. Namun tidak semua orang memiliki kesamaan sudut pandang dalam menyimpulkan sesuatu.

Pandangan Positif Tentang Perpustakaan

Masih banyak orang yang mempunyai pandangan positif tentang perpustakaan. Bahwa perpustakaan merupakan sumber referensi yang paling terpercaya untuk membuka wawasan pemikiran. Bahwa perpustakaan merupakan kumpulan hasil dokumentasi dari proses pemikiran dari sebuah pengetahuan (knowledge) yang masih bersifat genus yang menghasilkan ilmu science. Selain itu perpustakaan juga tempat rekreasi dan berimajinasi bagi orang-orang yang hobi membaca. Hal itu merupakan sedikit dari hal positif yang ada di Perpustakaan.

Beriringan dengan hal itu perpustakaan juga bisa menjadi bentuk pengamalan yang bisa bernilai ibadah dari pada perintah Allah Subhanahu wata’ala yang termaktub dalam kitab sucinya dari ayat al-Qur’an yang pertama kali turun yaitu Q.S al-‘Alaq ayat 1-5 yang berarti:

1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajar (manusia) dengan pena. 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Isyarat Al-Qur’an Untuk Membaca

Menurut Dr. Ir. H. Shodik Mudjahid, M. Sc., pada webinar yang diselenggarakan oleh Perpusnas pada beberapa bulan lalu, beliau berpendapat seharusnya bagi orang Islam kata “iqro” pada ayat 1 surah al-‘Alaq merupakan isyarat, bahkan perintah bagi umat manusia yang disampaikan untuk literasi. Literasi sangat berkembang seiring zaman yang semakin maju sampai pada masa 4.0 ini, baik dari segi konsepnya dan juga ruang lingkupnya dengan akselerasi digital yang cepat dan meluas.

Kalau di zaman dulu hanya kemampuan membaca dan menulis, sedangkan sekarang bukan hanya dua hal itu, tapi lebih ke tingkat menyimak, memahami, membuat masalah, dan menyelesaikan masalah dari sebuah literasi. Dalam undang-undang juga tertera di antara visi dan misi yang harus tercapai adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tentu harus memulainya dengan meningkatkan minat baca masyarakatnya dari hal itu dapat meningkatkan daya berfikir, literasi, dan kritis yang akan menambah kualitas individu masyarakat Indonesia ini yang beberapa tahun belakangan ini kita menempati urutan ke 62 dari 70 negara.

Melihat Isi Dunia Dengan Membaca

Pada ayat 3-5 Allah Swt., memerintahkan kita untuk membaca, dengan membaca Allah akan memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak kita ketahui dalam artian sebelum membaca tidak akan ada pengetahuan seperti ketika selesai membaca, karena sifat pengetahuan manusia itu berawal dengan ketidaktahuan. Hal ini sejalan dengan beberapa selogan yang seringkali kita lihat salah satunya “melihat isi dunia dalam sebuah buku” dari selogan tersebut mengindikasi bahwa segala informasi yang ada di dunia ini termaktub dalam buku-buku yang tentu harus kita baca jika ingin mengetahui isinya. Tinggal bagaimana usaha untuk mengetahui isi dunia tersebut. Adanya Perpustakaan yang tersebar di berbagai daerah ini merupakan bentuk pengamalan dari perintah membaca dalam Q. S al-‘Alaq ayat 1-5 dalam bentuk fasilitator yang menyediakan buku-buku baik terbitan tahun 19-an atau tahun 20-an.

Kesimpulannya, Perpustakaan adalah sebagai fasilitator dan bentuk pengamalan dari perintah membaca yang ada dalam Q.S al-‘Alaq ayat 1-5 untuk mengetahui segala apa yang belum kita ketahui ketika sebelum membaca. Selain itu membaca juga dapat membuka jendela dan mengetahui seisi dunia ini sesuai dengan janji Allah “dialah yang mengajarkan dengan kalam, yang mengajarkan manusia apa yang dia tidak ketahuinya.”

Similar Posts