Salat Berjemaah sebagai Sarana Mempererat Persaudaraan
Majalahnabawi.com – Salat berjamaah merupakan salat yang memiliki beberapa faedah yang mengunggulinya dari pada salat sendirian. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi sebagai berikut:
.عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «صلاةُ الجَمَاعَة أَفضَلُ من صَلاَة الفَذِّ بِسَبعٍ وعِشرِين دَرَجَة
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Salat berjamaah itu lebih utama dari pada salat sendiri sebanyak 27 derajat.” (HR. Bukhari: 645)
Nilai-Nilai Kebersamaan dalam Salat Berjemaah
Di antara faedah yang dimaksud adalah menjawab azan dengan niat melakukan salat secara berjamaah, memperoleh keutamaan menunggu jamaah, memperoleh keutamaan takbiratul ihram bersama imam dan masih banyak lagi keutamaan lainnya. Di dalam kitab I’anatut Thalibin, Abu bakar Muhammad Syatha ad-Dimyathi menambahkan bahwa faedah yang akan di peroleh seseorang ketika melaksanakan salat berjamaah adalah menguatkan persaudaraan di kalangan kaum muslim.
Salat jamaah merupakan sebuah ajang untuk memupuk rasa cinta dan kasih sayang di antara sesama muslim. Selain itu salat jamaah juga dapat membantu menjaga persatuan dan kesatuan umat muslim. Ketika melakukan salat berjamaah di masjid para jamaah akan merasakan kebersamaan, saling mengenal dan memperkuat ikatan sosial sesama muslim.
Dalam pelaksanaan salat berjamaah, para jamaah biasanya melakukan mushafahah (bersalam-salaman) setelah salat. Hal ini pada dasarnya dapat mempererat hubungan ikatan tali persaudaraan yang terjalin di tengah jamaah. Memperkuat hubungan tali persaudaraan merupakan sebuah hal yang amat penting dalam kehidupan sosial. Karena hal ini dapat memberikan dampak positif yang begitu besar dalam kehidupan sosial, seperti terhindar dari terjadinya konflik antar sesama.
Perintah Allah untuk Mempererat Tali Persaudaraan
Di samping itu Allah Swt. juga memerintahkan sesama muslim untuk terus mempererat tali persaudaaraan, sebagaimana hal ini tertuang dalam Firman Allah yang berbunyi sebagai berikut:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.” (QS. An-Nisa’: 36)
Dari ayat di atas kita dapat menyimpulkan bahwa betapa pentingnya bagi seorang muslim untuk terus mempererat hubungan kekerabatan sesama muslim. Salah satu langkah untuk mempererat hubungan itu ialah dengan cara melakukan salat berjamaah. karena di dalam salat berjamaah terdapat nilai-nilai yang dapat mempererat hubungan sesama muslim.