Hakim bin Hizam: Sang Pembebas 100 Hamba
Majalahnabawi.com – Terkadang terbesit beberapa pertanyaan di sebagian orang khususnya orang yang masuk Islam atau muallaf. Pertanyaan itu adalah apakah perbuatan yang baik yang mereka lakukan sebelum masuk Islam akan mendapat balasan? Atau apakah semua perbuatan mereka baik itu amal baik maupun buruk berubah menjadi debu yang dihamburkan? Jawaban singkat terkait pertanyaan tersebut bisa kita temukan dalam sosok seorang sahabat Nabi. Sosok sahabat yang dermawan bahkan sebelum keislamanya yaitu Hakim bin Hizam.
Siapakah Hakim bin Hizam?
Sebagai seorang sahabat Nabi, nama Hakim bin Hizam mungkin terdengar asing di telinga kita. Bisa jadi hal itu karena kurangnya bacaan kita atau memang ada faktor lain yang menyebabkan nama beliau tidak kita sebut sebanyak dan sesering sahabat Nabi yang lain seperti Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Abu Bakar, dan sahabat yang lain. Padahal keistimewaan beliau sangatlah besar. Nama lengkapnya adalah Hakim bin Hizam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushoy bin Kilab. Dia adalah kaum Quraiys dan lahir 13 tahun sebelum tahun gajah. Beliau wafat tahun 54 hijriyah dan masuk Islam pada hari Fathu Mekah tahun ke 8 hijriyah di Madinah. Beliau juga pernah mengikuti perang Badar dalam keadaan musyrik.
Kedermawanan dan Perbuatan Baiknya
Kedermawanannya tergambar dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya kitab al-Iman bab ‘Amal al-Kafir idza Aslama ba’dahu:
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، قَالَ : أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، بِهَذَا الْإِسْنَادِ ح وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَشْيَاءَ كُنْتُ أَفْعَلُهَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ – قَالَ هِشَامٌ : يَعْنِي أَتَبَرَّرُ بِهَا – فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “أَسْلَمْتَ عَلَى مَا أَسْلَفْتَ لَكَ مِنَ الْخَيْرِ”، قُلْتُ : فَوَاللَّهِ لَا أَدَعُ شَيْئًا صَنَعْتُهُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِلَّا فَعَلْتُ فِي الْإِسْلَامِ مِثْلَهُ
Dari Hakim bin Hizam ia berkata: aku berkata “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan perbuatan baik yang aku lakukan pada masa jahiliyah?” Maka Rasulullah bersabda “engkau telah berislam atas perbuatan yang telah engkau lakukan dan dan untukmu suatu kebaikan” Aku berkata: “Maka demi Allah aku tidak meninggalkan perbuatan baik yang aku telah aku buat di masa jahiliyah kecuali aku melakukannya juga seperti itu di masa Islam“
Lalu sedermawan apa sebenarnya Hakim bin Hazim ini? Kedermawan beliau dapat kita lihat pada hadis yang lain sebagaimana suatu hadis bisa menjelaskan satu sama lain. Ada yang menjelaskan bahwa beliau memerdekakan seratus hamba dan juga menyedekahkan seratus unta. Begitupula ketika beliau sudah masuk Islam, perbuatan baiknya tidak berhenti begitu saja. Sebagaimana dalam hadis di kitab yang sama yaitu:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ أَعْتَقَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ مِائَةَ رَقَبَةٍ، وَحَمَلَ عَلَى مِائَةِ بَعِيرٍ، ثُمَّ أَعْتَقَ فِي الْإِسْلَامِ مِائَةَ رَقَبَةٍ، وَحَمَلَ عَلَى مِائَةِ بَعِيرٍ، ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِهِمْ
Dari Urwah bin Zubair ia berkata bahwa Hakim bin Hizam telah memerdekakan seratus hamba dan menyedekahkan seratus unta pada masa jahiliyah lalu memerdekakan seratus hamba dan menyedekahkan seratus unta setelah masuk lalu datang baginda Nabi dan menyebutkan sebagaimana hadis sebelumnya.
Kebaikan akan Kekal
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa spirit kebaikan yang beliau bawa sebelum masuk Islam dan ia pertahankan pada masa keislamannya telah membawa beliau kepada kebaikan sampai namanya terabadikan dalam hadis dan sejarah. Wallahu A’lam