Prinsip Hidup Yang Diajarkan Oleh Nabi Muhammad Saw
Majalahnabawi.com-Memiliki prinsip dalam hidup adalah hal yang sangat penting. Karena dengan prinsip tersebut nantinya akan menjadi pokok dasar berpikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip juga memiliki makna lain sebagai gagasan atau ide pokok dan pendirian untuk membangun dan menunjukkan karakter seseorang.
Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), prinsip adalah asas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya. Sebuah prinsip sangat erat kaitannya dengan kata fundamental. Fundamental adalah suatu hal yang paling mendasar atau paling penting ketika hal-hal lain bergantung padanya. Atau hal tersebut sebagai sebuah prinsip mendasar yang seseorang miliki dan sangat berperan besar dalam menentukan pola pikirnya.
Hadis Nabi yang menjelaskan tentang Prinsip Hidup
Ketika kita melirik sebuah hadis nabi yang tercatat dalam kitab arba’in nawawi tepatnya pada urutan ke 36, maka kita akan menemukan sebuah hadis yang kurang lebih menjelaskan tentang prinsip dalam hidup. Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمَاً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَريقَاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيتَدَارَسُوْنَهَ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بهِ نَسَبُه. رَوَاهُ مُسْلِمٌ بِهَذَا اللَّفْظِ
Dari Abu Hurairah Ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang melapangkan (menghilangkan) satu kesusahan dunia dari seorang mukmin (atas kesulitannya di dunia), maka Allah akan melapangkan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan (dalam utangnya), maka Allah akan meringankan baginya (urusannya) di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya. Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah–rumah Allah (masjid), membaca kitabullah, saling mengajarkan di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat dan dinaungi oleh para malaikat serta Allah akan menyebut–nyebut mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat dalam beramal, sungguh garis nasabnya tidak akan bisa membantunya.”
Hadis di atas setidaknya memberikan penjelasan terkait prinsip hidup yang harus kita pegang dalam menjalani kehidupan di dunia. Setiap orang pasti memiliki prinsip hidup masing-masing sebagai identitas diri dalam menjalani hidup. Namun tahukah kalian prinsip hidup yang Nabi saw ajarkan kepada umatnya?
Prinsip Hidup yang Nabi saw ajarkan kepada umat
Allah Swt akan memberikan kelapangan bagi hambanya di hari kiamat, yang semasa hidupnya di dunia senantiasa memberikan kelapangan kepada saudaranya maupun kepada orang lain. itulah mengapa jika kita menolong orang lain haruslah tanpa pamrih. Karena yang nantinya akan membalas kebaikan kita adalah Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu, teruslah berbuat kebaikan dan melapangkan kesulitan orang lain dengan penuh keikhlasan, maka Allah akan memberikan balasan yang luar biasa di hari akhir nanti.
Selain melapangkan kesusahan orang lain, Rasulullah juga mengajarkan kepada kita semua untuk memudahkan urusan orang lain. Jika kita mendapati teman atau saudara kita yang tengah kesusahan, maka hendaknya kita memudahkan urusannya. Semisal ada saudara kita yang berhutang kepada kita, meski telah jatuh tempo namun saudara kita belum bisa membyarnya. Maka kita haruslah memudahkan urusannya. Namun dengan catatan, kita mengetahui bahwa uang yang dipinjam digunakan untuk maslahat dan menghidupi keluarga.
Pelajaran berikutnya yang dapat dijadikan prinsip dalam hidup adalah, senantiasa menutup aib saudara kita. Dalam sebuah majelis hadis, guru kami menjelaskan bahwa orang yang harus ditutup aibnya adalah orang atau saudara kita yang kita tahu bahwa dia benar-benar orang baik. Namun sebaik-baiknya manusia tetaplah tidak luput dari kesalahan, ada saatnya akan terjerumus dalam keburukan. Maka kita harus menutup aibnya, dan jangan menyebarnya kepada orang lain.
Tiga Prinsip Hidup Nabi Muhammad Saw
Setidaknya ada tiga prinsip hidup yang harus kita jadikan pegangan dalam menjalani hidup sesuai tuntunan Rasulullah saw, yakni:
- Melapangkan Kesusahan Orang Lain
- Mempermudah Urusan Orang Lain
- Menutup Aib Orang Lain
Dengan berpegang kepada tiga prinsip ini dan menjalankannya, maka Allah Swt akan mempermudah hidup kita baik di dunia maupun di akhirat.
Wallahu a’lam