Supremasi Dialek Quraisy Menjadi Bahasa Al-Quran
majalahnabawi.com – Bahasa Arab dilantik menjadi bahasa al-Quran, sedangkan dialek Quraisy dilantik menjadi bahasa Arab. Dengan kata lain bahasa al-Quran ialah dialek Quraisy. Inilah yang perlu kita bahas, bagaimana bahasa dialek Quraisy ini memiliki privilese (hak istimewa) untuk menjadi bahasa al-Quran.
Ada banyak faktor yang melegitimasi hal ini dan itu akan ditampilkan setelah ini. Abu Nashr al-Faraby berkata: “Orang Quraisy adalah orang yang paling baik dalam memilih dan memilah kata-kata yang fasih dan mudah diucapkan. Sehingga mereka dapat mengucapkannya dengan jelas dan enak didengar”. Hematnya kita bisa mengatakan bahwa orang Quraisy itu selektif.
أَنَا أَفْصَحُ الْعَرَبِ لَكِنْ بِيَدِ أَنِّيْ مِنْ قُرَيْشٍ
Aku adalah orang Arab yang paling fasih, hanya saja aku ini orang Quraisy.
Dalam ilmu hadis, hadis ini tidak memiliki sanad, tapi hadis ini memiliki makna yang benar, begitu menurut imam Muhammad al-‘Ajluni (w. 1162 H) dalam Kasyf al-Khafa wa Muzil al-Ilbas.
Dalam ilmu balaghah, ungkapan ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw. sedang memuji dirinya dengan ungkapan yang terkesan celaan. Dalam ilmu semantik, ungkapan ini memiliki makna pragmatik yang memiliki tujuan tertentu oleh pembicara yakni Rasulullah Saw bahwa dialek Quraisy memiliki supremasi melebihi dialek lain di Arab.
Faktor Dominan Dialek Quraisy
Adapun faktor-faktor yang membuat dialek Quraisy ini dominan atas dialek-dialek Arab lainnya ialah:
1. Faktor agama, orang-orang Quraisy yang mendiami Mekah memiliki peran penting dalam ibadah haji, karena mereka dikenal dengan khadim al-hajj (pelayan jamaah haji).
2. Faktor ekonomi, orang-orang Quraisy adalah pengendali pasar-pasar Mekah, sehingga mereka dijadikan tolok ukur kemajuan ekonomi.
3. Faktor budaya, para pedagang, penyair dan penceramah sering melakukan perkumpulan sastra dan budaya di pasar Mekah, di sana orang Quraisy memiliki peran penting sebagai penilai kualitas syair-syair. Dengan kata lain dialek Quraisy menjadi barometer kesusastraan Arab Ketika itu.
4. Peperangan antar kabilah Arab, cukup menarik tatkala dalam peperangan antar kabilah, bahasa yang digunakan untuk menyemangati pasukan adalah dialek Quraisy. Hal ini karena dialek Quraisy dianggap dialek yang bergengsi.
5. Faktor kekayaan bahasa, dialek Quraisy merupakan dialek yang kaya akan kosa-kata.
6. Faktor al-Quran, menjadi faktor yang sangat strategis. Karena hal ini semacam menjadi legitimasi (pengakuan secara sah) atas supremasi dialek Quraisy yang sebelum datangnya al-Quran telah dianggap dialek yang terbaik.
Demikian beberapa faktor yang dapat disajikan, tentunya ada rentetan faktor lainnya yang melandasi supremasi dialek Quraisy atas dialek arab lainnya.