Pesantren, Solusi Jitu Para Orang Tua
majalahnabawi.com – Perkembangan globalisasi yang menjadi-jadi hampir telah merubah kondisi kehidupan manusia. Aktivitas yang manusia jalani pada zaman AI tak lepas dengan teknologi. Sehingga manusia merasa tidak bisa hidup tanpa bantuan teknologi. Jika tak diimbangi dengan bekal agama, tidaklah mustahil pesatnya globalisasi bisa saja menyesatkan. Dalam hal ini, pesantren menjadi solusi bagi sebagian orang tua, khususnya pemeluk agama Islam.
Orang Tua Lebih Percaya Pesantren
Pesatnya globalisasi membuat generasi bangsa mulai meninggalkan aturan agama yang telah diajarkan para salafus salih dan ulama terdahulu. Generasi bangsa masa kini lebih asyik memainkan gadget di kedai kopi dari pada mengikuti kajian Islam di masjid atau musala. Bahkan sebagian dari mereka lalai akan salat, minim akan pengetahuan agama serta mulai berani mengabaikan seruan orang tua. Bukan hanya itu, kemaksiatan merajalela, pergaulan bebas terjadi di manapun. Bahkan hal tersebut sudah dianggap wajar bagi sebagian kalangan masyarakat.
Mayoritas orang tua mengkhawatirkan keadaan putera-puterinya di era paradigma zaman AI. Sehingga banyak orang tua lebih mempercayakan pondok pesantren sebagai tempat menimba ilmu putera puterinya. Mereka berharap anak-anaknya dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas, baik dalam bertutur dan bertindak, berbakti kepada kedua orang tua dan yang terpenting adalah memperoleh masa depan cemerlang yang tidak terjerumus oleh arus negatif globalisasi.
Berbagai kiat yang orang tua lakukan seperti menyekolahkan putera puterinya di pendidikan formal maupun non formal. Tak jarang juga orang tua mereka rela mengorbankan uang, tenaga dan fikiran guna melihat putera puterinya sukses baik dunia maupun akhirat serta dapat mengamalkan ilmunya kepada sesama.
Kenapa Pondok Pesantren?
Pondok pesantren merupakan model sistem pendidikan yang tergolong tua di Indonesia. Mayoritas masyarakat percaya pesantren mampu membentuk generasi bangsa menjadi pribadi yang baik intelektual dan agamanya. Serta memiliki moral yang kokoh yang tidak mudah tergoyahkan oleh derasnya arus globalisasi.
Generasi bangsa akan mendapatkan beragam pengajaran baik ilmu umum, akhlak serta ilmu keagamaan secara mendalam seperti membaca al-Quran, Akhlak, Fiqih, Hadis dan Tafsir. Bukan hanya itu, di pesantren moral dan akhlak santri dengan sendirinya terbentuk. Bagaimana menjadi santri yang mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain, hidup bermasyarakat, toleransi dan menghargai sesama, berlatih peka untuk saling tolong menolong terhadap sesama yang membutuhkan dan belajar nrimo ing pandhum (qana’ah).
Dunia pesantren sangat berbeda dengan dunia pendidikan lainnya. Sobat gen Z tidak akan menemukan lingkungan yang unik dan seru kecuali di pondok pesantren. Kebersamaan, kesederhanaan, kesetiakawanan dan kemandirian hanya dapat kita temui di pondok pesantren.