Siwak Ala Nabi: Sunnah, Tata Cara dan Manfaatnya

Majalahnabawi.com – Secara bahasa, siwak bermakna addalku yang artinya menggosok. Sedangkan secara istilah dapat didefinisikan menggunakan atau menggosok kayu (ujung sorban) pada gigi dan area sekitarnya untuk kebersihan dan kesehatan gigi. Sejak zaman Rasulullah, masyarakat Arab dan Timur sudah terbiasa membersihkan giginya dengan siwak. Namun, alih-alih perkembangan zaman, habit ini mulai hilang dengan kemunculan sikat gigi yang diyakini sebagai pengganti dari siwak.

Kesunnahan Bersiwak dalam Hadis

Kesunnahan bersiwak menjadi salah hal lumrah di kalangan umat Islam. Salah satu dalil yang mendasari hal ini adalah hadis riwayat Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda,

الطهارات أربع: قص الشارب وحلق العانة وتقليم الأظفار والسواك

 “Bersih-bersih ada 4, menggunting jenggot mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, dan bersiwak” [H.R Bazzar dan Thabrani dari Abi Darda’].

Dari hadits tersebut kita mengetahui bahwasanya siwak merupakan sunnah Nabi. Bahkan Nabi Saw, di kesempatan lain bersabda,

”ركعتان بسواك خير من سبعين ركعة بغير سوك”

Shalat dua rakaat dengan bersiwak lebih baik dari pada tujuh pulu rakaat tanpa siwak” [H.R Al-Daruqutni dari Ummi Darda’].

Jadi jelas sudah kiranya bahwa siwak memiliki keistimiwaan yang sangat besar. Para ulama menyepakati hukum siwak adalah sunnah muakkad.

Tata Cara Bersiwak

Para pakar yang pernah meneliti kayu siwak, menyimpulkan bahwa ternyata kayu siwak bisa membunuh kuman dan mengandung vitamin C. Sehingga ditetapkan bahwa kayu siwak ini bisa mencegah plak pada gigi dan sebagai antiseptik.  Kayu yang dijadikan sebagai siwak adalah kayu arak. Dan kayu ini biasanya banyak ditemukan di Timur Tengah.

Cara bersiwak tidaklah sulit. Berniat, menggunakan tangan kanan, lalu menggosokkan pada gigi dan area di dalam mulut dengan lembut. Posisi jari kelingking berada di bawah batang siwak. Dan jangan lupa pada saat akan menggunakan atau setelah menggunakan dicuci dulu agar tidak bau.

Manfaat Siwak

Rupanya Rasulullah SAW, mensyariatkan siwak ini bukan tidak ada manfaatnya, yang mungkin bisa kita rasakan sendiri. Salah satu di antara manfaat bersiwak menghilangkan bau mulut dan dipermudah mengucapkan dua kalimat shahadat ketika ajal sudah menjemput.

Tidak hanya itu, selain dapat menghilangkan bau mulut, siwak juga dapat membersihkan mulut dan diridhoi Allah Swt. Hal ini disebabkan Nabi langsung yang bersabda” Bersiwaklah kalian! Karena siwak dapat membersihkan mulut [Alat membersihkan mulut] dan diridhai Allah Swt.”

Antara Siwak dan Sikat Gigi

Pada zaman yang serba canggih ini, telah ditemukan benda bernama sikat. Apakah benda ini dapat mengganti posisi siwak sebagai pembersih area mulut? Perlu diketahui bahwa siwak dan bahannya ini tidak hanya dilakukan dan digunakan oleh Nabi Muhammad Saw, melainkan juga menjadi kebiasaan para Nabi yang lain. Maka sudah barang tentu siwak mempunyai nilai-nilai tersendiri yang tidak ada pada sikat gigi. Namun, untuk hasil yang lebih maksimal, penulis sendiri memberi saran untuk mengamalkan keduanya. Yaitu sikat gigi dan juga tidak meninggalkan siwak. Alasannya, sikat gigi terbukti lebih praktis dalam proses membersihkan gigi. Namun tidak meninggalkan siwak agar tetap mendapatkan ridho Allah serta Sunnah Nabi Saw. “Semoga kita mampu dan istiqamah menjalankannya.”

Similar Posts