Sahabat Anas bin Malik RA.; Pembantu Kesayangan Rasul
Majalahnabawi.com – Banyak nama sahabat yang sangat setia menemani Rasulullah Saw. dimana pun beliau berada. Itulah yang sering kita dengar dalam rangkaian hadis. Di antaranya adalah sahabat Anas bin Malik, asisten kesayangan Nabi.
Menurut penelusuran yang kami temukan dalam kitab Al-Istii’ab dan Usuudul Ghabah, pada zaman Rasulullah ada dua orang yang bernama Anas bin Malik. Yang pertama adalah Anas bin Malik bin Abu Umayyah Al-Qusyairi dan yang kedua adalah Anas bin Malik bin Nadhor al-khazraji. Dan yang akan kita bahas di sini adalah orang kedua.
Sekilas Biografi tentang Anas bin Malik
Nama lengkapnya adalah Anas bin Malik bin an-Nadhri bin Damdam bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ganam bin Adiyy bin al-Nadhor bin Tsa’labah bin Amar bin Al-Khazraj bin Haritsah al-Anshari al-Najjari. Nama belakangnya adalah Abu Hamzah, sedangkan nama panggilannya adalah al-Ka’b al-Qusyairi. Putra Ummu Sulaim binti Milhan bin Zaid bin Mihran ini bukan sekedar pendamping tapi juga sahabat.
hamba sahaya Nabi Saw. yang diserahkan oleh ibunya untuk mengabdi kepada Nabi Saw. sejak beliau berumur 10 tahun. Saat Nabi wafat, Anas bin Malik berusia 20 tahun.
Awal cerita bermula dari tidak lama setelah Nabi Saw. tinggal di Madinah, Ummu Sulaim binti Milhan, mendatanginya bersama putranya, Anas. Anak itu berlari di depan ibunya dengan ujung rambut tergerai di keningnya.
Ketika sampai pada Rasulullah Saw., Ummu Sulaim menyapa Nabi Saw. sambil berkata, “Ya Rasulullah, seluruh laki-laki dan perempuan kaum Ansar telah memberimu hadiah, namun aku tidak punya apa-apa yang bisa aku jadikan hadiah untukmu kecuali anakku ini. dia, dan dia akan mengabdi kepadamu sesuai dengan apa yang kamu kehendaki.” Nabi pun gembira, dia memandang pemuda itu dengan wajah berseri-seri, dia mengelus kepalanya dengan tangannya yang mulia, menyentuh ujung-ujung rambutnya dengan jari-jarinya yang lembut dan dia menganggapnya sebagai keluarga.
Anas kecil (Unais), begitu Nabi biasa memanggilnya sebagai ungkapan rasa sayang padanya, berusia sepuluh tahun. Dia senang bisa mengabdi pada Rasulullah Saw. sejak kecil.
Keistimewaan Sosok Anas bin Malik
Anas bin Malik juga merupakan seseorang yang didoakan oleh Nabi secara langsung. Doa Nabi ini diriwayatkan oleh Ummu Sulaim ketika menyerahkan Anas untuk berkhidmah. kemudian Ummu Sulaim meminta Nabi untuk mendoakan putranya, Rasulullah pun langsung berdoa:
اللَّهُمَّ اكْثِرْ مَا لَهُ وَوَلَدَهُ وَبَاِركْ لَهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَهَ . رواه مسلم
“Ya Allah, limpahkanlah harta dan anaknya dan berkahilah baginya dengan apa yang engkau berikan.”
Benar, doa Rasulullah Saw. pun dikabulkan oleh Allah. Menurut suatu riwayat Anas bin Malik memiliki 80 orang anak. 78 anak laki- laki dan 2 anak perempuan yang bernama Hafsah dan Ummu Amar.
Anas bin Malik berkata: ”Bahwasanya aku adalah orang Anshar yang paling banyak memiliki harta dan anak.”
Anas bin Malik berkata, Rasulullah Saw. adalah orang yang paling baik akhlaknya, paling dermawan hatinya, dan paling besar kasih sayangnya. Suatu hari dia mengutus aku untuk suatu keperluan, aku berangkat, tetapi aku mendatangi anak-anak yang sedang bermain di pasar dan bukan melaksanakan tugasnya. aku ingin bermain dengan mereka. Aku bahkan tidak berangkat untuk memenuhi perintah yang diperintahkan Rasulullah. Beberapa detik setelah berada di tengah-tengah anak-anak bermain, aku merasakan seseorang berdiri di belakangku dan memegang bajuku. Aku menoleh, dan ternyata dia adalah Rasulullah Saw. Sambil tersenyum ia berkata, “Wahai Unais, apakah kamu sudah berangkat sesuai perintahku?” Maka aku pun salah tingkah, aku menjawab, “Iya, sekarang aku berangkat ya Rasulullah!”.
Pengakuan Anas bin Malik atas Perilaku Rasulullah Selama Berkhidmah
Anas bin Malik pun menceritakan bagaimana pengalamannya berkhidmah (mengabdi) kepada Rasulullah Saw. semasa hidupnya.
مَا قَالَ لِىْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمّ لِشَيْءٍ قَطُّ صَنَعْتُهُ: أَسَئْتَ أَوْ بِئْسَ مَا صَنَعْتَ
“Rasulullah Saw. tidak pernah mengatakan kepadaku sesuatu apa pun yang aku lakukan: ‘Kamu telah melakukan kesalahan’ atau ‘betapa buruknya apa yang kamu perbuat’.”
Pada kesempatan lain, Anas bin Malik menyatakan, “Demi Allah, saya telah berkhidmah pada dia selama sepuluh tahun, dan dia tidak pernah mengatakan untuk sesuatu yang saya lakukan, ‘Mengapa kamu melakukan ini?’ Dia juga tidak pernah berkata untuk sesuatu yang aku tinggalkan, ‘Kenapa kamu meninggalkan ini?’.”
Ada perbedaan pendapat tentang umur dan tahun wafat Anas bin Malik. Mengenai tahun wafatnya, ada yang mengatakan pada 91 H, ada pula yang mengatakan 92 H, 93 H, dan 96 H. Demikian pula dengan umur beliau, ada yang mengatakan 103 tahun, 107 tahun, dan 110 tahun. Namun yang paling kuat ialah pendapat Humaid yang mengatakan bahwa Anas bin Malik wafat pada umur 99 tahun.
Semoga kita semua dapat meneladani akhlak Rasulullah Saw. dan para sahabatnya.
Referensi:
Al-Istii’ab fi Ma’rifaati al-Ashhab, jilid 1 halaman 198, Bab Anas bin Malik, Cetakan Daar al-Kutub al-Ilmiyah.
Usud al-Ghabah fi Ma’rifaati al-Shahaabah, Jilid 1, Halaman 177, Bab Anas bin Malik, cetakan Maktabah
Al-Taufiqiyyah. Shahih Muslim, Hadits nomor 2480, Bab Fadhailu Anas bin Malik.