Tingkatan Ilmu Pengetahuan
Majalahnabawi.com – Malam Ahad 15 Januari 2022, saya mengikuti pengajian umum kitab Bulugh al-Maram yang diampu oleh Ustaz Dr. H. Ahmad Fudhoili Hasyim, M.A. Pada kesempatan itu, beliau membahas hadis tentang kebanyakan azab kubur penyebabnya adalah buang air kecil. Pembahasannya sangat panjang lebar, sampai merambat kepada pembahasan teori Barat tentang ilmu pengetahuan. Berikut penjelasan beliau tentang hal tersebut.
Tiga Tingkatan Ilmu Pengetahuan
Ada tiga tingkatan terkait ilmu pengetahuan, yaitu 1) To Know, yaitu ilmu pengetahuan yang hanya tahu saja, belum sampai tingkat memahami dan mengamalkan atau mempraktikan., 2) To Learn, yaitu memahami ilmu pengetahuan., 3) To Be, yaitu mengamalkan bahkan mengkreasikan ilmu pengetahuan.
Kebanyakan umat Islam baru sampai pada tingkatan To Learn yaitu hanya memahami saja, tetapi sedikit yang mengamalkan ajaran Islam.
Sebagai contoh, umal Islam tahu bahwa kebersihan sebagian dari Iman, namun berapa banyak sampah yang masih berserakan di pinggir jalan, di selokan, di kali. Padahal kita tahu teori tersebut, tetapi pengamalan terhadap menjaga kebersihan masih kurang.
Malahan orang Barat yang non muslim mengetahui teori kebersihan, mereka lebih mempraktikkannya sehingga kebanyakan negara Barat bersih, sejuk, nyaman dan aman. Bahkan, mereka mampu memproduksi alat untuk menjaga kebersihan, seperti sapu, kain pel, alat penyedot kotoran.
Belajar, Pahami, dan Amalkan!
Oleh karena itu, kita harus meningkatkan ilmu pengetahuan kita kepada tahap To Be. Imam Ibnu Ruslan dalam kitabnya Matn al-Zubad membuat bait terkait ancaman orang yang tahu ilmu tapi tidak mengamalkannya
فَعَالِمٌ بِعِلْمِهِ لَمْ یَعْمَلَنْ # مُعَذَّبٌ مِنْ قَبْلِ عُبَّادِ الْوَثَنْ
Orang yang mengetahui ilmu tetapi tidak mengamalkannya # maka disiksa sebelum disiksanya para penyembah berhala.
Sangat mengerikan bukan, orang yang tau ilmunya tapi tidak mengamalkannya?!
Apalagi tidak mengetahui ilmu tapi beramal ibadah berakibat tertolak amalnya. Sebagaimana bait di kitab yang sama
وَکُلُّ مَنْ بِغَیْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ # أَعْمَلُهُ مَرْدُوْدَةٌ لَا تُقْبَلُ
Setiap orang yang beramal tanpa ilmu # maka amal-amalnya ditolak tidak diterima.
Oleh karena itu, kita mesti senantiasa belajar, lalu memahami, kemudian mengamalkan ilmu, dan mengkreasikannya sehingga membuahkan satu produk yang bermanfaat.
Semoga kita bisa melakukannya.