Cara Menghadapi Teman yang Toxic di Dalam Kehidupan Kita
Majalahnabawi.com – Teman merupakan seseorang yang menjalin hubungan sosial dengan kita, baik secara intens ataupun tidak intens. Dalam ajaran agama Islam pun dikatakan bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh pergaulan sehari – hari. Bahkan didalam Penelitian Prima Trisna Aji (2023) tentang Psikologi Anak ternyata perilaku tumbuh kembang anak paling besar dipengaruhi oleh teman sekitarnya dibandingkan dari orang tua.
Pertemanan yang sehat harus saling menguntungkan. Namun, jika kamu selalu merasa dirugikan, bisa jadi teman tersebut adalah salah satu teman yang toxic. Teman Toxic adalah teman yang lebih banyak membawa dampak buruk dibandingkan dampak baik dan bahkan dapat berdampak negatif pada kehidupan kita sehari-hari.
Tipe-Tipe Teman Toxic
Ada berbagai tipe teman toxic yang wajib kita ketahui dan hindari agar kita tidak terpengaruhi serta tidak membawa dampak buruk dalam kehidupan kita. Contoh Perilaku teman yang toxic antara lain :
Si Cari Keuntungan
Teman Toxic yang Suka Cari Keuntungan. Teman tipe ini merupakan tipe teman toxic yang sangat umum. Teman tipe ini umumnya bergabung dalam pertemanan hanya untuk mendapatkan keuntungan serta untuk mencapai tujuan pribadi seperti meningkatkan status sosial mereka. Tidak jarang teman toxic yang telah mencapai tujuannya, kemudian menghilang, meskipun temannya sedang membutuhkannya. Namun jika Si Teman Toxic membutuhkan dukungan atau bantuan di kemudian hari, mereka tidak akan ragu untuk meminta bantuan pada temannya kembali.
Selalu Mengeluh
Teman Toxic yang suka mengeluh, biasanya tipe teman seperti ini tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Alhasil, ia akan selalu mengeluh dan mengeluh betapa tidak adilnya dunia ini terhadap dirinya. Teman toxic seperti ini cenderung memandang segala sesuatu secara negatif, termasuk kehidupannya sendiri. Hal ini terlihat dari kebiasaan mereka yang terus-menerus mengkritik atau iri terhadap kehidupannya.
Ratu Drama
Selanjutnya Tipe teman Toxic Ratu Drama. Seperti julukannya, ini adalah tipe teman beracun yang hidupnya selalu penuh konflik dan drama. Setiap hari ada saja hal-hal yang mengganggunya, membuatnya sedih, atau membuatnya marah. Jika Anda mempunyai teman seperti ini, kemungkinan besar Anda akan selalu menjadi pemecah masalah pribadinya. Selain itu, tipe teman beracun ini biasanya selalu mengutamakan dirinya sendiri dan cenderung tidak peduli dengan masalah temannya bahkan mungkin masalah Anda.
Teman Egois
Tipe Teman Toxic dengan Sifat Egois. Teman ini biasanya selalu mengharapkan kamu untuk meninggalkan segalanya ketika dia membutuhkan bantuanmu. Jika Anda memiliki prioritas lain, hal ini sering kali bisa membuatnya kecewa atau bahkan marah kepada Anda. Menjadi teman yang suportif memang penting, tetapi Anda perlu menetapkan batasan yang jelas terhadap teman-teman yang egois ini. Pasalnya, jika tidak, persahabatan dengan orang egois bisa menyita waktu bahkan tenaga Anda.
Teman Komentator
Lalu ada jenis tipe teman Toxic selanjutnya adalah tipe teman Toxic Komentator, Teman Toxic jenis ini yang sangat merugikan didalam hidup kita. Teman komentator dapat dikenali dari kebiasaan mereka mengomentari atau mengkritik segala sesuatu dalam hidup mereka, termasuk prestasi, hobi, dan pakaian mereka. Kritik dan komentarnya biasanya ia ungkapkan dalam bentuk lelucon yang menyinggung. Dia sering melakukan ini di depan orang lain bahkan mereka tidak segan melontarkannya didepan umum khayalak orang banyak. Dia hanya melakukan ini untuk membuat dirinya merasa lebih baik atau agar orang lain tidak menganggap Anda lebih baik darinya.
Teman Penggosip
Selanjutnya adalah tipe Teman Toxic Tipe Penggosip, Tipe Teman Gosip ini yang sangat Berbahaya. Jika kamu mempunyai teman yang suka bergosip, kamu harus sangat berhati-hati. Usahakan untuk tidak bercerita terlalu banyak tentang kehidupan pribadi Anda, apalagi tentang rahasia Anda. Pasalnya, tipe teman yang toxic seperti ini dengan mudah akan bercerita tentang kehidupan dan gosip orang lain. Artinya, dia tidak akan segan-segan menceritakan kehidupan dan permasalahan Anda kepada orang lain.
Teman Pemberontak
Jenis selanjutnya Tipe teman pemberontak, Orang dengan sifat pemberontak cenderung sering melanggar aturan tertentu di sekitarnya. Oleh karena itu, beberapa hari pertama pertemanan dengan teman beracun seperti ini bisa jadi menjengkelkan. Dan seiring berjalannya waktu, berteman dengan sesorang pemberontak bisa menguras energi kita dan bahkan membuat kita mendapat banyak masalah. Sebab segala tindakannya beresiko dan sulit diprediksi.
Tips Mengatasi Teman Toxic
Menurut Dosen Spesialis Bedah Prima Trisna Aji, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi tipe teman toxic seperti ini, antara lain :
Dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka seseorang semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT serta akan dijauhkan dengan tipe teman yang toxic.
Selanjutnya Beri tahu teman toxic kamu apa yang tidak kamu sukai ketika memperlakukanmu. Penyebabnya kemungkinan karena teman kita tidak menyadari bahwa perilakunya merusak dan bahkan dapat merugikan kita.
Tetapkan batasan yang jelas dalam persahabatan dengan teman toxic, kemudian usahakan kita tidak saling mencampuri urusan pribadi yang bisa menimbulkan masalah kita menjadi konsumsi public. Misalnya, kapan mereka dapat menghubungi kita dan bantuan yang dapat kita berikan kepada mereka.
Kemudian ciptakan jarak antara kamu dan teman toxic kamu, hal ini sangat penting dikarenakan beberapa tipe teman toxic memiliki karakteristik tertentu. Apabila kita memberikan waktu yang banyak untuk mereka, mereka akan melunjak serta meminta lebih daripada itu.
Cobalah untuk tidak terlalu mengkhawatirkan atau mempedulikan kehidupannya, terutama jika dia tidak memperlihatkan perubahan apa pun pada sikapnya terutama setelah kita memberitahukan sikapnya yang sudah menganggu hidup kita.
Dan yang terakhir adalah meskipun kita menjauhi teman yang toxic, tetapi tugas kita sebagai manusia apabila ada teman toxic yang sedang membutuhkan bantuan seperti sedang sakit maka jenguklah dan bantu mereka seperlunya setelah itu kembali fokus terhadap dirimu sendiri.
Penulis :
Prima Trisna Aji
Dosen Spesialis Medikal Bedah
S3 PhD Lincoln College University Malaysia