Ulama Suu’ Menurut Imam al-Ghazali
Majalahnabawi.com – Kata ulama adalah bentuk jama’ dari ‘alim yang artinya ahli ilmu atau ilmuwan. Sementara kata suu’ adalah masdar dari sa’a-yasu’u-saw’an yang artinya jelek, buruk dan jahat. Secara bahasa arti ulama suu’ adalah ahli ilmu atau ilmuwan yang buruk dan jahat.
Ulama hakikatnya berhubungan dengan ilmu dan kebaikannya. Harta dan takhta adalah godaan bagi ulama yang bisa menjerumuskan ke dalam kehinaan.
Dalam sebuah Hadits Rasulullah mengatakan: “Apabila seseorang di antara kamu bertasyahud, hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari 4 hal seraya mengucapkan. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa Neraka Jahannam, siksa kubur, cobaan hidup dan mati, dari perlindungan dari fitnah Dajjal” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Tiga Keadaan
Dalam sebuah karya Imam al-Ghazali berjudul Bidayatul Hidayah, beliau mengatakan ada 3 keadaan manusia di saat menuntut ilmu:
- Seseorang yang mencari ilmu untuk menjadikan ilmu itu sebagai tempat kembali dan tidak bermaksud selain Ridho Allah dan Akhirat, dan seorang mencari ilmu yang inilah paling beruntung dari yang lain.
- Seseorang yang mencari ilmu hanya untuk harta dan popularitas, akan tetapi manusia seperti ini tidak akan di tolong Allah, kecuali dia bertobat sebelum ajalnya datang.
- Seseorang yang mencari ilmu ketiga ini adalah yang kalah oleh bisikan setan, karena ia menjadikan ilmu sebagai jalan untuk memperkaya dirinya, menyombongkan diri atas ilmunya dan membanggakan diri dengan banyaknya pengikut.
Dalam karya yang sama, Imam al-Ghazali juga menerangkan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: “Aku lebih takut kepadamu daripada Dajjal”, Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW: “Siapakah yang Rasulullah SAW maksud?” Beliau menjawab:”علماء السوء (Ulama yang buruk).”
Ulama Suu’ adalah manusia yang dengan ilmunya bertujuan untuk mencari kenikmatan dunia, meraih gengsi dan kedudukan. Setiap orang dari mereka adalah tawanan Dajjal. Ia telah binasa oleh hawa nafsunya dan kesengsaraan menguasainya. Siapa saja yang kondisinya demikian, maka bahayanya terhadap umat datang dari beberapa sisi.
Hati-hatilah terhadap tipu daya ulama suu’. Sungguh keburukan mereka bagi agama lebih buruk dari pada Dajjal. Sebab, melalui merekalah setan mampu menanggalkan agama dari hati kaum mukmin. Atas dasar itu, ketika Rasulullah ﷺ ditanya tentang sejahat-jahatnya makhluk. Beliau menjawab, “Ya Allah berilah ampunan“. Beliau menyebut sebanyak tiga kali, lalu bersabda, “Mereka adalah ulama suu’.”
Ulama suu’ orang bergelar ulama atau intelektual yang menjilat penguasa dan menjadikan kaum kafir sebagai teman karib serta menafsirkan al-Qur’an sekehendak nafsunya. Dengan bahasa Umar Bin Khathab, ulama suu’ adalah mereka yang munafik tapi berilmu.
Wallahu a’lam