Jangan Sampai Tinggalkan Sahur, Ketahui Keutamaannya

Sahur menjadi satu sunnah yang kerap kali diabaikan. Banyak orang yang enggan bangun menjelang fajar hanya untuk menyantap makan dan minum karena harus melawan ngantuk. Apalagi bagi orang yang jarang berpuasa dan sahur di selain bulan Ramadhan. Tentu saja sahur menjadi hal yang berat. Padahal sahur adalah sunnah, banyak keberkahan dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Penjelasan tentang sahur ini terdapat dalam hadis riwayat Tirmidzi.

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ الَّنبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ قَالَ: تَسَحَّرُوْا، فَإِنَّ فِيْ السَّحُوْرِ بَرَكَةً

Diceritakan bahwa sahabat Anas bin Malik meriwayatkan dari nabi Muhammad bersabda “Sahurlah kalian, karena di dalam sahur terdapat sebuah berkah.”

Hadis lain juga menjelaskan tentang kapan rasul sahur. Diceritakan oleh shahabat Zaid bin Harits ia berkata: ”Kita bersahur bersama dengan nabi lalu kita mendirikan shalat.” Lalu ada sahabat yang bertanya “Berapa lamakah antara keduanya?” Zaid berkata “ Sekitar lima puluh ayat.”

Selain hadis di atas banyak juga hadis yang menjelaskan tentang keutamaan sahur.

Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus kapan waktu sahur. Hanya saja waktu sahur yang menjadi kebiasaan Rasulullah adalah ketika beliau telah selesai melakukan shalat malam, sekitar sepertiga malam terakhir. Perintah sahur di atas hukumnya mustahab. Dalam arti boleh saja perbuatan itu dikerjakan dan mendapat pahala, apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa.

Rasulullah Saw sendiri sering menekankan kepada umatnya agar mengerjakan sahur, karena dengan sahur badan kita bisa lebih semangat dan tidak lemas ketika melakukan aktifitas harian. Penekanan tersebut telah diriwayatkan Ahmad dari Abi Said al Khudri dengan redaksi

اَلسَّحُوْرُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدْعُوْهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرَعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ

Sesungguhnya di dalam sahur terdapat berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya. Meskipun ketika sahur kalian hanya mendapati dengan seteguk air, karena sesungguhnya Allah dan malaikatnya memberikan rahmat kepada orang-orang yang sahur.

Jadi, sahur bisa dilakukan hanya dengan memakan atau minum walaupun sedikit.

Orang yang melakukan sahur mendapat dua keberkahan yaitu ketika dia melakukan makan minum ketika sahur dan ketika ia melakukan ibadah (shalat malam) ketika sahur. Selain mendapatkan keberkahan, ia pun akan mendapat pahala. Sahur adalah perbuatan nabi dan bertujuan sebagai pembeda dari ahlul kitab, ketakwaannya dianggap ibadah, menghilangkan prasangka jelek dikarenakan lapar, lebih sering melakukan sedekah kepada orang yang membutuhkan, mengingatkan orang tersebut ketika ia lupa niat untuk berpuasa, dan ketika orang berdoa pada waktu sahur doanya tidak akan ditolak oleh Allah.

عَنْ إِبْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ثَلَاَثةٌ لَيْسَ عَلًيْهِمْ حِسَابٌ فِيْمَا طَعِمُوْا إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى إِذَا كَانَ حَلَالًا: اَلصَّائِمَ وَاْلمُتَسَحِّرَ وَالمَرَابِطَ فِىْ سَبِيْلِ اللهِ

Diriwayatkan dari Ibu Abbas Rasulullah bersabda “Tiga perkara yang tidak akan ada hisapan dihadapan Allah ketika seseorang itu memakan makanan yang halal, yaitu orang yang berpuasa (berbuka), orang yang sahur, dan orang yang menjalin hubungan di jalan Allah.”

Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi Syarakh Jami’ Tirmidzi diceritakan bahwa Rasulullah Saw juga menyampaikan bahwa sahur juga menjadi pembeda antara puasanya orang Islam dan orang Ahlul Kitab.

رُوِيَ عَنِ النَّبِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ اْلكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرٍ

Perbedaan tersebut telah Allah sebutkan bahwa pada zaman dahulu sahur tidak diperbolehkan sampai pada masa awal Islam, lalu kemudian makan dan minum ketika sahur diperbolehkan hingga fajar tiba. Larangan mereka dalam melakukan sahur adalah setelah mereka tidur atau memang sengaja untuk tidak melakukan sahur, namun di Islam sahur dilakukan karena sebagai bentuk rasa syukur akan nikmat yang tidak pernah Allah berikan kepada umat terdahulu.

Adapun mengenai menu ketika makan, Rasulullah Saw sendiri memberikan menu yang baik ketika sahur yaitu buah kurma. “Sebaik-baiknya makanan sahur bagi orang mukmin adalah kurma.” Kenapa rasul memilih kurma, karena di dalam kurma terdapat karbohidrat yang tinggi. Kurma juga mengandung glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Kurma juga bisa menahan rasa lapar karena kadar gula yang ada dalam tubuh akan rendah.

Akhiran, bahwa makan minum sahur merupakan sebuah ibadah yang dilakukan oleh nabi dan segala keutamaan yang terkandung di dalamnya. Selain itu ketika orang makan sahur bisa meningkatkan daya tahan tubuh bisa menjadi lebih bugar saat melakukan kegiatan. Ketika orang tidak mengerjakan sahur kondisi badan akan lemas dan proses pembusukan makanan yang dilakukan oleh zat asam di dalam lambung tidak bisa bekerja. Akhirnya orang tersebut mengalami sakit mag.

Wallahu ‘alam []

Similar Posts