Penjelasan Kitab Tajwid Tuhfatul Atfal-Part 1
Majalahnabawi.com – Tuhfatul Atfal adalah sebuah matan atau teks ringkas dalam ilmu tajwid yang ditulis oleh Syaikh Sulaiman Al-Jamzuri. Kitab ini sering digunakan dalam mempelajari ilmu tajwid, yaitu ilmu yang berkaitan dengan cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Tuhfatul Atfal sangat populer di kalangan pengajar tajwid dan santri karena penyajiannya yang mudah dipahami dan kaidah-kaidah tajwid yang lengkap.
Ilmu Tajwid
Tajwid secara bahasa berasal dari kata Jawwada-Yujawwidu (جَوَّدَ-يُجَوِّدُ) yang memiliki arti yang sama seperti Hassana-Yuhassinu (حَسَّنَ-يُحَسِّنُ) berarti arti kata tajwid sama dengan arti kata Tahsin, yaitu memperindah. Menurut Syaikh Ayman Rusydi Suwaid dalam bukunya At-Tajwid Al-Mushawwar (Juz 1, halaman 36) Ilmu tajwid menurut istilah adalah:
هُوَ عِلمٌ يُعْرَفُ بِهِ النُّطْقُ الصَّحِيْحُ لِلْحُرُوْفِ العَرَبِيَّة وَذَلِكَ بِمَعْرِفَةِ مَخَارِجِهَا، وَصِفَاتِهَا، الذَّاتِيَّةِ وَالعَرَضِيَّةِ، ومَا يُنْشَأُ عَنْهَا مِنْ اَحْكَامٍ.
Ilmu ini merupakan ilmu yang digunakan untuk mengetahui pengucapan huruf-huruf Arab yang benar dengan cara mengetahui tempat-tempat keluarnya, sifat-sifatnya, baik intrinsik maupun ekstrinsik, dan hukum-hukum yang muncul darinya.
Sedangkan, tajwid dalam istilah ilmu qiraah adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifatnya. Jadi ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara membunyikan atau melafalkan huruf-huruf yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an dengan menyampaikan cara yang paling baik dan sempurna dalam membaca setiap ayat Al-Qur’an. Masalah-masalah yang diangkat dalam ilmu tajwid adalah makharijul huruf (tempat keluar dan masuknya huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang pendeknya bacaan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan), dan lain-lain.
Mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah. Artinya, wajib bagi umat Islam untuk mempelajari dan menguasainya, sehingga jika sebagian umat telah mempelajarinya, maka kewajiban tersebut gugur bagi umat lainnya. Namun, menerapkan tajwid ketika membaca Al-Qur’an adalah fardhu ‘ain, yang berarti bahwa setiap individu Muslim yang membaca Al-Qur’an wajib membaca dengan tajwid. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembacaan Al-Qur’an dilakukan dengan benar, sehingga makna yang dimaksud tidak berubah atau salah.
Bab 1
المُقَدِّمَةُ
Pendahuluan
يَقُوْلُ رَاجِي رَحْمَةِ الْغَفُوْرِ # دَوْمًا سُلَيْمَانُ هُوَ الْجَمْزُوْرِى
Berkata Sulaiman Al-Jamzury, orang yang senantiasa mengharapkan rahmat sang Maha Pengampun..
الحَمْدُ لِله مُصَلِّيًّا عَلَى # مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَمَنْ تَلَا
Segala puji bagi Allah, shalawat bagi Muhammad dan keluarganya serta orang-orang yang mengikutinya….
Penjelasan :
Sama seperti kebanyakan buku dan kitab, bab ini adalah bab pembukaan, kata pengantar dari sang penulis kepada para pembacanya. Penulis kitab ini bernama Sulaiman Al-Jamzury, nama lengkapnya adalah Sulaiman bin Husain bin Muhammad bin Shalabi Al-Jamzury, yang dikenal dengan julukan Al-Afandi. Istilah Al-Jamzury dikaitkan dengan Jamzur, sebuah tempat di dekat Thandata, yang saat ini disebut Thanta, yang berjarak 4 mil. Jamzur adalah tempat ayahnya di distrik Al-Manufiyah di Mesir. Al-Jamzury adalah salah satu ulama abad ke-12. Ia dilahirkan pada bulan Rabiul Awal tahun 1100 Hijrah. Semua guru Al-Jamzury adalah ulama Syafi’i. Beliau belajar dengan banyak ulama, yang paling terkenal di antaranya: Syaikh Nuruddin Ali bin Umar bin Hamad bin Umar bin Naji bin Funaisy, yang dikenal dengan sebutan Al-Mihiy. Ia lulus dari Universitas Al-Azhar, kemudian pindah ke Thandata (sekarang Thantha) dan mengajar qiraah dan tajwid di sana.
