Sosok Good Fathering dalam kisah Nabi Ya’qub

Majalahnabawi.com – Dalam era yang terus berubah dengan perkembangan teknologi yang pesat, peran orang tua dalam mendidik anak mereka juga mengalami perubahan. Parenting zaman dulu memiliki pola dan prinsip yang berbeda dengan parenting zaman sekarang. Parenting merupakan tanggung jawab kedua orang tua. Namun, banyak masyarakat yang menganggap bahwa tugas mendidik dan mengasuh hanya tanggung jawab seorang ibu, sedangkan ayah hanya bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Anggapan tersebut akan menyebabkan kurangnya pengasuhan ayah terhadap anak.

Ayat Al-Quran tentang Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

Dalam proses mendidik anak, keterlibatan ayah sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang psikologis anak. Dalam Al-Quran terdapat beberapa kisah pengasuhan para-Nabi yang berkaitan dengan peran  ayah, salah satunya yaitu kisah Nabi Ya’qub yang tercantum dalam surat Yusuf ayat 4-5:

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ * قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya‘qub), “Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku.” Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku, janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu karena mereka akan membuat tipu daya yang sungguh-sungguh kepadamu. Sesungguhnya setan adalah musuh yang jelas bagi manusia.”

Dalam Tafsir al-Munir, Wahbah az-Zuhaili menyatakan bahwa ayat tersebut mengkisahkan tentang Nabi Ya’qub memerintahkan kepada Nabi Yusuf agar tidak memberitahu saudaranya tentang mimpi yang ia alami supaya tidak menimbulkan perasaan dengki kepada Nabi Yusuf.

Hal itu menunjukkan bahwa Nabi Ya’qub sangat menyayangi Nabi Yusuf dan berperan sebagai pelindung baginya. Melihat yusuf lebih disayangi oleh ayahnya, hal itu membuat saudara-saudaranya iri berniat untuk membunuh Yusuf, namun salah satu di antara mereka mengatakan jangan membunuhnya, masukkan saja Yusuf ke dasar sumur. Setelah Yusuf dilempar ke dalam sumur, sepuluh saudaranya kembali dan menyampaikan kepada ayah mereka bahwa Yusuf telah dimangsa serigala. Nabi Ya’qub mengetahui bahwa mereka berdusta, tetapi ia memilih untuk bersabar atas sikap mereka dan memohon pertolongan kepada Allah Swt. Sebagaimana dalam surat Yusuf ayat 18:

وَجَاۤءُوْ عَلٰى قَمِيْصِهٖ بِدَمٍ كَذِبٍۗ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ اَنْفُسُكُمْ اَمْرًاۗ فَصَبْرٌ جَمِيْلٌ ۗوَاللّٰهُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ

“Mereka datang membawa bajunya (yang dilumuri) darah palsu. Dia (Ya‘qub) berkata, “Justru hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan (yang buruk) itu, maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Allah sajalah Zat yang dimohonkan pertolongan terhadap apa yang kamu ceritakan.”

Peranan Nabi Ya’qub seorang ayah yang sangat baik dalam mendidik anak-anaknya. Dari kisah tersebut dapat kita lihat bahwa bukan hanya seorang ibu, tetapi peran ayah dalam proses pengasuhan juga sangat penting, sebab keterlibatan ayah dalam mengasuh anak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif dan afektif pada sang anak.

Peran ayah dalam Keluarga

Keterlibatan atau peran ayah dalam proses pengasuhan anak mengandung aspek waktu, interaksi dan perhatian. Menurut teori Mc Adoo, terdapat beberapa peran ayah dalam keluarga, antara lain:

  1. Provider, ayah sebagai pemberi fasilitas. Dalam hal ini ayah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun penunjang prestasi bagi anak.
  2. Protector, dalam hal ini ayah tidak hanya melindungi, namun juga memberi pemahaman mana yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
  3. Pemimpin, seorang ayah membantu anak mengatasi kesulitan dalam menyelesaikan suatu masalah. Selain itu juga memberi motivasi sehingga anak tidak merasa sendirian.

Demikianlah Good fathering yang terdapat pada kisah Nabi Ya’qub dalam surat Yusuf. Semoga  dapat menyadarkan masyarakat bahwa tidak hanya ibu saja yang berhak mengasuh anak, karena jika anak tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah, maka hal itu akan berdampak pada perkembangan psikologis mereka, antara lain anak akan merasa rendah diri dan kesulitan beradaptasi dengan dunia luar serta cenderung kekanak-kanakan. Waallahu’alam

Similar Posts