Disana disebutkan “Orang yang senantiasa mengharapkan rahmat sang Maha Pengampun”, hal ini menunjukkan keikhlasan beliau, beliau merasa bahwa dirinya adalah seorang yang banyak dosa meskipun beliau adalah seorang yang menghafal Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an.
وَبَعْدُ هَذَا النَّظْمُ لِلْمُرِيْدِ # فِيْ نُوْنِ وَالتَّنْوِيْنِ وَالْمُدُوْدِ
Bait syair ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin belajar tentang nun, tanwin, dan mad.
سَمَّيْتُهُ بِتُحْفَةِ الْاَطْفَالِ # عَنْ شَيْخِنَا الْمِحِيِّ ذِى الْكَمَالِ
Saya menamakannya Tuhfatul Athfal, dari riwayat Syaikh Al-Mihiy, yang memiliki kesempurnaan dalam ilmu.
Penjelasan:
Kitab ini diberi judul Tuhfatul Atfal (pelajaran untuk anak-anak) karya Syaikh Al-Jamzuri, hal ini menunjukkan sifat tawadhu (rendah hati) beliau, dimana beliau menulis buku ini untuk anak-anak meskipun sangat bermanfaat untuk semua lapisan masyarakat yang ingin mempelajari Al-Qur’an. Kitab ini berisi pembahasan tajwid seperti: nun, tanwin, dan mad. Sedangkan Al-Mihiy adalah nama guru Al-Jamzuri belajar tajwid darinya, yang bernama lengkap Syaikh Nuruddin Ali bin Umar Bin Hamd bin Umar Bin Naji bin Fanisy yang terkenal dengan sebutan Imam Al-Mihiy yang nisbatnya ke Al-Miyah, sebuah kota di wilayah Mesir, wafat pada tahun 1204 H. Beliau adalah seorang ahli tajwid dan qiraah dan menyebarkan ilmu di wilayah Al-Azhar.
اَرْجُوْ بِهِ اَنْ يَنْفَعَ طُلَّابَا # وَالْاَجْرَ وَالْقَبُوْلَ وَالثَّوَابَا
Saya berharap semoga (buku ini) bermanfaat bagi para penuntut ilmu, dan saya berharap semoga amal ini diterima, diakui dan diberi pahala ….
Penjelasan:
Penulis berharap bahwa bukunya tidak hanya menjadi buku yang bagus, tetapi juga menjadi buku yang berguna sepanjang masa.
Bab 2
النُّوْنُ السَّكَنَةُ وَالتَّنْوِيْنُ
Nun mati dan Tanwin
لِلنُّوْنِ اِنْ تَسْكُنْ وَلِلتَّنْوِيْنِ # اَرْبَعُ أَحْكَامٍ فَخُذْ تَبْيِيْنِيْ
Nun sukun dan Tanwin memiliki empat hukum, maka perhatikanlah penjelasanku..
فَالْاَوَّلُ الاِظْهَارُ قَبْلَ اَحْرُفِ # لِلْحَلْقِ سِتٍّ رُتِّبَتْ فَلْتَعْرِفِ
Pertama, Idzhar (jika ada nun sukun/tanwin) sebelum enam huruf halqy yang tersusun maka ketahuilah.
Penjelasan:
Ada empat hukum tajwid untuk Nun mati dan Tanwin, yaitu: Idzhar, Iqlab, Idgham, Ikhfa. Hal pertama yang akan kita bahas di sini adalah Idzhar. Idzhar secara bahasa adalah Al-Bayan (البيان) yang berarti jelas.
Sedangkan menurut istilah adalah:
اِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ فِى الْغُنَّةِ.
Tindakan mengeluarkan setiap huruf dari tempatnya tanpa mengeluarkan tambahan dengung. (Syaikh Ayman Rusydi Suwaid, Tajwid Musawwar, Juz 1, halaman 263)
Sedangkan huruf huruf halqy adalah huruf-huruf Arab yang memiliki makhrajul huruf pada tenggorokan. Dalam ilmu tajwid sendiri, pembagian makhraj Halq (tenggorokan) ada tiga bagian. Aqshal Halqy yaitu tenggorokan bagian yang paling dalam, letaknya dekat kerongkongan. Wasathul Halqy yaitu bagian tenggorokan yang tenggah. Sedangkan, Adnaa Al-Halqy adalah tenggorokan yang paling dekat dengan lidah. Dari situlah huruf-huruf halqy keluar.